Selasa, 23 November 2010

BAB IX Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

KELOMPOK 6

Kemiskinan yang sudah menjadi masalah global yang teutama tersorot pada Negara-Negara Berkembang sudah tidak asing lagi terdengar. Adalah keadaan / kondisi dimana ketidaksanggupannya atas materi - materi kebutuhan dasar yang harus terpenuhi beberapa diantaranya adalah makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
dapat dibatasi dengan adanya garis kemiskinan yakni batasan / standar hidup dalam pemenuhan kebutuhan paling pokok yaitu Sandang, Pangan, Papan. Garis keturunan tidaklah mudah dintentukan karenanya Garis Kemiskinan tergambar dari bagaimana individu dalam lingkungannya buka berdasarkan ukuran kebutuhannya.

Individu yang tergambar hidup dibawah garis kemiskinan dapat diciri - cirikan seperti di bawah ini :
  • Lebih banyak atau umumnya tinggal di desa sealku pekerja bebas (serabutan)
  • Tidak memiliki keterampilan apalagi mereka yang banyak berusia muda dan yang hidup di kota ditambah tingkat pendidikan yang rendah, bahkan ironisnya tidak tamat Sekolah Dasar karena harus membantu mencari tambahan penghasilan
  • Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal keterampilan, dan lain - lain sehingga tidak berkemungkinan untuk memperoleh asset produksi tersebut.
Namun Kemiskinan memiliki beberapa fungsi (mungkin terlihat agak kasar). Beberapa fungsi tersebut yakni :
  • Sebagai penyedia tenaga kerja pada bidang - bidang tertentu yang dianggap kurang wajar, kurang sopan, berbahaya. namun tidak dapat dipungkiri bidang tersebutlah yang sangat dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan individu. Contohnya Pemulung (untuk mengolah barang bekas, serta mengurusi masalah limbah rumah tangga), Penambang serta Kuli yang rawan akan kehilangan nyawanya meskipun diberikan jaminan kesehatan apabila terjadi kecelakaan kerja, Hal ini bila dipandang dari Segi Ekonomi
  • Dari Segi Politik, berupa symbol perlawanan bagi kelompok lain, serta kaum marginal untuk bersaing bagi kelompok lainnya.
  • Fungsi Kultural, yakni sumber inspirasi dan kebijaksanaan dapat tercontohkan lahirnya berbagai seni dan budaya yang terkontribusi dan terangkat dari kemiskinan
  • Fungsi Sosial, sebagai mobilitas sosial, sehingga menuntun individu untuk memperoleh atau melakukan mobilitas sosial melalui saluran saluran mobilitas sosial. Diantaranya dapat dicontohkan usaha kegigihan, berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin agar kelak mampu melakukan mobilitas sosial melalui saluran lembaga pendidikan

STUDI KASUS


Kemiskinan Akibatkan Ribuan Anak Telantar

VHRmedia.com, Palu - Sebanyak 54.235 anak di Sulawesi Tengah telantar akibat kemiskinan. Dari jumlah itu banyak di antaranya yang terpaksa menjadi pekerja anak. Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Sulawesi Tengah Sofyan Farid Lembah, Kamis (15/5). "Saat ini tercatat 54.235 anak telantar yang tersebar di Sulawesi Tengah. Jumlah tertinggi di Kabupaten Poso sebanyak 12.002 anak," kata Sofyan, Dari puluhan ribu anak telantar itu banyak di antaranya kini menjadi pekerja. Himpitan ekonomi memaksa anak -anak itu bekerja mencari pendapatan untuk membantu keluarga.Sofyan memerinci jumlah anak telantar di Kabupaten Tojo Una-Una 8.065 anak, Donggala 7.551 anak, Morowali 6.743 anak, Toli-Toli 4.987anak, Parigi Moutong 4.459 anak, Banggai Kepulauan 3.083 anak, dan Banggai 2.912 anak. "Jumlah itu diperkirakan akan bertambah, karena saat ini ada sekitar 112.735 anak yang tamat sekolah dan bersiap-siap mencari pekerjaan," katanya. Menurut Sofyan, di Sulawesi Tengah tahun 2007 terdapat 154.006 penduduk miskin. Dari jumlah itu 24,97% penduduk miskin tinggal di pedesaan dan 12,86% tinggal di perkotaan."Kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan di wilayah ini menjadi penyebab banyaknya anak telantar." (E1)

Opini

Kondisi ini sungguh memprihatinkan, keterpaksaan anak untuk meninggalkan bangku sekolah yang sudah seharusnya dikenyam hanya untuk membantu mencari pendapatan keluarga. menurut saya Tidaklah benar tindakan ini, anak meninggalkan bangku sekolahnya. karena satu-satunya cara untuk melepaskan dari kemiskinan dengan pendidikan yang nantinya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, lebih layak dan memadahi. Apabila ingin membantu mencari pendapatan tidaklah salah juga namun jangan sampai sekolahnya terabaikan juga. Harus seimbang. kiranya hal ini dapat menjadi perhatian publik sehingga muncul dermawan dermawan dari pihak yang seharusnya menangani masalah kemiskinan ini akan bagaimana mengatasinya yang menurut saran saya adanya subsidi akan keluarga tersebut sebagai sedikit perbantuan akan tidak bisanya anak membantu mencari pendapatan keluarga disaat mereka mengenyam pendidikan terlebih dahul atau mungkin ada solusi yang lebih efisien.

Minggu, 14 November 2010

BAB VIII Pertentangan - pertentangan sosial dan Integrasi Masyarakat

menjelaskan kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.


Rasa aman. Semua tentunya menginginkannya dan berhak mendapatkannya.berbagai cara dilakukan untuk mendapatkannya. apakah rasa aman tersebut sebenarnya adalah tidak ada (hanya monopoli otak dan paradigma kehidupan). Rasa aman disini menurut penjelasan saya yakni suatu keadaan dimana kita terlepas dari rasa takut khawatir dan yang kita yakini di dalamnya kita tidak akan mengalami atau menerima rasa takut dari keadaan tersebut. Oleh karenanya Rasa aman tidak dapat dibeli dengan uang serta berbagai upaya dilakukan indivdu untuk meraihnya dengan kepentingan - kepentingan mereka untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.

Kepentingan, merupakan suatu proses yang menggerakan seseorang guna memenuhi berbagai tuntutan kebutuhannya. Setiap individu memiliki kepentingannya masing - masing dengan melihat bahwasannya apa yang dilakukannya harus dilakukan untuk memenuhi rasa aman tersebut. Maka dari itu tidak jarang dari individu - individu tersebut yang cenderung bersifat egois yakni memenuhi kepentingannya tanpa memperdulikan kepentingan orang lain. hal ini yang menjadi sedikit corak gambaran kehidupan nyata di Daerah Ibukota.

Dalam proses sosialisasi Rasa aman juga nampaknya harus diberikan kepada sang buah hati untuk mencegah perilaku buruk kelak nanti serta merupakan langkah dini guna mencegah perusakan moral. Anak mencari keamanan dengan mencari kasih sayang dari lingkungan sekitarnya, jika ia mendapatkannya maka ia akan berkembang menjadi individu yang memiliki rasa percaya terhadap dirinya dan juga terhadap orang lain.

Begitu juga hal hal lain yang memungkinkan bahkan memang rasa aman itu sangat perlu dalam kehidupan kita. Rasa aman akan janji keselamatan (dalam kehidupan beragama), Rasa aman dalam mengemukakan pendapat (yang diatur dalam Hak Asasi Manusia), Rasa aman dalam berinteraksi dan banyak lainnya.



Seperti yang telah disinggung dalam contoh rasa aman diatas, yakni Rasa aman dalam mengungkapkan pendapat berhubungan erat dengan kemerdekaan diri. seseorang dikatakan merdeka / telah memperoleh kemerdekaan diri apabila ia sudah mendapatkan hak hak mutlak (dikenal HAM) seutuhnya tanpa mengabaikan Kewajibannya. jadi maksud saya disini Banyak dari bermiliar juta-juta individu yang mempunyai kepentingannya disini untuk memperoleh kemerdekaan diri. "Rasa merdeka dari intimidasi", nampaknya ini merupakan salah satu dari berbagai contoh yang tepat untuk menggambarkan kemerdekaan diri. Intimidasi yang tidak asing dikaitkan dengan Ancaman menuntut individu untuk melakukan kepentingan - kepentingannya guna memperoleh Rasa aman. Sayangnya banyak dari individu yang belum mendapatkan kemerdekaan dan rasa aman secara seutuhnya. dengan contoh HAM yang masih sedkit terabaikan. Padahal untuk penegakannya sudah baik.
Sekiranya itu saja yang dapat dijabarkan.


Pada dasarnya tidaklah salah apabila setiap individu melakukan kepentingan - kepentingan untuk memperoleh Rasa aman dan memperoleh Kemerdekaan diri, namun jangan sampai mengabaikan kepentingan orang lain juga.



STUDI KASUS


INTEGRASI MASYARAKAT
Pada saat ini integrasi sangat biasa dirasakan di kasus seorang ibu yang mengeluh perawatan sebuah rumah sakit di sebuah email kepada teman-temannya dan dituntut oleh pihak rumah sakit tersebut dengan tuntutan pencemaran nama baik dan ibu tersebut harus membayar sejumlah uang akibat tuntutan tersebut. Para masyarakat melihat kasus ini merupakan sesuatu yang tidak adil dalam hokum di masyarakat dan masyarakat dari seluruh indonesia berintegrasi agar dapat membantu ibu tersebut yang menjadi kekejaman ketidak adilan hokum.
Para masyarakat berintegarsi mengumpulkan uang dan hasilnya lebih dari cukup.
Dan pada masa orde baru pun masyarakat seluruh Indonesia berintegrasi agar masa orde baru diturunkan. Dengan masyarakat berintegrasi maka behasil lah keinginan rakyat agar lepas dari pemerintahan orde baru.
http://edwinghofamz.wordpress.com/2009/12/28/integrasi-masyarakat-dalam-permasalahan-sosial/

Kenyataan ini yang sangat disayangkan, Kemerdekaan diri belum sepenuhnya didapatkan. kemerdekaan dan rasa aman akan mengungkapkan pendapatlah yang dapat digambarkan dalam kasus ini, kewajiban sudah dilakukan sang ibu namun kepentingan seorang ibu yang mengungkapkan Kekecewaan akan apa yang diterimanya pada rumah sakit terabaikan oleh kepentingan Rumah sakit tersebut akan menjaga nama baiknya. Sebenarnya, hal ini masih dapat diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak rumah sakit dengan Ibu tersebut. Apabila ada keluhan atau hal lainnya mengenai Perawatan Rumah sakit bisa diutarakan langsung sehingga tidak muncul persitengangan. Keinginan Rakyat harusnya dapat terapresiasikan oleh karena itu dibentuk Perwakilan rakyat dengan harapan adanya sinkronisasi antara rakyat dengan wakilnya sehingga hak - hak rakyat (tidak terlepas dari kewajiban yang harus dilakukan rakyat) dapat terwujud selaras dengan Hak - hak atau peraturan yang berlaku.

Senin, 08 November 2010

BAB VII Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Kelompok 6

Masyarakat Pedesaan




Disini yang dimaksud Masyarakat desa pada umumnya adalah mereka - mereka yang masih terikat dan sangat berpatokan terhadap adat istiadat yang lama sehingga terkesan menutup diri dari perubahan yang ada. Salah satu sifatnya yakni Sifat Curiga. Curiga dalam artian disini yakni keraguan yang sangat besar atau berfikir negatif akan mencuatnya hal-hal baru di luar dirinya yang belum dipahaminya begitu juga dengan kehadiran akan seseorang / sekelompok terhadap budaya mereka. mereka cenderung menutup diri dari perubahan. hal utamanya bisa disebabkan oleh karena ketakutan mereka akan hilangnya kebudayaan asli mereka, serta tergantikannya kebudayaan tersebut oleh kebudayaan dbaru dari hal - hal yang baru tersebut. Memang hal itu wajar saja, namun sesuatu yang berlebihan nampaknya kurang baik, bagitu juga dalam hal ini, apabila mereka terlalu waspada atau siaga. sampai kapankah akan terus menutup diri serta melawan arus perubahan (globalisasi). Inilah yang dirasa sebagai Gejala masyarakat pedesaan

Gejala lainnya yakni

Petikaian (konflik, dimana mungkin ada tindakan tidak menyenangkan
mengingat masyarakat desa belumlah terbiasa sehingga mudah tersinggung dan menimbulkan konflik). Pertentangan, meliputi perbedaan pendapat anatara satu individu dengan individu lainnya, Kompetisi, serta kegiatan para masyarakat pedesaan yang pada umumnya adalah terampil dan gigih.


Namun tidak sepenuhnya Masyarakat desa seperti itu, dan masih ada juga sisi positif dari masyarakat desa, diantaranya adalah kekuatan solidaritas mereka yang tinggi antar sesama individu. atau istilahnya Tidak egois. Kepentingan bersama selalu diperhatikan dan tidak segan-segan tidak tanggung-tanggung membantu sesamanya apabila membutuhkan tanpa memperhitungkan untung-rugi yang didapat, terlihat pada sistem Gotong Royong yang sudah merupakan ciri khas masyarakat pedesaan. serta Masyarakat desa lebih bersifat Religius, Telihat pada beberapa adat istiadat yang juga berdasarkan agama. Upacara -upacara peringatan, Selametan-selametan.


STUDI KASUS

Tradisi Dugderan di Kota Semarang

Tradisi dugderan ikut menyemarakkan datangnya bulan puasa khususnya di Kota Semarang. Dengan mengusung warak ngendhog sebagai ikonnya, yaitu binatang yang bentuknya menyerupai persilangan naga dan kuda yang dilengkapi dengan sebutirendhog (telur). Tak hanya itu saja, kerajinan kapal dan othok-othok selalu diidentikkan dengan tradisi ini. Semua barang tersebut tentu akan sulit dijumpai di hari-hari biasa. Selain di seputar Semarang, banyak pula pedagang yang berasal dari luar kota hanya untuk mengadu peruntungan. Diantaranya dari Brebes, Jepara, Sidoarjo, dan masih banyak lagi.

OPINI
Terlihat salah satu ciri dari masyarakat desa yaitu mereka terus menjaga adat yang berlangsung hingga sekarang ini. Menurut saya adalah baik adanya apabila upacara Dugderan ini terus dilaksanakan, nilai religius juga terkandung dalam upacara ini. yakni memperingati sekaligus sebagai media komunikasi akan jatuhnya bulan puasa yakni setelah suara meriam t
erdengar dan bunyi bedug.