Selasa, 23 November 2010

BAB IX Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

KELOMPOK 6

Kemiskinan yang sudah menjadi masalah global yang teutama tersorot pada Negara-Negara Berkembang sudah tidak asing lagi terdengar. Adalah keadaan / kondisi dimana ketidaksanggupannya atas materi - materi kebutuhan dasar yang harus terpenuhi beberapa diantaranya adalah makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
dapat dibatasi dengan adanya garis kemiskinan yakni batasan / standar hidup dalam pemenuhan kebutuhan paling pokok yaitu Sandang, Pangan, Papan. Garis keturunan tidaklah mudah dintentukan karenanya Garis Kemiskinan tergambar dari bagaimana individu dalam lingkungannya buka berdasarkan ukuran kebutuhannya.

Individu yang tergambar hidup dibawah garis kemiskinan dapat diciri - cirikan seperti di bawah ini :
  • Lebih banyak atau umumnya tinggal di desa sealku pekerja bebas (serabutan)
  • Tidak memiliki keterampilan apalagi mereka yang banyak berusia muda dan yang hidup di kota ditambah tingkat pendidikan yang rendah, bahkan ironisnya tidak tamat Sekolah Dasar karena harus membantu mencari tambahan penghasilan
  • Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal keterampilan, dan lain - lain sehingga tidak berkemungkinan untuk memperoleh asset produksi tersebut.
Namun Kemiskinan memiliki beberapa fungsi (mungkin terlihat agak kasar). Beberapa fungsi tersebut yakni :
  • Sebagai penyedia tenaga kerja pada bidang - bidang tertentu yang dianggap kurang wajar, kurang sopan, berbahaya. namun tidak dapat dipungkiri bidang tersebutlah yang sangat dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan individu. Contohnya Pemulung (untuk mengolah barang bekas, serta mengurusi masalah limbah rumah tangga), Penambang serta Kuli yang rawan akan kehilangan nyawanya meskipun diberikan jaminan kesehatan apabila terjadi kecelakaan kerja, Hal ini bila dipandang dari Segi Ekonomi
  • Dari Segi Politik, berupa symbol perlawanan bagi kelompok lain, serta kaum marginal untuk bersaing bagi kelompok lainnya.
  • Fungsi Kultural, yakni sumber inspirasi dan kebijaksanaan dapat tercontohkan lahirnya berbagai seni dan budaya yang terkontribusi dan terangkat dari kemiskinan
  • Fungsi Sosial, sebagai mobilitas sosial, sehingga menuntun individu untuk memperoleh atau melakukan mobilitas sosial melalui saluran saluran mobilitas sosial. Diantaranya dapat dicontohkan usaha kegigihan, berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin agar kelak mampu melakukan mobilitas sosial melalui saluran lembaga pendidikan

STUDI KASUS


Kemiskinan Akibatkan Ribuan Anak Telantar

VHRmedia.com, Palu - Sebanyak 54.235 anak di Sulawesi Tengah telantar akibat kemiskinan. Dari jumlah itu banyak di antaranya yang terpaksa menjadi pekerja anak. Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Sulawesi Tengah Sofyan Farid Lembah, Kamis (15/5). "Saat ini tercatat 54.235 anak telantar yang tersebar di Sulawesi Tengah. Jumlah tertinggi di Kabupaten Poso sebanyak 12.002 anak," kata Sofyan, Dari puluhan ribu anak telantar itu banyak di antaranya kini menjadi pekerja. Himpitan ekonomi memaksa anak -anak itu bekerja mencari pendapatan untuk membantu keluarga.Sofyan memerinci jumlah anak telantar di Kabupaten Tojo Una-Una 8.065 anak, Donggala 7.551 anak, Morowali 6.743 anak, Toli-Toli 4.987anak, Parigi Moutong 4.459 anak, Banggai Kepulauan 3.083 anak, dan Banggai 2.912 anak. "Jumlah itu diperkirakan akan bertambah, karena saat ini ada sekitar 112.735 anak yang tamat sekolah dan bersiap-siap mencari pekerjaan," katanya. Menurut Sofyan, di Sulawesi Tengah tahun 2007 terdapat 154.006 penduduk miskin. Dari jumlah itu 24,97% penduduk miskin tinggal di pedesaan dan 12,86% tinggal di perkotaan."Kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan di wilayah ini menjadi penyebab banyaknya anak telantar." (E1)

Opini

Kondisi ini sungguh memprihatinkan, keterpaksaan anak untuk meninggalkan bangku sekolah yang sudah seharusnya dikenyam hanya untuk membantu mencari pendapatan keluarga. menurut saya Tidaklah benar tindakan ini, anak meninggalkan bangku sekolahnya. karena satu-satunya cara untuk melepaskan dari kemiskinan dengan pendidikan yang nantinya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, lebih layak dan memadahi. Apabila ingin membantu mencari pendapatan tidaklah salah juga namun jangan sampai sekolahnya terabaikan juga. Harus seimbang. kiranya hal ini dapat menjadi perhatian publik sehingga muncul dermawan dermawan dari pihak yang seharusnya menangani masalah kemiskinan ini akan bagaimana mengatasinya yang menurut saran saya adanya subsidi akan keluarga tersebut sebagai sedikit perbantuan akan tidak bisanya anak membantu mencari pendapatan keluarga disaat mereka mengenyam pendidikan terlebih dahul atau mungkin ada solusi yang lebih efisien.

Minggu, 14 November 2010

BAB VIII Pertentangan - pertentangan sosial dan Integrasi Masyarakat

menjelaskan kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.


Rasa aman. Semua tentunya menginginkannya dan berhak mendapatkannya.berbagai cara dilakukan untuk mendapatkannya. apakah rasa aman tersebut sebenarnya adalah tidak ada (hanya monopoli otak dan paradigma kehidupan). Rasa aman disini menurut penjelasan saya yakni suatu keadaan dimana kita terlepas dari rasa takut khawatir dan yang kita yakini di dalamnya kita tidak akan mengalami atau menerima rasa takut dari keadaan tersebut. Oleh karenanya Rasa aman tidak dapat dibeli dengan uang serta berbagai upaya dilakukan indivdu untuk meraihnya dengan kepentingan - kepentingan mereka untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.

Kepentingan, merupakan suatu proses yang menggerakan seseorang guna memenuhi berbagai tuntutan kebutuhannya. Setiap individu memiliki kepentingannya masing - masing dengan melihat bahwasannya apa yang dilakukannya harus dilakukan untuk memenuhi rasa aman tersebut. Maka dari itu tidak jarang dari individu - individu tersebut yang cenderung bersifat egois yakni memenuhi kepentingannya tanpa memperdulikan kepentingan orang lain. hal ini yang menjadi sedikit corak gambaran kehidupan nyata di Daerah Ibukota.

Dalam proses sosialisasi Rasa aman juga nampaknya harus diberikan kepada sang buah hati untuk mencegah perilaku buruk kelak nanti serta merupakan langkah dini guna mencegah perusakan moral. Anak mencari keamanan dengan mencari kasih sayang dari lingkungan sekitarnya, jika ia mendapatkannya maka ia akan berkembang menjadi individu yang memiliki rasa percaya terhadap dirinya dan juga terhadap orang lain.

Begitu juga hal hal lain yang memungkinkan bahkan memang rasa aman itu sangat perlu dalam kehidupan kita. Rasa aman akan janji keselamatan (dalam kehidupan beragama), Rasa aman dalam mengemukakan pendapat (yang diatur dalam Hak Asasi Manusia), Rasa aman dalam berinteraksi dan banyak lainnya.



Seperti yang telah disinggung dalam contoh rasa aman diatas, yakni Rasa aman dalam mengungkapkan pendapat berhubungan erat dengan kemerdekaan diri. seseorang dikatakan merdeka / telah memperoleh kemerdekaan diri apabila ia sudah mendapatkan hak hak mutlak (dikenal HAM) seutuhnya tanpa mengabaikan Kewajibannya. jadi maksud saya disini Banyak dari bermiliar juta-juta individu yang mempunyai kepentingannya disini untuk memperoleh kemerdekaan diri. "Rasa merdeka dari intimidasi", nampaknya ini merupakan salah satu dari berbagai contoh yang tepat untuk menggambarkan kemerdekaan diri. Intimidasi yang tidak asing dikaitkan dengan Ancaman menuntut individu untuk melakukan kepentingan - kepentingannya guna memperoleh Rasa aman. Sayangnya banyak dari individu yang belum mendapatkan kemerdekaan dan rasa aman secara seutuhnya. dengan contoh HAM yang masih sedkit terabaikan. Padahal untuk penegakannya sudah baik.
Sekiranya itu saja yang dapat dijabarkan.


Pada dasarnya tidaklah salah apabila setiap individu melakukan kepentingan - kepentingan untuk memperoleh Rasa aman dan memperoleh Kemerdekaan diri, namun jangan sampai mengabaikan kepentingan orang lain juga.



STUDI KASUS


INTEGRASI MASYARAKAT
Pada saat ini integrasi sangat biasa dirasakan di kasus seorang ibu yang mengeluh perawatan sebuah rumah sakit di sebuah email kepada teman-temannya dan dituntut oleh pihak rumah sakit tersebut dengan tuntutan pencemaran nama baik dan ibu tersebut harus membayar sejumlah uang akibat tuntutan tersebut. Para masyarakat melihat kasus ini merupakan sesuatu yang tidak adil dalam hokum di masyarakat dan masyarakat dari seluruh indonesia berintegrasi agar dapat membantu ibu tersebut yang menjadi kekejaman ketidak adilan hokum.
Para masyarakat berintegarsi mengumpulkan uang dan hasilnya lebih dari cukup.
Dan pada masa orde baru pun masyarakat seluruh Indonesia berintegrasi agar masa orde baru diturunkan. Dengan masyarakat berintegrasi maka behasil lah keinginan rakyat agar lepas dari pemerintahan orde baru.
http://edwinghofamz.wordpress.com/2009/12/28/integrasi-masyarakat-dalam-permasalahan-sosial/

Kenyataan ini yang sangat disayangkan, Kemerdekaan diri belum sepenuhnya didapatkan. kemerdekaan dan rasa aman akan mengungkapkan pendapatlah yang dapat digambarkan dalam kasus ini, kewajiban sudah dilakukan sang ibu namun kepentingan seorang ibu yang mengungkapkan Kekecewaan akan apa yang diterimanya pada rumah sakit terabaikan oleh kepentingan Rumah sakit tersebut akan menjaga nama baiknya. Sebenarnya, hal ini masih dapat diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak rumah sakit dengan Ibu tersebut. Apabila ada keluhan atau hal lainnya mengenai Perawatan Rumah sakit bisa diutarakan langsung sehingga tidak muncul persitengangan. Keinginan Rakyat harusnya dapat terapresiasikan oleh karena itu dibentuk Perwakilan rakyat dengan harapan adanya sinkronisasi antara rakyat dengan wakilnya sehingga hak - hak rakyat (tidak terlepas dari kewajiban yang harus dilakukan rakyat) dapat terwujud selaras dengan Hak - hak atau peraturan yang berlaku.

Senin, 08 November 2010

BAB VII Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Kelompok 6

Masyarakat Pedesaan




Disini yang dimaksud Masyarakat desa pada umumnya adalah mereka - mereka yang masih terikat dan sangat berpatokan terhadap adat istiadat yang lama sehingga terkesan menutup diri dari perubahan yang ada. Salah satu sifatnya yakni Sifat Curiga. Curiga dalam artian disini yakni keraguan yang sangat besar atau berfikir negatif akan mencuatnya hal-hal baru di luar dirinya yang belum dipahaminya begitu juga dengan kehadiran akan seseorang / sekelompok terhadap budaya mereka. mereka cenderung menutup diri dari perubahan. hal utamanya bisa disebabkan oleh karena ketakutan mereka akan hilangnya kebudayaan asli mereka, serta tergantikannya kebudayaan tersebut oleh kebudayaan dbaru dari hal - hal yang baru tersebut. Memang hal itu wajar saja, namun sesuatu yang berlebihan nampaknya kurang baik, bagitu juga dalam hal ini, apabila mereka terlalu waspada atau siaga. sampai kapankah akan terus menutup diri serta melawan arus perubahan (globalisasi). Inilah yang dirasa sebagai Gejala masyarakat pedesaan

Gejala lainnya yakni

Petikaian (konflik, dimana mungkin ada tindakan tidak menyenangkan
mengingat masyarakat desa belumlah terbiasa sehingga mudah tersinggung dan menimbulkan konflik). Pertentangan, meliputi perbedaan pendapat anatara satu individu dengan individu lainnya, Kompetisi, serta kegiatan para masyarakat pedesaan yang pada umumnya adalah terampil dan gigih.


Namun tidak sepenuhnya Masyarakat desa seperti itu, dan masih ada juga sisi positif dari masyarakat desa, diantaranya adalah kekuatan solidaritas mereka yang tinggi antar sesama individu. atau istilahnya Tidak egois. Kepentingan bersama selalu diperhatikan dan tidak segan-segan tidak tanggung-tanggung membantu sesamanya apabila membutuhkan tanpa memperhitungkan untung-rugi yang didapat, terlihat pada sistem Gotong Royong yang sudah merupakan ciri khas masyarakat pedesaan. serta Masyarakat desa lebih bersifat Religius, Telihat pada beberapa adat istiadat yang juga berdasarkan agama. Upacara -upacara peringatan, Selametan-selametan.


STUDI KASUS

Tradisi Dugderan di Kota Semarang

Tradisi dugderan ikut menyemarakkan datangnya bulan puasa khususnya di Kota Semarang. Dengan mengusung warak ngendhog sebagai ikonnya, yaitu binatang yang bentuknya menyerupai persilangan naga dan kuda yang dilengkapi dengan sebutirendhog (telur). Tak hanya itu saja, kerajinan kapal dan othok-othok selalu diidentikkan dengan tradisi ini. Semua barang tersebut tentu akan sulit dijumpai di hari-hari biasa. Selain di seputar Semarang, banyak pula pedagang yang berasal dari luar kota hanya untuk mengadu peruntungan. Diantaranya dari Brebes, Jepara, Sidoarjo, dan masih banyak lagi.

OPINI
Terlihat salah satu ciri dari masyarakat desa yaitu mereka terus menjaga adat yang berlangsung hingga sekarang ini. Menurut saya adalah baik adanya apabila upacara Dugderan ini terus dilaksanakan, nilai religius juga terkandung dalam upacara ini. yakni memperingati sekaligus sebagai media komunikasi akan jatuhnya bulan puasa yakni setelah suara meriam t
erdengar dan bunyi bedug.

Jumat, 29 Oktober 2010

BAB VI Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Massa dan Ciri - Cirinya

Tidak asing kita mendengar kata Massa dalam telinga kita. Contoh kasus yakni, Informasi melalui Media Massa, Pejabat itu mendapat dukungan dari massa nya, untuk berdemonstrasi diperlukan massa sebanyak-banyaknya.
melalui contoh diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud massa disini adalah Individu - individu yang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan dengan tujuan tertentu yang seragam. Tentunya tidak mudah untuk mengontrol massa, karena berpotensi besar menimbulkan suatu masalah / konflik dalam massa itu sendiri seperti pergolakan dalam tubuh masa itu sendiri, ketidak sukaan bahkan ketidakpercaayaan oleh karena kurangnya transparasi di massa tersebut.

hubungan massa dengan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat yakni tidak mungkin kan, dalam suatu massa terdapat status yag sama? tentu ada penggolongan (stratifikasi) antar suatu individu dengan individu lainnya. berbicara tentang stratifikasi tentunya berkaitan erat dengan Status.


Ciri - ciri masa menurut hasil kesimpulan saya atas pemaparan diatas adalah :
  • Merupakan suatu kumpulan dari individu - individu
  • Mempunyai suatu tujuan tertentu yang sama
  • Berpotensi menimbulkan konflik



STUDI KASUS

Kemiskinan Sebagai Isu Global


Masalah kemiskinan dewasa ini bukan saja menjadi persoalan bangsa Indonesia. Kemiskinan telah menjadi isu global dimana setiap negara merasa berkepentingan untuk membahas kemiskinan, terlepas apakah itu negara berkembang maupun sedang berkembang.

Tokoh yang dianggap bapak ilmu ekonomi modern, Adam Smith pada saat meluncurkan buku babonnya An Inquiry into The Wealth of Nations tahun 1776 menyebut bahwa, â€Å“Tidak ada masyarakat yang benar-benar bisa berkembang dan senang apabila kebanyakan diantaranya miskin dan tidak bahagia?. Tokoh ekonomi pembangunan Todaro dalam buku Economic Development (2003), menyebutkan bahwa kemiskinan dan kesenjangan merupakan permasalahan utama pembangunan. Tokoh sosial lainnya Juan Somavia dalam United Nations World Summit for Social Development, tahun 1995 menyatakan bahwa persoalan yang tidak akan pernah selesai di abad 21 ini adalah bagaimana mengurangi kemiskinan.

Negara sedang berkembang di sebagian wilayah Asia dan Afrika, sangat berurusan dengan agenda pengentasan kemiskinan. Sebagian besar rakyat di kawasan ini masih menyandang kemiskinan. Sementara bagi negara maju, mereka pun sangat tertarik membahas kemiskinan. Ketertarikan itu karena kemiskinan di negara berkembang berdampak pada stabilitas ekonomi dan politik mereka.

Pada akhirnya kemiskinan menjadi â€Å“urusan? semua bangsa dan menjadi â€Å“musuh utama? (common enemy) umat manusia di dunia. Konsekuensinya kemiskinan dibahas semakin meluas intensif dan berkesinambungan dimanapun dan oleh siapapun.

Menurut laporan Human Development Report tahun 2005, jumlah penduduk miskin terbesar di Asia Tenggara adalah di Indonesia, yaitu sebesar 38,7 juta orang diikuti oleh Vietnam (17,38), Kamboja (13,01), dan Myanmar (10,84). Tingginya tingkat kemiskinan Indonesia, membuat negara ini memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Dari data Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI), Indonesia menempati urutan 110, lebih rendah dibanding negara di Asia Tenggara lainnya seperti Singapura (25), Brunei (33), Malaysia (61), Thailand (73), dan Filipina (84).

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=216&Itemid=76

Berbicara kemiskinan berbicara GNP (Gross National Product) yang adalah salah satu tolak ukur dari berbagai hal dipandang untuk menentukan apakah Negara tersebut termasuk ke Negara Maju, Negara Berkembang, Negara Sedang Berkembang. Bagaimana GNP bisa melaju dan meningkat, apabila tidak didorong oleh berbagai factor yang juga salah satu kesiapan dan kemantapan Sumber Daya Manusia. Serta kualitas administrasi birokrasi pemerintahan yang jujur adil transparan. Dapat dibayangkan suatu Negara sedang berkembang namun terhambat oleh karena pemerintahan yang cenderung korupsi. Bagaimana bisa perkembana tersebut melonjak. Begitu juga dengan SDM, bagaimana suatu Negara bisa dikatakan berkembang dan maju apabila Sumber Daya Manusia nya belum mampu menghasilkan apa -apa.

Rabu, 20 Oktober 2010

PTSI C

Diskusikan

1. Sebutkan komponen Sistem komputerm, gambarkan dan ceritakan skema sistim komputer!
2. Sebutkan apa yang dimaksud dengan : Data
Informasi
Sistem Informasi
dan sebutkan komponen SI, dan mengapa SI diperlukan di :
- Universitas
- Laboratorium Kedokteran
- Departemen Pertahanan
3. Sebutkan device - device yang ada pada alat pemrosesan dan ceritakan apa peranan device
tersebut dalam pengertian Sistem Komputer!
4. Apa yang dimaksud dengan masyarakat Informasi?
5. Bagaimana menurut anda perkembangan ICT sekarang ini?

JAWAB :

1. Komponennya Sistem Komputer
Alat pemroses, Processor, yang merupakan otak dari komputer, salah satu pemegang peranan penting dalam komponen Sistem Komputer. Pusat pengendalian komputer ada, berjalan dan dilakukan disini.

Input / Output Device
Bagaimana bisa data diolah tanpa adanya data tersebut dimasukan dalam alat pemroses, disinilah Input Device berperan. memasukan data secara langsung / tidak langsung. Setelah itu Output Devicelah yang berperan mengeluarkan suatu hasil baik itu berupa fisik atau tidak.
Serta sebuah penghubung yang bisa menyatukan komponen - komponen ini.

Data dimasukan melalui perangkat input kemudian diolah dalam pemrosesan dengan alat pemroses (umumnya cpu) serta data disimpan ke dalam memory utama untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan serta supaya data bisa di-retrive (diambil untuk diolah kembali) sewaktu-waktu. barulah data keluar melalui tampilan pada media Outpu atau bisa juga data tercetak pada sebuah mesin output cetak.


2. Data adalah Kejadian nyata yang belum memiliki makna yang terdefinisikan dari bentuk fisik, angka, huruf, symbol, tabel, gambar, diagram dan lain sebaginya

Informasi adalah : Data yang telah siap diolah (sudah merupakan suatu bentuk penting, lebih berguna) dan siap untuk diberikan / disebarkan kepada para pengguna / pencari yang membutuhkannya. dan diyakini sebagai suatu hasil penyimpulan yang benar.

Sistem Informasi adalah Sekumpulan komponen (suatu kesatuan data olahan) yang mempersatukan sub - sub sistem yang saling melengkapi guna mencapai tujuan yang spesifik dengan menganalisa, memproses, mengumpulkan, menyebarkan informasi kepada pihak yang membutuhkan dan mencari.


Komponen Sistem Informasi
1. Komponen Input, Input mewakili data yang akan dimasukan dan yang akan diolah
2. Komponen Model, terbagi atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
memproses data yang tersimpan di basisdata
3. Komponen Output, Hasil keluaran yang diinginkan, berguna, berdasarkan fakta dari data
setelah melalui tahapan pemrosesan.
4. Komponen basis data, Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut.
5, Komponen Tekhnologi, Berbicara Tekhnologi berbicara alat, merupakan alat yang dipakai
entah itu untuk proses input / output. untuk memasukan input, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan menyebarkan output, dan membantu pengendalian sistem.
6. Komponen Software, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen Kontrol, guna mengatasi hal - hal yang dapat merusak sistem,atau menanggulangi
masalah pada sistem

Mengapa perlu SI dalam :
Universitas, guna mendefinisikan misi dan visi tujuan dari Universitas serta mengolah data - data seperti urusan akademik, administrasi yang tidak dapat dipungkiri memerlukan satuan sistem yang kompleks berupa Sistem Informasi.

Laboratorium, guna menganalisa data dengan tepat guna sehingga menghasilkan data yang valid dan dapat dibuktikan.

Departemen Pertahanan, guna mendapat informasi yang dapat dipercaya dalam arti mampu mebantu melindungi dan mempertahankan negara melalui informasi informsai. Melihat Sejauh mana kemampuan negara tersebut bertahan, bagaimana mengatasinya, diperlukan Sistem Informasi




3. Central Unit (CU)
Berperan sangat dalam mengendalikan alat Input / Output, mengirim instruksi (command) aritmatika ke ALU, mengambil instruksi dari main memory, menyimpan hasil proses ke main memory.

Arithmatic Logical Unit
ALU berperan dalam proses yang berhubungan dengan hitung - menghitung. serta melakukan pengambilan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program

Main Memory
Merupakan tempat penyimpanan terbesar dalam komputer, dengan sistem pengkodean BCD,SBCDIC,EBCDIC,ASCII

RAM
Sesuai dengan namanya Random Acces Memory berperan dalam kecepatan proses, kemampuan melakukan multi tasking semakin banyak, serta pengecekan data yang tersimpan,

Register
Simpanan Kecil dengan kecepatan tinggi melebihi main memory yang digunakan untuk media penyimpan command dan data yang sedang diproses oleh CPU

External memory
Dikenal sebagai Secondary Storage atau Backing Storage yang berfungsi menyimpan data / program. External memory berada di luar CPU. hal inilah yang membedakannya dengan Memory lain.

4. terjadinya perubahan teknologi komunikasi memicu masyarakat yang semula masyarakat pra pertanian, masyarakat pertanian dan masyarakat industri, menjadi masyarakat Informasi.
Diyakini Masyarakat Informasi adalah masyarakat yang sudah sangat mengandalkan Sistem Informasi guna membantu meringankan pekerjaan mereka.

5. Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) sudah menjadi hal yang sangat di prioritaskan. Bagaimana tidak, semua kini sudah menggunaka Teknologi Informasi apalagi dalalm bidang Komunikasi maka sangat wajar Jarak Tempuh, bukan lagi masalah dalam komunikasi dan menjalin silahturahmi. telah hadir Telefon Genggam (HandPhone), Mesin Faximile, yang secara tidak langsung sudah mempermudah akses komunikasi dengan tidak mengabaikan kualitas dan keamanan dari kerahasiaan komunikasi tersebut.

Selasa, 19 Oktober 2010

BAB V Warga Negara dan Negara

Kelompok 6

Warga Negara & Negara

Warga negara adalah keikutsertaannya seseorang dalam suatu wilayah / distrik yang disebut Negara. Merupakan bagian dari negara karenanya sudah terdaftar dan memilki hak dan kewajiban sebagai anggota (warga) dari dan terhadap negara tersebut. serta terikat ikatan hukum dengan negara tersebut. Penentuannya bisa melalui asas Ius Soli (berdasarkan pada tempat kelahirannya) maupun Ius Sanguinis (berdasarkan pada keturunan dari orangtuanya).

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbasa, dan bernegara diperlukan adanya persamaan kedudukan bai warga negara sehingga dapat tercipta suatu masyarakat yang tertib, tenteram, aman. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 27 ayat 1 yakni "Segala warga negara bersamaan kedudukanya di dalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjug hukum dan pemerintahan itu dan tidak ada kecualinya". Kedudukan warga negara tentuya memilki beberapa persamaan yang merata diantaranya dalam bidang Politik, Hukum, Hankam (Pertahanan dan keamanan), Ekonomi, dan Sosial budaya.

Warga Negara (dalam hal ini warga negara Indonesia) tentunya memiliki beberapa hak dan kewajban seperti :
  • Tiap warga negara berhak atas pekerjaan & penghidupan yag layak (pasal 27 ayat 2)
  • Tiap orang berhak atas pengakuan, diakui warga negaranya, jaminan keamanan, kepastian hukum yang adil, berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, hak untuk hidup, tidak disiksa, kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan(pasal 28)
  • Jaminan untuk bebas memeluk agamanya dan pelaksanaan ajaran agama masin-masing
  • Memperoleh jaminan pemeliharaan

Tidak Lepas dari Kewajiban, kewajiba warga negara adalah :
  • Menjunjung tinggi dan menghargai nilai kemanusiaan, niai persatuan kemerdekaan
  • memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
  • Membayar pajak dan biaya Retribusi lainnya
  • Tunduk pada peraturan pemerintah
  • Turut serta dala pebangunan bangsa menuju ke arah yag lebih baik
  • Wajib turut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negaera Pasal 30 ayat 1





Kriteria menjadi Warga Negara.

Tentunya harus merupakan orang asli dari Bangsa Negara tersebut, atau bsa juga orang yang disahkan menurut undang - undang yang berlaku di negara tersebut yang tentunya memenuhi beberapa persyaratan. Untuk Memperoleh kewarganegaraan Indonesia tata cara nya kurang lebih seperti ini :
  • Memenuhi persyaratan pewarganegaraan
  • Mengajjukan permohonan pewarganegaraan di materaika serta dikirim langsung ke Presiden melalui pejabat.
  • atau bisa juga berupa Naturalisasi Biasa dan Naturalisasi Istimewa
  • telah berusia 18 tahun sehat jasmani rohani serta berpenghasilan tetap
  • serta syarat lain sesuai peraturan yang berlaku di undang-undang

STUDI KASUS

PEMERINTAH TOLAK ASURANSI FAKIR MISKIN DI BAYAR NEGARA

JAKARTA. Pemerintah menolak usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar semua asuransi Warga Negara Indonesia (WNI) kategori fakir miskin dibayar oleh negara. Penolakan itu tampak dalam Daftar Inventaris Masalah (DIM) usulan pemerintah menanggapi Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS). Jika tidak ada aral, siang ini pemerintah dan DPR bakal mulai membahas DIM RUU BPJS di Gedung DPR/MPR.

RUU BPJS Bab VI Pasal 13 menyatakan, “Dalam hal peserta merupakan fakir miskin dan orang tidak mampu, iuran dibayar oleh Pemerintah dalam bentuk bantuan iuran”. Namun, dalam tanggapannya pemerintah meminta pasal ini dihapus. Alasannya, hal itu sudah tercantum dalam Pasal 17 ayat (4) Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Pemerintah juga menolak usulan DPR soal besaraniuran kepesertaanasuransidiatur dengan Peraturan Presiden atas usul Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).

Dikonfirmasi soal ini, Sekretaris Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mahmuddin Yasin, enggan komentar. “Saya belum tahu, sebab DIM baru akan dibahas minggu ini,” katanya, kepada KONTAN.

Pembahasan RUU BPJS kemungkinan besar bakal alot. Sebab, dari banyak usulan DPR, pemerintah banyak mengajukan penolakan. Selain keberatan dengan usulan biaya asuransi fakir miskin ditanggung negara, pemerintah juga antara lain menolak usulan DPR yang meminta BPJS satu atap hasil merger empat BUMN asuransi, yakni Jamsostek, Taspen, Askes, dan Asabri. Menurut usulan DPR, empat BUMN itu harus melebur ke dalam BPJS maksimal dua tahun setelah RUU BPJS berlaku. Nantinya, seluruh pekerja dan kewajiban keempat BUMN tersebut diambil alih oleh BPJS.

Sumber : http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/50071/Pemerintah-tolak-asuransi-fakir-miskin-dibayar-negara

Kemiskinan nampaknya sudah menjadi hal biasa dalam negara ini. Namun, solusi demi solusi belum mampu membawa suatu arah perubahan yang besar. Terlihat kurangnya efisiensi pemerintah dalam mengatasi kemiskinan. Memberikan asuransi salah satunya, bukan pula merupakan suau solusi akhir dan tepat. memang, tersimpan dampak positif dalam solusi tersebut yakni rakyat masih dapat penghidupan, namun apakah selamanya akan terus begini. Sedikit setuju dengan tolakan DPR, Ada baiknya, apabila ada sedikit dari anggara asuransi dibuat untuk yayasan atau pelatihan keterampilan. Fakir miskin tidak harus selamanya menegemis bukan? bagaimana fakir miskin tersebut kita latih agar mengenal dan tersiapakan ilmu dan keterampilan sehigga dapat menghidupi diri sendiri. sukur-sukur orang lain juga.

Jumat, 15 Oktober 2010

Pemuda dan Sosialisasi

Generasi Muda yang diyakini sebagai penerus bangsa harus mampu menjadi tolak ukur yang baik untuk memajukan Wilayah (dalam hal ini Bangsa dan Negara). Yang pada kenyataannya Generasi Muda saat ini (dalam skala ukur sebagian kecil Generasi Muda Indonesia mungkin) kurang mampu menjadi pewangi bangsa. mereka cenderung anarhkis dan bertindak Irasional yang justru menorehkan tinta merah yang membuat keadaan cenderung tidak baik, dan membuat terpuruk.

Namun Tidak semua Generasi Muda seperti itu, banyak juga Generasi Muda yang sudah mampu menunjukan bahwa mereka mampu menjinjing Bangsa dan Negara mereka ke posisi yang terbaik. Ini bisa dilihat dalam hal musik, solidaritas, relawan, organisasi kemanusiaan (termasuk para relawan di dalamnya), maupun organisasi lainnya yang bersifat menunjang Bangsa ke arah yang lebih baik. contohnya Karang Taruna yang membantu dalam menumbuhkembagkan tanggung jawab, sarana berpendapat dan pemuaian aspirasi serta pelatihan dalam kepemimpinan.

Begitu juga dengan geng motor (club motor), tidak sedikit dari berbagai club motor yang menuju ke positif diantaranya melakukan aksi kemanusiaan memberi sumbangan dan bantuan serta melatih kreatifitas dan secara tidak langsung wadah ketrampilan yang diambil contoh mereka berusaha memodifikasi motor mereka, menyatukan dan mencari berbagai part yang cocok serta juga melatih mereka menjadi montir.

Berbagai komunitas lomba dalam penulisan yang menjadi wadah posotif yang mulai mengembangkan cara berfikir krtisnya dan gemar menulis buku harian sebagai tempat curhat atas segala pergumulannya.

Studi Kasus

MASALAH SOSIAL DI KALANGAN REMAJA

Peranan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah para remaja melakukan hubungan seks pra nikah (di luar nikah). “Peran orang tua itu sangat penting untuk membina dan mengawasi anak-anak mereka yang masih berusia remaja,” kata Sosiolog Prof. Dr. Badarudin, MA di Medan, Minggu (24/05). Sebanyak 52% remaja di Kota Medan mengaku pernah berhubungan seks di luar nikah. Data tersebut berdasarkan hasil penelitian survei DKT Indonesia, PKBI Rakyat Merdeka, Komnas PA dan analisa SKRRI 2002. Selain itu, menurut dia, sebanyak 51% terdapat di Jabotabek, 54% di Surabaya dan juga 47% terdapat di Bandung yang remajanya pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Rata-rata usia remaja yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah itu antara 13 sampai 18 tahun. Dengan pengawasan orang tua yang ekstra ketat terhadap anak-anak mereka itu, diharapkan tidak ada lagi ditemukan remaja yang berhubungan seks di luar nikah. Perbuatan anak-anak remaja seperti ini, harus secepatnya dihentikan dan jangan terus dibiarkan meluas di tengah-tengah masyarakat. “Tindakan yang salah dan melanggar hukum itu, agar secepatnya dicegah, karena ini jelas menyangkut moral generasi muda harapan bangsa. Ini jelas sangat memalukan dan dianggap tidak bermoral. Perilaku jelek yang tidak mencerminkan budaya ketimuran itu harus dapat dihilangkan jauh-jauh. Selain pengawasan orang tua agar para remaja tidak terjerumus berhubungan seks di luar nikah, menonton film porno dan kegiatan yang merugikan lainnya. Bahkan, pendidikan agama dan keimanan yang cukup kuat juga dapat mencegah atau “membentengi” para remaja agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji atau dapat menyesatkan. Pengawasan orangtua dan pendidikan keimanan dapat menyelamatkan masa depan generasi muda agar tidak berperilaku amoral. Ditemukan bahwa 52% remaja pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Data tersebut berdasarkan hasil penelitian survei DKT Indonesia, PKBI Rakyat Merdeka, Komnas PA dan analisa SKRRI 2002.


Opini
Mengenaskan sekali melihat wacana diatas yang secara langsung menjatuhkan martabat bangsa dengan munculnya kasus kasus seperti diatas. Seharusnya ini tidak menjadi hal yang besar apabila Para pemuda sadar diri dan memperkuat moralnya. Yang dibutuhkan disini adalah kesadaran para pemuda dan kemauan untuk berubah. Hampir sama halnya dengan Narkoba, mereka (para pemuda) yang tadinya hanya ingin coba-coba dan memenuhi rasa ingin tahu dan mereka dan akhirnya terjerumus dalam lembah hitam. Padahal seharusnya dengan wadah-wadah kegiatan pemuda yang telah disebutkan pada materi diatas. Mereka bisa menyalurkan waktu senggang mereka ke hal yang lebih positif. mereka hanya tidak tahu kemana mereka menyalurkan waktu senggang mereka. selain itu, dengan munculnya sex education, mereka juga bisa belajar dampak negatif, pengenalan sex lebih posiftif dan sehat tidak harus melakukan hubungan seperti itu. Mari membangu Generasi Muda yang bebas dari Nakoba dan Free Sex