Selasa, 04 Januari 2011

BAB X Agama dan Masyarakat

Kehadiran Agama-Agama didunia memberikan warna-warni terhadap kehidupan dunia. Agama memang dapat dipandang sebagai instrument untuk memahami dunia, landasan masyarakat akan perdamaian yang membangun moralitas individu serta pemersatu antar individu.


Semua Agama Baik adanya yakni menyatakan dan mengajarkan kasih sayang pada sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan, alam tumbuh-tumbuhan, hewan, Pemeluk agama-agama di dunia meyakini bahwa fungsi utama agama yang dipeluknya itu adalah memandu kehidupan manusia agar memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat.

Beberapa Fungsi Agama

Fungsi Sosial Agama
Integratif = mampu menciptakan suatu ikatan kebersamaan dengan kekuatan solidaritas yang mempersatukan. yakni menjadi meditasi konflik Masyarakat dengan mempersatukan Umat dalam selesaikan suatu konflik di kehidupan masyarakat dan menjadi pemupuk tali persaudaraan.

Disintegratif = sayangnya Fungsi Sosial agama dapat pula sebagai kekuatan penghancur dengan provokasi - provokasi etnosentrisme dalam kehidupan bersama.

Agama juga memiliki fungsinya sebagai penyidik yakni mengajarkan akan mana yang baik dan mana yang buruk, serta hal - hal yang sekiranya patut / sangat tidak pantas dilakukan.

Sebagai Penyelamat juga termasuk Fungsi agama yakni Agama dengan ajaran akan hal yang baik dan buruk menuntun kita ke perilaku yang Dikehendaki Tuhan Yang Maha Esa sehingga
Jaminan akan Hidup Kekal Di Surga pun tidak sulit diraih.

Sebagai Kontrol Sosial dengan Fungsi ini agama menuntun seseorang berperilaku sesuai norma dan dapat dipertanggungjawabkan


Pelembagaan Agama


Memahami Lembaga agama bida dimulai dari mengapa agama ada beserta unsur - unsur pembentuknya. Pengalaman tokoh agama dan juga merupakan pengalaman kharismatik tentunya melahirkan suatu bentuk perkumpulan keagamaan lalu dilanjutkan dengan organisasi keagamaan / lembaga keagamaan. Lembaga keagamaan itu sendiri merupakan refleksi dari pengalaman ajaran kitab suci / wahyu.. lembaga - lembaga keagamaan pada puncaknya berupa peribadatan, pola ide - ide dan keyakinan. Lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide-ide, keyakinan dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi yang adalah akibat dari adanya perubahan batin / kedalaman beragama mengimbangi perkembangan masyarakat


Studi Kasus


Unjuk rasa Hari Pangan tahun lalu

KUPANG, KOMPAS.com — Lembaga agama harus turut mengambil bagian dalam upaya pengadaan pangan dunia. Kasus kelaparan di berbagai belahan dunia tidak begitu saja dibiarkan berlarut-larut oleh berbagai organisasi dunia. Hari pangan sedunia yang diperingati pada 16 Oktober 2009 mengingatkan lembaga-lembaga agama untuk terlibat secara konkret dalam upaya memerangi kelaparan global.

Pastor Paroki Sikumana Kupang, Pastor Kornelis Usboko Pr, ketika membacakan surat Konferensi Wali Gereja Indonesia mengenai hari pangan se-dunia di Kupang, Minggu (11/10), mengatakan, sebagian negara kaya kelimpahan makanan, tetapi di sejumlah besar negara miskin dan berkembang terjadi kelaparan di sejumlah wilayah.

Ajaran setiap agama menghendaki peran serta para pengikutnya dalam mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan keterbelakangan itu. Agama Kristen misalnya mengajak semua pengikut nasrani untuk terlibat langsung atau tak langsung membantu sesama saudara yang kekurangan atau kelaparan.

"Ketika Tuhan Yesus sedang mengajar ribuan orang, dan hari sudah mulai malam, Tuhan Yesus bertanggung jawab memberi mereka makan. Ia tidak membiarkan orang-orang itu pulang dalam keadaan lapar. Karena itu, dengan lima potong roti dan dua ekor ikan yang dibawa seorang anak kecil, Tuhan Yesus memperbanyak makanan itu dan ribuan peserta makan sampai kenyang," kata Usboko.

Para Rasul waktu itu bertanggung jawab membagi-bagikan makanan yang telah diberkati Yesus kepada semua hadirin, tanpa ada yang kelaparan. Roti itu tidak disembunyikan atau ditumpuk rasul untuk kepentingan pribadi atau kelompok, tetapi dibagi sampai habis kepada peserta. Hendaknya para pemimpin dan pengambil kebijakan tidak menimbun harta benda, uang, dan jenis barang lainnya, yang seharusnya menjadi milik masyarakat umum.

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2009/10/11/09553814/lembaga.agama.harus.ambil.bagian.dalam.ketersediaan.pangan

OPINI
Dalam menjalankan fungsi sosialnya, sudah seharusnya agama menjadi pengikat kebersamaan dan pemupuk solidaritas, begitu juga dengan hal ini diharapkan agama dapat menjadi pemecah masalah yang dalam hal ini adalah masalah kemiskinan, mungkin dengan turunnya lembaga agama dalam atasi kelaparan akan timbul suatu ikatan solidaritas yang lebih kuat antara individu antar umat beragama atau agama - agama lain.