Sabtu, 26 Maret 2011

Penderitaan dan Perjuangan


Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi
kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.

Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.

Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan lainnya.

Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
  • Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
  • Hubuan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
  • Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
  • Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya.

berbagai pengaruh dari penderitaan dapat dikategorikan bersifat positif dan negatif tergantung dari bagaimana manusia menghadapi kenyataan ini,
apabila menyikapi secara positif dengan mudah ia bisa menepis pegaruh penderitaan itu dengan contoh motto yang telah saya berikan bahwa
"Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". jadi dia bisa kuat menghadapi penderitaan da selalu berusaha kuat untuk menghadapi penderitaan.
Lawannya adalah sika negatif dalam menghadapi penderitaan, ini efek terparahnya yakni penyesalan, minder berlebihan, tidak bahagia, selalu putus asa manusia mudah
meyerah dalam hidup dan tidak sedikit yang lebih memilih mati meskipun mati bukanlah cara untuk menyelesaikan penderitaan.


STUDI KASUS


Kisah Nyata

Berjuang Melawan Bakteri Pemakan Daging


Ketika kesadarannya mulai pulih, Sandy Wilson mendapati dirinya terbaring di ranjang rumah sakit tempatnya selama ini bekerja sebagai perawat. Ia masih ingat beberapa waktu sebelumnya ia baru saja melahirkan dan dokter mengatakan ia menderita infeksi. Tapi, ia tak siap melihat apa yang tersembunyi di balik selimutnya.

"Waktu saya melihat ke bagian perut, hampir tidak ada lagi kulit yang menutupi sehingga saya bisa melihat organ-organ dalam. Isi perut saya juga terlihat. Saya pikir saya tidak akan bisa hidup dengan kondisi seperti itu," katanya.

Dalam dunia kedokteran, memang sangat jarang terjadi kasus seperti yang dialami Wilson. Ia menderita infeksi bakteri "pemakan daging". Biasanya hal ini terjadi pada orang-orang yang obesitas, penderita diabetes, pasien kanker, penerima donor organ dan mereka yang memiliki sistem imun lemah. Hingga saat ini infeksi tersebut sudah menelan 20 korban jiwa.

Bakteri "pemakan daging" ini merupakan jenis bakteri streptokokus. Nama resminya adalah necrotizing fasciitis. Di negara maju terdapat tren baru superbug atau bakteri yang kebal obat seperti MRSA kini bisa menyebabkan toksin "pemakan daging" dan menyebabkan infeksi seperti yang dialami Wilson.

Penderitaan Wilson berawal dari operasi caesar yang dilakukannya pada bulan April 2005. Ia melahirkan bayi laki-laki yang sehat yang diberi nama Christopher. Malang, pasca operasi ia menderita gangguan pembekuan darah dan harus menerima komponen darah yang dikumpulkan dari ribuan pendonor.

Beberapa minggu kemudian Wilson diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Namun tak sampai dua hari, di bagian luka operasinya muncul cairan dan tekanan darahnya anjlok. Ia lalu dilarikan ke gawat darurat. Begitu melihat lukanya, dokter di rumah sakit tersebut menyatakan tidak sanggup.

Wilson lalu dipindah ke Baltimore's Shock Trauma Center, AS, rumah sakit yang secara khusus menjadi rujukan kasus-kasus sangat gawat dan mengancam hidup. Secara kebetulan, Wilson merupakan perawat di bagian anak di rumah sakit itu.

"Ketika ia datang ke sini, kondisinya sangat kritis. Kebanyakan pasien tidak bis a bertahan hidup. Namun, fakta bahwa ia perawat di rumah sakit ini dan ia baru memiliki bayi membuat kami berusaha keras menyelamatkannya," kata Dr.Thomas Scalea, dokter kepala bagian Shock Trauma.

Selama dua minggu Wilson berada di bawah pengaruh obat bius sementara dokter memotong jaringan di perutnya yang sudah busuk dan mengeringkan cairan. Tak terhitung jumlah operasi yang sudah dilakukan dokter. "Mungkin lebih dari 40 kali," kata Scalea.

Ketika kondisinya stabil, dokter akan membuatnya tersadar dan mengijinkan keluarga menjenguknya. Sayangnya dokter tidak mengijinkan Christopher, putranya, di bawa karena khawatir terkena infeksi.

Untuk mengobati rasa kangen, suami membawakannya foto-foto perkembangan bayi mereka. Akhirnya, setelah beberapa bulan, dokter boleh mengijinkan Christopher di bawa ke ruang isolasi. "Mereka mengenakan baju khusus pada putraku dan mengizinkanku menyentuh Christopher untuk pertama kalinya," kata Wilson.

Hari demi hari, bakteri yang sudah tinggal dalam tubuh Wilson terus menunjukkan "taringnya". Sedikit demi sedikit bagian perut Wilson digerogoti. Selama dua tahun berikutnya ia harus masuk ke ruang rehabilitasi karena ia menderita fistulas, lubang di bagian perut yang menembus kulitnya.

"Sungguh mengerikan, setiap saat saya merasakan sakit. Yang paling menyedihkan adalah saya tidak bisa menjalani peran saya sebagai ibu. Selama 11 tahun saya bekerja sebagai perawat di bagian anak, namun kini saya tidak bisa memandikan dan memeluk anak saya sendiri," ujarnya sendu.

Ia bahkan merasa terlalu lemah untuk memegang sebuah majalah. Penglihatannya pun menjadi buram, efek samping dari obat-obatan yang diminumnya. Kepada sang ibu ia sering mengeluh tak kuat lagi menanggung penderitaan yang dialaminya.

Berkat Reiki dan akupuntur, Wilson mendapat sedikit kenyamanan dan ketenangan ketika ia sudah merasa sangat putus asa. Namun di akhir tahun 2006, kondisinya memburuk. Livernya bermasalah dan ususnya hanya tinggal beberapa inci. Hanya ada satu solusi yang ditawarkan dokter: transplantasi perut.

Operasi cangkok yang ditawarkan dokter baru terlaksana pada Desember 2007 dan dinyatakan sukses. Karena kerusakannya sudah demikian parah, dokter mencangkokkan usus besar juga. Sebulan kemudian ia sudah bisa makan salad, cake dan lasagna. "Rasanya sungguh luar biasa bisa mengunyah sesuatu dan merasakan rasa berbeda di mulut setelah sekian lama," katanya.

Sayangnya, awan mendung kembali datang. Ia menderita peritonitis, inflamasi serius dan ia terpaksa harus makan lewat selang lagi. Ketika kondisinya berangsur pulih, dokter mengijinkannya makan secara perlahan. Ia juga mulai belajar berjalan.

Perlahan tapi pasti Wilson mengalami kemajuan. Meski secara psikologis ia harus menghadapi cobaan baru, suaminya menceraikannya di tahun 2009.

Di akhir tahun 2008 Wilson diperbolehkan pulang meski ia harus terus mengonsumsi obat imun-suppresing seumur hidupnya. Namun beberapa kali ia harus masuk rumah sakit untuk memastikan perut yang dicangkokannya tidak mendapat penolakan oleh tubuhnya. Di perutnya kini terdapat bekas luka dan parut. Namun ia tetap bersyukur bisa melalui tahun-tahun penderitaannya.

"Hidup saya saat ini terasa normal. Saya bisa mengajak Christopher jalan-jalan ke taman. Saya ingin menikmati setiap waktu yang saya miliki dengannya," katanya. Ia juga berencana untuk mengambil kursus untuk menyegarkan ilmunya dan bersiap-siap untuk kembali bekerja sebagai perawat. "Saya ingin membantu orang lain yang juga mengalami penyakit seperti ini," katanya.

Total pengobatan Wilson diperkirakan telah menghabiskan 5 juta dollar AS yang awalnya dibayarkan oleh pihak asuransi kemudian dibantu oleh pemerintah.

Rabu, 11 Agustus 2010 | 11:00 WIB KOMPAS.com
OPINI
Ironis sungguh penderitaan wilson, Setelah terkena infeksi bakteri "pemakan daging", menderita fistulas lubang di bagian perut yang menembus kulitnya lalu
Livernya bermasalah dan ususnya hanya tinggal beberapa inci, dan harus transplantasi perut dan mencangkok usus besarnya, baru saja selesai satu masalah
tidak lama setelah itu Ia menderita peritonitis, inflamasi serius dan ia terpaksa harus makan lewat selang lagi. serta total biaya 5 juta dollar AS yang terus ia keluarkan untuk
biaya pengobatannya meskipun pada awalnya dibayarkan oleh pihak asuransi kemudian dibantu oleh pemerintah.
bukan hanya pada fisiknya namun penderitaan pada batinnya lah yang membuatnya lemah tak berdaya yakni tidak bisa menjalani peran sebagai Ibu.
ia tidak bisa memandikan dan memeluk anaknya sendiri, belum lagi suaminya menceraikannya di tahun 2009.

namun ia tidak menyerah dalam menghadapi tantangannya, ia percaya bahwa Tuhan selalu dan tidak pernah lelah menjaga dan memberkatinya. satu persatu tantangan, penderitaan, belajar berjalan, operasi demi operasi dilakukannya untuk proses kesembuhannya dan untuk buah hatinya Christopher.

Berkat Tuhan pun tidak main - main setelah usahanya yang sedemikian hebat menghadapi segala tantangan, Mujizat pun datang, Kemajuan terus mengarah ke hal yang baik sehingga kini ia bisa lepas dari penderitaan akan rasa sakit, hidupnya yang sudah normal melewati hari - hari bersama Christopher sang buah hati dengan sukacita.

Opini saya andalkan Tuhan selalu dalam segala usaha melepaskan diri dan perjuangan menghadapi penderitaan.

Jumat, 25 Maret 2011

Manusia dan Penderitaan

PENDERITAAN

Semua orang tentunya pernah mengalami / berada pada sesuatu yang tidak menyenangkan, tidak baik bahkan merusak dan menimbulkan efek bagi kelangsungan hidup
yang membuat kita menjadi merasakan yang tidak enak, tersiksa, tak berdaya, entah secara jasmani atau rohani. Itulah penderitaan, keadaan yang mengkondisikan kita untuk merasakan sakit. ini nyata dan jelas terlihat karena semua orang tentunya telah mengaalaminya.
sekarang tergantug kita bagaimana menyikapi penderitaan itu, apakah kita akan terus dijajah oleh rasa derita iitu, atau justru kita bisa keluar dari penderitaan. Dapat keluar / tidaknya seseorang dari penderitaannya ditentukan oleh diri orang tersebut, orang sekitar dan lainnya hanyalah prasarana saja.

Namun ada satu pelajaran baik dari penderitaan apabila kita menyikapi penderitaan itu secara postitif "Penderitaan memacu seseorang untuk berjuang hingga sukses dan dapat keluar dari deritanya." meskipun penderitaan tidak selamanya hilang, hidup adalah untuk berjuang kita bisa menyelesesaikan setiap kali pederitaan menimpa kita dengan perjuangan.
setelah perjuangan dlakukan serahkan pasrahkan semua terhadap Tuhan.

Semua kepasrahan atas perjuangan yang telah dilakukan tertulis jelas dalam firman Tuhan
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Matius 7:7-11

Seperti opini saya mengeai penderitaan diatas yakni keadaan yag membuat kita menjadi tidak enak, tersiksa dan tidak menyenangkan menjelaskan bahwa rasa tersiksa bagian dari penderitaan. saya mengambil kesimpulan bahwa awal dari penderitaan disebabkan oleh suatu siksaan, oleh karena seseorang tersiksa ia telah mengalami derita.
Dalam tulisan ini siksaan yang digambarkan lebih mengarah pada bentuk psikis. dalam berbagai kasus contohnya :
Kebimbangan (keraguan seseorang akan berbagai pilihan yang dihadapkan kepadanya), Kesepian (rasa sepi, sendiri, sunyi dalam lubuk hati seseorang dengan suatu alasan tertentu),
dan yang paling sering terjadi adalah ketakutan (takut akan gagal, takut akan ketinggian dengan alasan tertentu, sugesti akan rasa sakit yag berlebihan yang menimbulkan ketakutan.) dan banyak lagi yang pada umumnya bersebab oleh karena tekanan, trauma, problema psikologis dan pada akhirnya menimbulkan kekaluan mental (penderitaan batin) atau bahkan gangguan kejiwaan.

Secara tidak langsung seseorang yang mengalami kekalutan mental tergambar ketakutan, apatis, cemburu berlebihan, mudah marah, agresif, emosional, pertahanan diri yang salah
(orang yang tidak menderia gangguan kejiwaan bila menghadapi masalah tentu lekas mencari akar masalahnya sehingga langsung memecahkan problemnya sehingga tidak menekan perasaaannya bukan jusru lari dari masalah yang tetunya akan semakin menimbun perasaan tertekan). Kepribadian yang lemah (mental tempe yang selalu minder), konflik sosial budaya (tidak dapat mengkondisikan dengan keadaan realita), berlebihan dalam menghadapi masalah.

Cukup berbahaya bila kekalutan mental dibiarkan, penderitaan memang silih berganti datang, namun bukan berarti kita harus terus menderita selama hidup, tetapi kebalikannya, yakni bagaimana kita menyikapi penderitaan itu sendiri. sekali lagi Hidup adalah perjuangan penderitaan bisa menimbulkan dampak positif dengan contoh kita lebih bisa siaga, terbiasa menghadapi penderitaan itu sendiri, dan bisa lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa sehingga jalan keluar pun dengan mudah didapat.

Justru yang mengerikan adalah dampak negatif dari kekalutan mental yakni mendorong seseorang untuk trauma mendalam, frustasi.
berbagai contoh kasusnya agresi atau kemarahan tak terbendung, memicu untuk melakukan tindakan sadis pelampiasan emosi terhadap diri sendiri seperti membenturkan kepala
ke tembok, terdiam terbisu menyakiti diri (fiksasi), masih mending terhadap diri sendiri bagaiaa kalau dilampiaskan ke orang lain, angan - angan imaginasi menyamakan diri dengan idolanya (identifikasi), cinta akan diri sendiri yang berlebihan (narsisme), bahka parahnya menutup diri dari dunia nyata karena ingin bahkan sudah memiliki dunianya sendiri (autisme).

Kekalutan mental pada umumnya terjadi pada mereka yang tidak beragama dan tidak memiliki keperayaan pada Tuhannya, terlalu mengandalkan diri tanpa mengandalkan Tuhan
sehingga ketika tidak berhasil dalam mencapai apa yag dikehendaki, tidak mampu meenuhi kebutuhan hidupnya(selalu merasa dikejar), ketidakmampuan dalam mengungkapkan masalah
(hanya dibawa dan disimpan dalam hati perasaan deritanya), terlalu mengejar materi / harta duniawi sehingga menuntut mereka mengalami kekalutan mental.



STUDI KASUS

Nyepi, Peneguhan Menuju Perdamaian

Oleh RAKA SANTERI

Pada tahun 77 Masehi, Maharaja Kaniska I di India tercenung. Penguasa dari dinasti Kusana ini berpikir: setelah musuh-musuh dapat ditaklukkan dan kekuasaan dapat direbut, apakah arti kemasyhuran dalam hidup bila selalu diwarnai dendam dan diancam oleh pemberontakan? Adakah yang lebih indah dalam hidup ini selain kedamaian, seperti yang telah ditunjukkan oleh musuh-musuhnya dari suku bangsa Saka?

Raja Kaniska pun semakin yakin bahwa tidak ada kebahagiaan tanpa kedamaian. Dan, kedamaian baru bisa tercipta bila tidak ada lagi kekerasan. Maka, Raja Kaniska memutuskan untuk mengakhiri peperangan dan menciptakan perdamaian selama hidupnya melalui diplomasi budaya. Minggu, 21 Maret 78, Raja menetapkan kalender sistem Saka menjadi sistem tahun kerajaan. Tampaknya keputusan itu diambil untuk menghargai suku Saka.

Penetapan tahun Saka ini kemudian tersebar sampai ke Dvipantara (Indonesia) yang oleh masyarakat Hindu di Bali ditetapkan sebagai hari raya Nyepi. Perayaan Nyepi tahun baru Saka 1931 jatuh pada 26 Maret 2009.

Dengan demikian, perayaan tahun baru Saka pada hakikatnya adalah peneguhan tekad untuk menegakkan perdamaian. Tidak akan ada capaian yang dapat dibanggakan tanpa melewati jalan damai, jalan yang dilandasi kebenaran. Lebih-lebih pada saat kita memasuki tahun pemilu seperti sekarang ini. Suasana damai jelas sangat diperlukan oleh bangsa ini, betapa pun dinamisnya manuver-manuver politik dilakukan.

Masyarakat Bali sendiri sudah bertekad menjadikan pemilu tahun ini sebagai sebuah atraksi budaya yang dapat meredakan ketegangan-ketegangan ciptaan para elite politik yang sedang berebut kekuasaan. Di kalangan masyarakat sudah lama beredar guyonan ”jika para elite menenggak minuman keras, mengapa rakyat kecil yang disuruh mabuk?”

Damai, itulah inti Nyepi. Damai yang kita butuhkan sekarang mungkin berbeda dengan damai yang dibangun pada zaman Raja Kaniska I. Pada zaman itu damai lebih banyak berarti tidak ada peperangan. Tetapi sekarang kedamaian yang kita cita-citakan jauh lebih dalam dan luas. Bukan hanya tidak ada kekerasan berupa perang, tetapi juga tidak ada ”kekerasan” lain berupa kemiskinan, penyakit, pemaksaan kehendak, dendam, dominasi budaya kelompok, penghinaan, ketidakadilan, pembabatan hutan dan kerusakan lingkungan, serta kekerasan lahir dan batin lainnya.

Oleh karena itu, masyarakat Hindu merayakan tahun baru Saka dengan berbagai prosesi dan pantangan. Semuanya menyimbolkan sesuatu. Upacara melasti, yaitu prosesi ke laut sebelum Nyepi, menyimbolkan usaha menghilangkan penderitaan dan kekotoran batin manusia. Damai tidak akan pernah tercapai jika penderitaan rakyat masih merajalela dan kekotoran pikiran masih menguasai hidup manusia. Damai juga tidak bisa terwujud bila tidak ada keseimbangan dalam hidup ini.

Segala sesuatu memiliki nilai positif dan negatif, memiliki sisi baik dan buruk. Rwa bhineda (dua hal yang berbeda) akan selalu ada. Keadaan demikian menuntut kita untuk menilai segala sesuatu secara obyektif, berimbang, dan dengan itikad baik. Jangan meracuni rakyat dengan pandangan satu sisi, suatu pandangan yang seolah-olah dianggap ”sah” dalam dunia politik menjelang pemilu seperti sekarang ini.

Umat Hindu menyimbolkan keseimbangan itu dalam wujud caru atau tawur, yang dilakukan sehari menjelang Nyepi. Di samping menyimbolkan keseimbangan, caru juga menyimbolkan bahwa sesungguhnya tidak ada yang sepenuhnya ”jelek” di dunia ini kalau kita pandai mengelolanya. Secara teologis, para pandita Hindu melakukan pengelolaan itu dalam proses nyomia, mengubah kekuatan jelek menjadi kekuatan baik.

Introspeksi diri

Tetapi, perdamaian adalah sebuah proses dinamis. Perdamaian tidak pernah berhenti pada suatu kondisi. Maka, untuk menjaga perdamaian, kita diharapkan senantiasa waspada pada perkembangan, terutama gejolak yang terjadi. Umat Hindu melakukan pengelolaan itu dengan terlebih dahulu menoleh ke dalam dirinya sendiri.

Secara fisik, ada empat hal yang dilakukan, disebut catur brata penyepian. Ke-4 hal itu adalah melaksanakan puasa serta tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian, dan tidak mencari hiburan. Dalam keadaan seperti itulah umat Hindu diharapkan melakukan meditasi, berdialog dengan hati nuraninya sendiri serta memohon ampunan dan bimbingan Tuhan.

Kitab suci Bhagawadgita IV.39 menyebutkan, ”Ia yang memiliki keyakinan kuat dan memusatkan pikirannya kepada-Ku, mengendalikan indrianya, akan mendapatkan kebijaksanaan. Setelah itu ia akan mencapai puncak keheningan jiwa”. Umat Hindu meyakini, jika seseorang telah dekat dengan Tuhan, tangan Tuhan akan turut membimbing melalui usaha manusia itu sendiri, mengatasi segala rintangan.

RAKA SANTERI, Wartawan; Tinggal di Denpasar


Rabu, 25 Maret 2009 | 05:57 WIB
Kompas.com



OPINI

Banyak cara lain dilakukan guna meloloskan diri dari pederitaan. selain usaha dan perjuangan keras, maka mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa pun juga merupakan sebuah solusi. Semua agama mengajarkan hal yang demikian. bahwa siapapun mendekatkan diri kepada Tuhannya akan diberi suatu berkat guna sebagai suatu solusi. Dalam Agama Hindu
dalam suatu upacara memperingati hari beragamanya (nyepi). Umat hindu melakukan puasa dan menghentikan aktifitas kepadatannya dan melakukakm Suatu perenungan, umat Hindu diharapkan melakukan meditasi, berdialog dengan hati nuraninya sendiri serta memohon ampunan dan bimbingan Tuhan dengan keyakinan, jika seseorang telah dekat dengan Tuhan, tangan Tuhan akan turut membimbing melalui usaha manusia itu sendiri, mengatasi segala rintangan.

Sabtu, 19 Maret 2011

Keindahan

RENUNGAN

Secara Implisit memikirkan sesuatu secara mendalam yang merupakan hasil dari merenung (melakukan renungan) termenung. sehingga terciptalah seni yang merupakan pengungkapan dari perasaan manusia, yang biasanya berbetuk sebuah pengalaman, kesan,
yang diwujudkan melalui penghayatan yang menghasilkan gambar angan lalu melalui perantaraan berbaa garis, gerak, warna, suar, bentuk sehingga penikmat seni bisa mendalami
dengan merasakan perasaan yang dicurahkan seniman, selain itu seni yang tercipta juga didasarkan realita yang ada bergerak diatas taraf duniawi berkonsep ide.
Realita dengan keinginan sementara diwujudkan terluarnya oleh dunia obyektif yang juga meiliki perwujudan benda khusus dikemas dalam pengetahuan praktis yang dihubungkan degan
benda tersebut yang diarahkan pada ide - ide dan merenungkannya demi ide itu sendiri.

pemenuhan keinginan bawah sadar dari seorang seniman juga merupakan suatu proses penciptaan seni secara terselubung yang tujuan utamanya menyeimbangkan mental. Lalu secara imaginatif tersalur kegiatan kreatif yang pada akhirnya menghasilkan karya seni tertanda
secara Simbolic menggambarkan keadaan / perasaan / realitas yang serupa.


KESERASIAN

Kata keserasian berasal dari kata serasi yang artinya pas, perpaduan yang tepat dan sesuai, tidak berlebihan, cocok, seimbang. Misalnya, perpaduan antara suara-suara sehingga terbentuk suatu suara vokal bulat yang menciptakan keserasian. contoh lainnya semakin serasi antara perkataan dan perbuatan, tentunya akan semakin indah pula pribadi seseorang.

menurut saya, suatu keserasian pun terbentuk dari pertentangan. sama halnya dengan keindahan yang jga tersusun dari keseimbangan, keterbalikan (yang dalam hal ini digambarkan oleh pertentangan), kesetagkupan, dan keselarasan.
Intinya seni merupakan suatu kumpulan / gabungan dari suatu hubungan yag serasi antar tiap hal yang terwujud dalam suatu benda - benda.

untuk mengenali keindahan akan suatu benda tersebut, dalam suatu penciptaan seni yakni mengenali sifat dasar dari keindahan dar berbagai pengamatan, apa sih yang membuat benda itu terlihat indah? bukan hanya menurut gambaran pendapat selera orang - orang saja. namun lebih ke sifat benda sendiri. Kualitas nilai estetik pada suatu benda yang melekat dan tak tergantikan. Hal ini tentunya bertentangan dengan paham subyektif yang mendeskripsikan bahwa indah atau tidaknya suatu benda berasal dari pengamatan / perasaan pada pengamatnya,
bagaimana nilai estetik yang tersalur oleh pengamat melalui perasaan yang dirasa pengamat sehingga benda tersebut terlihat indah.
perlu adana keseimbangan da keserasian antara unsur benda yag dinilai indah dan manusia sebagai pengamat dalam menentukan keindahan dari benda tersebut. seberapa jaukah
keindahan itu tersalur pada perasaan pengamat.






Barongsai, Kesenian Tradisi yang Mendunia

Barongsai adalah kesenian tradisional etnis Tionghoa yang telah menjadi kesenian nasional dan bahkan internasional. Indonesia termasuk negara yang diperhitungkan pada setiap perlombaan barongsai tingkat internasional, karena atraksi barongsainya selalu mengundang decak kagum para penonton.

Kesenian barongsai di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi baru berkembang pesat pada sembilan tahun terakhir setelah era reformasi. Orang, kini, bisa menyaksikan atraksi barongsai pada setiap kesempatan secara terbuka.

Sebelumnya pada era orde baru, atraksi barongsai hanya bisa dijumpai pada hari raya umat Tionghoa, yakni tahun baru Imlek dan panen raya umat Tionghoa, Cap Go Meh, pada hari ke-15 setelah tahun baru Imlek.

Pesatnya perkembangan barongsai di Indonesia tidak hanya menjadikan kesenian asal negara tirai bambu ini sebagai hiburan, tapi telah didirikan induk organisasi resmi tingkat nasional, yakni Persatuan Seni dan Olahraga Barongsai Indonesia (Persobarin), pada 2006.

Pengurus Pusat Persobarin periode 2006-2010 adalah Dahlan Iskan (ketua umum), Kuncoro Wibowo (ketua harian), dan Budi Santoso Tanuwibowo (sekjen).

Sedangkan, pengurus daerah Persobarin telah tersebar di sejumlah provinsi antara lain, di Rihau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Setalan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Papua.

Bahkan, Persobarin telah didaftarkan sebagai salah satu induk organisasi olahraga di KONI Pusat.

Pesatnya perkembangan kesenian tradisional yang memerlukan keterampilan khusus ini, maka makin bisa dijumpai atraksi barongsai, baik di pusat perbelanjaan, di gedung, atau di lapangan, pada kegiatan tertentu.

Salah satu atraksi barongsai ditampilkan oleh grup barong Kong Ha Hong Jakarta, di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri dan para undangan VIP lainnya pada peringatan hari kelahiran (harlah) Khonghucu ke-2559 di Stadion Persikabo Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (12/10).

Saat itu, tidak hanya sekitar 10.000 umat Khonghocu yang hadir dibuat kagum oleh atraksi barongsai, tapi Presiden Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono dan tamu VIP lainnya, beberapa kali tampak menatap secara serius dan bertepuk tangan.

Barongsai yang dimainkan dua pemuda anggota grup barong Kong Ha Hong, tampil lincah di atas tonggak-tonggak kayu berdiameter hanya sekitar 20 sentimeter dan tinggi bervariasi dari 125 sentimeter hingga 200 sentimeter.

Pimpinan grup barong Kong Ha Hong, Huang Pak yang menuntun atraksi barong melalui narasi, membantu para penonton memahami makna dari setiap gerakan yang ditampilkan pasangan pemain serta tingkat kesulitan yang dilakukannya.

Menurutnya, keunggulan sebuah barongsai jika bisa memainkan atraksi dengan tingkat kesulitan tinggi, keserasian gerak barong dari kerja sama antara pemain di kepala dan ekor, serta keserasian antara gerak barong dan musik pengiring.

Atraksi barong di hadapan Presiden, memenuhi semua kriteria tersebut. Apalagi, saat barong melakukan lompatan-lompatan lincah di atas 16 tonggak ramping dan tinggi, membuat para penontonnya tampak tegang, tapi kadang-kadang tertawa jenaka.

Pasangan pemain barong yang pandangannya terbatas tersebut, mampu melakukan lompatan indah berjarak lebih dari satu meter di atas tonggak ramping pada ketinggian sekitar dua meter.

Bahkan, pasangan pemain barong tersebut juga mampu menjaga keseimbangan saat salah satu pemainnya menapak di sisi tonggak, untuk mengambil daun yang diletakkan di sana dan menaruhnya di mulut barongsai.

Risikonya, jika pijakannya meleset sedikit saja, maka pasangan pemain barong tersebut akan jatuh yang bisa membuatnya cidera. "Atraksi barongsai di hadapan Bapak Presiden, adalah atraksi kelas internasional. Pasangan pemain barong ini, pada lomba barong tingkat internasional di Malaysia tahun lalu, meraih posisi kelima dunia," kata pimpinan Yayasan Sosial Kong Ha Hong Jakarta ini.

Perbedaan atraksi barongsai kelas internasional dan tradisional, kata dia, adalah atraksi yang dimainkannya. Atraksi barongsai kelas internasional di atas tonggak-tonggak ramping yang memiliki kesulitan tinggi. Sedangkan, atraksi barongsai tradisional di lantai datar yang tingkat kesulitannya rendah.

Seorang pembuat barongsai, Lily Hambali mengatakan, barongsai yang populer di Indonesia berasal dari dua wilayah di daratan Cina, yakni wilayah utara dan selatan.

Dari dua wilayah tersebut, barongsai dari wilayah selatan lebih populer dan paling banyak ditampilkan baik di Indonesia maupun dunia.

Ada dua jenis barongsai dari wilayah selatan, yakni barongsai "Pusan" yang mulutnya menyerupai mulut bebek serta barongsai "Teksan" yang mulutnya menyerupai mulut kucing.

Sedangkan, barongsai dari wilayah utara, hanya satu jenis yakni "Tekingsan", yang di seluruh tubuhnya dipenuhi bulu. Pimpinan Grup Kesenian Barongsai Bogor (GKBB) ini bisa membuat tiga jenis barongsai tersebut dan juga bisa memainkannya.

Menurut dia, grup barogsai dimainkan oleh sepasang pemain dan delapan orang pemain musik. Dalam satu grup barongsai, bisa menampilkan beberapa barongsai sekaligus, yang atraksinya saling mendukung. (T.K-Riza Harahap)

Kompas.com
Senin, 27 Oktober 2008 | 22:57 WIB



OPINI
Tercipta dari keserasian kolaborasi antar pemainnya, barongsai terwujud menjadi suatu seni yang indah. Indah dalam artian gerakan yang serasi serta hiasan pada barongsai itu sediri yang mencerminka nilai estetis. Bukan hanya di mata pengamat namun barongsai mampu menyeimbangkan unsur - unsur penghubung dari seni barongsai tu tersendiri.

Keserasian tidak hanya dari dan antara tiap pemain barongsai, namun dari dan antara pemain barongsai dan pemain musik pengiring pun juga diperlukan sehingga tercipta gerakan
yang indah, sesuai, pas, terpadu benar, tidak berlebihan sehingga bisa mneyiratkan tema dan maksud dari seni barongsai. Dengan contoh kasus ini saya berpendapat bahwa keserasian merupakan salah satu kunci dari keindahan yang tersusun dari keseimbangan antara pertentangan seperti yang tertera pada penjelasan diatas.

Manusia dan Keindahan

KEINDAHAN

pengertian
keindahan, mengarah kepada dayatarik, menarik yang mencirikan sangat bagus,baik,elok, nikmat untuk dipandang dan dirasa, yang memeberi persepsi tentang kenikmatan / keseangan.
yang identik dengan kebenaran dak terikat oleh selera, mode, waktu dan lainnya.
Umumnya dihubungkan dea suatu wujud karya untuk mendapat definisi dari keindahan itu sendiri. (Symetria estetika untuk hal berdasarkan penglihatan, Harmonia untuk hal berdasarkan pedengaran). yang dihubungkan menjadi suatu jenis nilai yang dikenal nilai estetik yang
dipandang dalam segi intrinsik(sifat baik dari dlm hal/benda itu) dan segi entrinsik (luarnya, atau nilai lain sebagai prasaranannya).


keindahan secara tidak langsug dan bahkan memang sudah menjadi kebutuhan bagi manusia. yakni kebutuhan akan rohani (penyegaran refreshing akan sesuatu yang benilai estetika)
oleh karenannya dalam diri manusia tergerak untuk menciptakan sesuatu yang indah yang dikenal dengan kontemplasi melalui negatif capability
(kemampuan untuk selalu dalam keraguan, misterius dan tidak menentu diliputi keresahan tanpa mengganggu keseimbangan jiwa) yakni proses yang mendidik seseorang menjadi kreatif
tidak hanya cukup untuk mencipta, manusia perlu menyalurkanna, menyatakannya, menikmati, dan merasakannya (Ekstansi) dengan inilah tercipta penilaian dan keindahan itu tersendiri.

dapat dicontohkan dalam pembuatan sebuah karya berwujud sebuah Musik, seseorang yang sering mendengar musik - musik indah menggerakan hatinya untuk kontemplasi, yakni menciptakan sebuah musik yang indah pula yang pada umumnya agar dapat memenuhi ekstansi nya bahkan memperbaiki kemerosotan zaman yang menyebabkan tata nilai usang, serta bebagai nilai moral yang sudah terabaikan.

contoh yang paling sempurna mengeai keindahan adalah Cahaya yag berasal dari Tuhan


STUDI KASUS



Keindahan yang terancam

Panorama di pantai itu laksana bayangan surga penuh pesona. Sebuah tanjung menjorok ke laut lepas. Air lautnya biru-kehijauan. Laut itu dibingkai oleh sebaran bebatuan granit hitam-kecoklatan yang tersusun menawan.

Di sela-sela batu, sebagian sangat besar, ada hamparan pasir putih bersih. Semua itu makin lengkap dengan adanya pepohonan yang hijau segar. Berdiri di situ, menghirup keindahan pantai, kita seperti hanyut dalam hening alam nan tenteram.

Pantai itu bernama Tanjung Penyusuk. Berlokasi di ujung Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pantai ini terasa lebih segar karena masih ”perawan”, belum dikuasai bangunan hotel atau resor yang mulai tumbuh di Bangka.

Satu-satunya bangunan menonjol adalah semacam pendopo semipermanen berukuran sekitar 3 meter x 3 meter sebagai tempat beristirahat pengunjung. Ada juga kamar mandi dengan sumur timba.

”Orang datang ke sini untuk mencari pantai yang masih alami,” kata Asnawi (50), penduduk di Tanjung Penyusuk, pertengahan Februari lalu.

Ombak sedikit lebih besar dibandingkan dengan deretan pantai lain di sekitar pantai itu karena kawasan ini berhadapan langsung dengan Laut China Selatan. Meski begitu, pantai ini cukup aman untuk bermain karena dasar pantainya landai. Dari pantai, ombak itu terasa sebagai angin semilir yang sejuk.

Ketika melihat peta, rasanya Tanjung Penyusuk begitu jauh karena berada di bagian paling ujung dari daerah Kabupaten Bangka. Namun dengan mobil, pantai bisa dicapai selama dua jam perjalanan dari Pangkal Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Para wisatawan umumnya datang dengan menyewa mobil seharga sekitar Rp 300.000 per hari. Itu cara terbaik menjelajahi Bangka karena jumlah angkutan umum di pulau itu terbatas. Mencari taksi juga sulit. Kalaupun ada, sopirnya pasang tarif borongan tanpa argo.

Dalam perjalanan kami melewati hamparan kebun liar, rawa-rawa, rumah kayu, juga rumah-rumah tembok sederhana. Tampak pula beberapa lahan yang bolong-bolong akibat digali para penambang timah inkonvensional, biasa disebut TI.

Sebelum sampai di Tanjung Penyusuk, ada desa terakhir, yaitu Plaben, yang dihuni masyarakat keturunan China. Dari situ, jalanan langsung menurun sehingga terpampang hamparan laut mahaluas di depan mata.

Pantai Romodong

Sekitar enam kilometer dari Tanjung Penyusuk, ada Pantai Romodong. Kejutan terasa saat mendekati jalan masuk ke pantai. Ada dua batu besar hitam di sisi kiri-kanan yang mengapit kami, mirip sebuah pintu gerbang.

Pantai ini juga masih alami. Deretan pohon cemara menghiasi bibir pantai yang berbatasan dengan jalan tanah. Tidak ada satu pun sampah plastik atau kertas yang ditinggalkan wisatawan karena pantai itu memang masih jarang dikunjungi orang. Kalaupun ada sampah di pantai itu, hanyalah sampah dari daun-daun yang berguguran atau buah kelapa yang jatuh dari pohon.

Keunikan Pantai Romodong terjadi ketika air laut surut, di mana jauh dari garis pantai, dasar laut begitu dangkal. Di situ pengunjung bisa berjalan kaki dari bibir pantai hingga ke beberapa pulau kecil di depan Romodong, seperti Pulau Putri, Mentigi, Pulau Baku, dan Pulau Lampu yang ada mercusuarnya. Pulau-pulau inilah yang menahan ombak agar tidak langsung menghantam pantai.

Pantai Tanjung Penyusuk dan Pantai Romodong hanya sebagian dari pesona pantai di Bangka. Masih banyak pantai lain yang menawarkan keindahan. Sebut saja, Pantai Parai Tengiri, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Matras, Pantai Kelayang, Teluk Uber, dan Pantai Tikus.

Setelah film Laskar Pelangi sukses, pantai-pantai di Pulau Belitung—yang berdekatan dengan Pulau Bangka—memang mengalami booming pariwisata. Namun, sebenarnya, Pulau Bangka juga menyimpan ”mutiara terpendam”.

Ancaman

Sayangnya, dua pantai itu, juga sebagian pantai lain di Pulau Bangka, kini semakin terancam oleh penambangan timah. Penambangan rakyat di daerah itu tumbuh sejak rakyat dibebaskan menambang pada awal tahun 1990-an dan makin mengganas setelah reformasi tahun 1998. Kini, ketika kandungan biji timah di darat terus berkurang, para penambang merangsek ke pantai dan laut.

Dengan mesin rakitan dan alat berat, mereka menyedot lumpur dan tanah di pantai dan sekitarnya. Sebagian penambang membuat semacam tambang terapung yang bisa menyusuri pantai hingga tengah laut demi mengeruk kandungan timah di balik lumpur, batu karang, dan pasir laut.

Penambangan di pantai dan laut ini semakin menjadi-jadi karena memang tak ada kepedulian terhadap lingkungan, bahkan keindahan alam yang begitu kasatmata itu. Sebagian pantai indah yang menjadi andalan wisata di Bangka juga digasak. Akibatnya, pantai itu rusak berat dan sulit direklamasi, dipulihkan keindahannya sebagaimana sediakala.

Kerusakan ini sudah menggerogoti Pantai Rebo, Pantai Batu Ampar, dan Pantai Tikus, ketiganya berada di Sungai Liat, ibu kota Kabupaten Bangka. Pantai Rebo, misalnya, dikepung tambang terapung yang hilir mudik di kawasan itu saat kunjungan kami pertengahan Februari lalu. Mesin tambang menyuarakan bunyi menderu-deru.

Pantai itu sendiri sudah berantakan. Pesisirnya yang dahulu landai dan indah kini awut-awutan, penuh lubang menganga. Pasir yang dulu putih bersih sekarang menjadi coklat kehitaman karena bercampur lumpur limbah penambangan timah.

Air laut yang semula berwarna biru-kehijauan juga telah berubah menjadi kotor-kecoklatan serta berbau tidak sedap. Beberapa anjungan yang dibangun untuk fasilitas wisata tak terurus. Tak tampak wisatawan yang datang. Suasana sepi. "Padahal, pantai ini dulu indah sekali. Setiap liburan dan akhir pekan, banyak orang berkunjung," kata Tet Fu (58), warga Kampung Rebo.

Masalah lain, sebagian pantai telah dikuasai investor yang membangun hotel dan resor serta mengokupasi pantai itu hanya untuk para tamunya. Suasana itu tampak di Pantai Parai dan Tanjung Pesona. Untuk menikmati pantai indah itu, pengunjung mesti masuk ke kawasan resor dan melalui pos penjagaan dengan pintu berpalang. Pantai yang seharusnya menjadi areal publik itu akhirnya dibatasi dan seperti disuguhkan hanya kepada tamu-tamu yang menginap di hotel mewah itu.

”Dulu Tanjung Parai banyak dikunjungi keluarga. Saya waktu kecil dan remaja sering bermain ke Tanjung Parai, tetapi setelah dibangun hotel hanya tamu-tamu yang boleh masuk,” kata Yusril (34), warga asal Pangkal Pinang. Sebentar lagi, mungkin hanya wisatawan berkantong tebal yang bisa menyaksikan keindahan pantai-pantai di Bangka. (Ilham Khoiri & Lusiana Indriasari)

Kompas.com Selasa, 23 Maret 2010 | 16:04 WIB

KOMPAS.com


Opini


Menurut saya perlunya ada tindak tegas dari pemerintah pusat untuk menangani masalah ini tidak haya sebelah mata, serta terlihat betapa indahnya sudah terekam dalam benak kita akan gambaran alam pantai diatas, namun oleh ketamakan manusia
semua keindahan diatas menjadi tergerser. berbagai perubahan buruk pun terjadi diantaranya :
- Air laut yang semula berwarna biru-kehijauan juga telah berubah menjadi kotor-kecoklatan serta berbau tidak sedap.
- Pasir yang dulu putih bersih sekarang menjadi coklat kehitaman karena bercampur lumpur limbah penambangan timah.
- Sebagaian telah terkuassai guna membangun hotel dan resor serta mengokupasi pantai itu hanya untuk para tamunya. Suasana itu tampak di Pantai Parai dan Tanjung Pesona.

Sangat jelas nampak manusia belum bisa menghargai akan keindahan atau demi kepetingan individualitasnya, sungguh keadaan yag ironi dan teryata bukan hanya tindak tegas saja yang diberlakukan namun adanya suatu kerja sama atara masyarakat dan pemerintah bagaimana merawat alam ini, percuma saja diberlakukan tindak tegas atau pidana apabla tidak ada kesadaran dari tiap masyarakat.

Permasalahannya sekarang adalah bagaimana menumbuhkembangkan kesadaran di masing masing individu akan pentingnya dan peransertanya dalam merawat panorama keindahan yang dari Tuhan Yang Maha Esa. maka kerja sama pembinaan alam pun dengan mudah dapat terlaksana.

Jumat, 11 Maret 2011

Kasih Sayang dan Kemesraan


KASIH SAYANG

Cinta bertumbuh menjadi kasih sayang
kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan dalam kehidupan berkeluarga. adanya keterikatan mengenai pengorbanan, kejujuran saling percaya dan terbuka untuk menghasilkan satu kesatuan.
Kasih sayang kerap kali dihubungkan dalam masala keluarga karena memang perkembangan selanjutnya dari cinta kasih yang didasari oleh kasih.
Namun Tentunya Kasih sayang dapat dirasaka oleh siapa saja tanpa terikat status, jenis kelamin, pekerjaan, usia, agama, ras. Siapapun dapat bahkan berhak mendapatkan kasih sayang
Tidak ada satupun makhluk di bumi ini yang tidak mendapat kasih sayang.

Bagi Keluarga Kasih sayang merupakan media komunikasi antar anggotanya entah itu Anak ke Bapak, Bapak Ke ibu, Ibu ke anak, Sesama saudara.
Oleh karena itu kasih sayang yang baik akan menentukan sempurna atau tidaknya proses sosialisasi yang mana lingkup utama (primer) dari sosialisasi itu sendiri adalah keluarga.
Bagaimana pola didik orangtua dan kasih sayang yang mereka berikan dan respon dari sang anak, jangan terlalu cuek dalam contoh mendiamkan tingkah laku anaknya, atau terlalu overprotektif sehingga
sang anak jadi ketakutan atau justru melakukan pemberontakan.

Perwujudan kasih yag mendalam dapat diekspresikan dengan kemesraan yang merupakan suatu wujud cinta juga. Dengan kemesraan berbagai karya seni tercipta misalnya terlukis dalam Puisi yang ditulis oleh Alm. WS Rendra tentunya tiap manusia pernah bercinta namun belum dapat melahirkan rasa cintanya dalam bentuk seni. Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat, berarti kemesraan adalah hal yang menggambarkan keadaan sangat erat
yang merupakan realisasi nyata dari dan berlandaskan cinta kasih.

Karena daritadi kita membahas mengenai Cinta dalam bentuk Horizontal, kali ini pembahasan mengenai cinta dalam bentuk Vertikal yakni Cinta Kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. dalam bentuk PEMUJAAN.

Pemujaan adalah

dimana kita memuja meninggikan mengagungkan sesuatu yang kita senangi dan percaya. Aspeknya yakni memuja Leluhur (kepercayaan bahwa leluhur yang telah meninggal dunia masih memiliki
kemampuan untuk turut serta mempengaruhi keberuntungan manusia yang masih hidup dengan tujuan menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik seseorang akan suatu tuntutan.
Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan yang dimanifestasikan dalam berbagai seni) dan memuja pada agama tertentu yang adalah tambahan tersendiri dalam kehidupan yang lebih indah.

Seseorang yang melakukan Pemujaan sudah pasti ia memiliki rasa senang terhadap yan dipujanya, dan rasa hormat,kasih sayang tulus, kasih, sehingga pengorbanan,
serta berbagai hal dasar yang tercakup dalam cinta kasih. sehingga ia dapat melakukan pemujaan

degan contoh suatu hubungan harmonis yang tercipta dari kasih sayang tersebut.
bila pada tulisan sebelumya (Cinta Kasih) dicontohkan hal yang enyimpang dari padanan cinta kasih, mungkin kasus di bawah ini dapat memberi gambaran
bahwa tentunya masih ada kasus - kasus kasih lain yang sebenarnya tertutupi oleh kasus yang buruk tersebut.

STUDI KASUS


Tyson Tunjukkan Kasih Sayang

KOMPAS.com — Mike Tyson sudah identik dengan brutal, beringas, dan ganas, ketika masih muda dan berstatus petinju profesional. Bahkan, kehidupan "si Leher Beton"
ini pun selalu dihiasi kontroversi yang membuatnya dicintai sekaligus dibenci oleh banyak orang.
Tetapi, itu kisah masa lampau Tyson. Sekarang, perangai pria berusia 44 tahun tersebut sudah berubah drastis menjadi orang yang lembut dan penuh kasih sayang.
Itu dia tunjukkan ketika menggendong anak perempuannya yang berusia dua tahun, Milan Tyson, untuk menyaksikan sebuah pemutaran film perdana di Las Vegas, Rabu (1/9/2010).
Mantan juara dunia sejati dan pemegang rekor juara dunia termuda kelas berat ini merangkul "malaikat kecilnya" itu dan mau terlibat dalam sesi pemotretan.

Tyson diundang untuk menyaksikan pemutaran film One Night in Vegas, yang menceritakan tentang pertemanannya dengan Tupac Shakur. Film tersebut fokus kepada Shakur,
salah satu penyanyi rap tersukses di dunia yang meninggal karena ditembak oleh sebuah geng di Las Vegas. Ternyata, momen tersebut dimanfaatkan dengan sangat baik
oleh Tyson untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya sebagai seorang ayah. Tyson, yang meraih gelar WBC ketika masih berusia 20 tahun, 4 bulan, dan 22 hari ini
(setelah menang TKO di ronde kedua atas Trevor Berbick), memeluk erat Milan, yang mengenakan baju berwarna merah muda. Pria kelahiran 30 Juni 1966 ini seperti ingin mengatakan bahwa dia tak mau kehilangan lagi anak, seperti yang terjadi pada tahun lalu.

Ya, akhir Mei 2009, Tyson ditinggal selama-lamanya oleh Exodus. Anak perempuannya itu, yang masih berusia empat tahun, meninggal setelah sempat mengalami koma akibat terjerat
kabel treadmill. Hanya berselang 10 hari setelah kisah tragis tersebut, Tyson memutuskan untuk menikahi Lakiha Spicer, yang merupakan ibunda Milan.
Acara pernikahan dengan wanita berusia 32 tahun, yang merupakan istri ketiganya, itu berlangsung tertutup di La Bella Wedding Chapel, di Hotel Las Vegas Hilton.

Tyson pertama kali menikah pada Februari 1988 dengan aktris Robin Givens. Sayang, bahtera rumah tangga mereka tidak bertahan lama karena hancur berantakan pada Februari 1989.
Keberingasan Tyson yang menjadi alasan Givens memutuskan untuk berpisah. Menurut Givens, apa yang dibayangkan tentang Tyson ternyata lebih buruk dari kenyataannya.
Setelah itu, Tyson memutuskan untuk menikah lagi dengan Monica Turner. Lagi-lagi, biduk rumah tangga mereka harus pecah dan karam karena pernikahan yang terjadi pada tahun 1997
itu berakhir pada 2003. Turner menggugat cerai Tyson pada Januari 2002 karena menuduh suaminya itu berzinah.

Tak ingin terus mengalami kegagalan dalam membangun sebuah rumah tangga, Tyson melakukan sebuah komitmen saat menikahi Spicer.
Dia berjanji, ibu dari Milan itu merupakan wanita terakhir yang dinikahinya.
Kamis, 2 September 2010 | 17:56 WIB KOMPAS.com



Lihatlah apa yang terjadi apabila Cinta Kasih Sayang bekerja pada diri seseorang, tentunya akan menibulka dampak positif ini bukti yata bahwa Karakter Tyson yang dinilai Garang, Brutal, mau merubah dirinya untuk kehidupannya bersama orang yang dia kasihi. dia au merubah itu semua untuk anaknya. menjadi sosok bapak yang sesugguhnya yang kaya akan cinta kash. Ketulusan Tyson pu diuji dilihat dari kegagalannya akan pernikahannya yang kandas di tengah jalan. Namun Tyson rela merubah itu semua demi mendapatkan dan dibentuk ole kasih yang kekal.
maka saya berpendapat disini Peran kasih sayang juga berperan dalam hal ini untuk mengubah kepribadian buruk seseorang dengan memasukan kasih, ketulusan, pegorbanan serta unsur kasih lainnya yang tentunya aka terganti dan akan berlaku sebagai Manusia Humanis yang mana tujua utama The Humanities yang dikaji dalam Ilmu Budaya Dasar

akhir kata saya mengucapkan
Selamat menanamkan serta menebarkan Cinta dan Kasih Sayang

Manusia dan Cinta Kasih

CINTA KASIH

Banyak Tafsiran mengenai Cinta dan kasih itu sendiri yang pada intinya mengartikan Suatu bentuk perasaan terhadap objek lain berupa perasaan sayang, empati, memberikan perhatian, membantu, patuh, pengorbanan diri, Ketulusan, sehingga membentuk suatu unsur berupa Pemeliharaan (Pengasuhan), Tanggung Jawab, dan perhatian yang pada intinya bersumber dari Kasih. Maka saya berpendapat bahwa kasih dapat memperkuat cinta namun cinta belum tentu, karena cinta merupakan salah satu bentuk manifestasi dari kasih itu sendiri. Manusia harus memiliki dasar kasih dan mampu untuk menjalankan kasih untuk dapat mencinta.

Peranannya Cinta kasih sangat penting dalam kehidupan manusia yakni, dasar pondasi kehidupan pembentukan dan penguatan rumah tangga, hubungan / sosialisasi relevansi antar indvidu satu dengan yang lainnya dan yang paling penting adalah hubungan Vertikal antara umat manusia dengan Tuhan sebagai penciptanya.

Agape,
Kasih agape adalah kasih yang tertinggi. Kasih ini adalah kasih yang rela berkorban bagi obyek yang dikasihi tanpa pamrih seperti kasih TUHAN kepada kita.

Filia,
Kasih antar sesama manusia dilakukan karena hubungan timbal balik

Storge
mengasihi karena ada rasa persaudaraan, hubungan keluarga, sesama manusia, rasa persahabatan

Eros,
Kasih karena rasa ingin memiliki yang turut disertaka hawa nafsu sebagai roman picisan belaka

inilah yang kerap dibahas dalam IBD yang hakikatnya berhubugan dengan The Humanities dimana, Ilmu yang mengajarkan manusia untuk menumbuhkembangkan kemanusiaan dan berlakuselayaknya manusia. demikianlah cinta kasih yang merupakan penguat hubuungan sosialisasi antar umat manusia (individu satu dengan individu lainnya)

Agama pun mengajarkan hal akan kasih
bila dilihat dari salah satu kutipan

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan (1korintus 13 :4-8a)

serta

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
(Bacaan dari Kitab Paulus 13:1-3)



Namun pada kenyataannya, sudahkah kita menjalankan kasih?
Iniliah contoh kasus realitanya

STUDI KASUS

Ibu Bunuh Anak Kandungnya Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com — Eci Amanda (25) ditangkap polisi karena membekap hingga tewas anak pertamanya, Putri Amanda, yang baru berusia dua tahun sembilan bulan.
Eci, istri dari Syafrizal (28), ditangkap di rumah kontrakan mereka di Jalan Kartini 13 Nomor 4 RT 13 RW 02 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Kartini, Jakarta Pusat,
Jumat (15/1/2010) malam. Kawasan tersebut merupakan daerah perkampungan padat yang banyak dihuni warga kelas menengah-bawah, termasuk para pekerja malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Komisaris Suwondo Nainggolan yang dihubungi, Sabtu, mengatakan, Eci Amanda diduga sering menyiksa putrinya.
”Berdasar otopsi terhadap jenazah Putri Amanda, didapati lebam pada paru. Bayi tersebut mati lemas,” kata Nainggolan.

Putri Amanda diketahui mati lemas pada Jumat malam sekitar pukul 21.00. Sekitar satu jam sebelumnya, Putri masih disuapi makan oleh Eci.
Syafrizal kepada polisi mengaku, Eci kerap menyiksa putrinya jika ada permintaannya yang tidak dituruti Syafrizal. Syafrizal bekerja sebagai pedagang makanan yang
hidup sederhana. Suwondo mengatakan, belum tahu apakah soal ekonomi ikut jadi faktor pemicu kekerasan Eca Amanda kepada putrinya.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Pusat Inspektur Satu Sentike Bosayor mengatakan, Eci mengaku membekap anaknya hingga tewas karena kesal
Putri menangis tanpa henti. Putri Amanda dibekap sekitar 30 menit hingga mati lemas di tangan ibunya.

”Dia sudah kami periksa kemarin. Pemeriksaan kami hentikan karena dia sakit pendarahan pada gusi. Hari ini (Minggu), dia akan diperiksa kondisi kejiwaannya di RSCM,”

Minggu, 17 Januari 2010 | 07:20 WIB KOMPAS.com

OPINI
sungguh miris sekali dengan contoh kasus kriminal diatas dengan teori kasih yang telah dipaparkan. Memang tidak dapat dipungkiri kenyataan akan kasus seperti ini sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta Kasih Eci terhadap Putri Amanda seolah lenyap sirna sekejap berubah menjadi beban oleh karena ketidak tulusan Eci dalam mengasuh menyayangi Putri.
Unsur kasih seperti yang dipaparkan dalam teori pemaparan sebelumnya yakni berupa Pemeliharaan (Pengasuhan), Tanggung Jawab, dan perhatian yang pada intinya bersumber dari Kasih.
tidak terbentuk dikarenakan bentuk perasaan memberikan perhatian, membantu, patuh, pengorbanan diri, Ketulusan, terhadapa sang buah hati pun sudah tidak ada.
umumnya setelah kasus seperi ini barulah Orangtua yang menyadari dan meratapi akan kesalahannya dengan alasan "hilaf" apabila sejak awal sudah ditanamkan cinta kasih mendalam terhadap
sang buah hati Putri Amanda maka tentuya Eci mengasihi putrinya tersebut bukan sebagai suatu beban melainkan suatu bentu rasa sayang perasaan yang penuh tulus kasih sehingga
kejadian seperti ini tdak terjadi. Menurut saya dengan begini membuktikan bahwa Cinta Kasih bisa menjadi suatu Preventif akan Kriminalisasi. yang dpelajari dalam IBD sebagai usaha manusia
untuk menjadi kaum humanis yang berperikemanusiaan

Minggu, 06 Maret 2011

IBD yang dihubungkan dengan puisi

Sebuah Karya Sastra Terdiri dari Prosa, Puisi, Drama.
Fiksi yang mengarah pada rekaan / khayalan bertolak dari suatu kenyataaan. Maka demikian dapat dikatakan Prosa Fiksi adalah
Sebuah Ceritera yang dibuat sastrawan dengan pelaku - pelaku tertentu sebagai pemeranannya, latar - latar, plot tunggal, alur,
serta efek yang ditimbulkan yang berasal dari kekuatan imanjinatif pikiran
Sehingga Logika dalam prosa fiksi adalah logika Imajinatif. (berbeda dengan prosa non-fiksi yang Faktual)

Nilai - nilai dalam prosa Fiksi
1) Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapat berbagai pengalaman akan peristiwa serta dapat sebagai sarana guna mengembangkan imajinasinya)
2) Prosa fiksi memberikan informasi
Berbagai Informasi yang tidak ditemukan pada ensiklopedia secara ringkas terkandung dalam Fiksi
3) Prosa memberikan keseimbangan akan wawasan
Setelah Informasi didapat, pengembangan informasi sebagai wawasan dapat dicapai pembaca dengan memahami / menghayati peran atau watak tokoh sehingga pembaca mampu menghadapi masalah - masalah dengan bagaimana menyikapinya melalui pengalaman tokoh
4)Prosa Fiksi memberikan warisan kebudayaan
Suatu kebudayaan dapat berpindah sehingga sampai ke generasi berikutnya melalui sastra



Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
PUISI
Adalah Seni tertulis yang mana tatanan bahasa sangat ditentukan guna menambah Estetika baik itu pengulangan, rima, dan lain sebagainya yang merupakan ekspresi jiwa dari sang penyair mengenai Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Alam

Menulis PUISI
PENGHARAPAN

Desir Ombak menyapu harapan palsu
Menitikan ketiadaan Impian
Lukisan Indah Tengah Menanti
Bersiapkah kita untuk melukisnya

Waktu pun seolah berbisik
Akan kata dan harapan baru
Sampai Kapan kita menunggu
Impian tanpa Pengorbanan sia-sia adanya

Awan hitam kian menari indah
Harapan baru belum terlambat
Menghempas segala kegetiran
Lukisan Indahpun Terangkai
-raditblx-



Umumnya Penyair menggunakan Beberapa bahasa puisi yang identik dengan Keartistikan, Kepuitisan dan banyak lagi. Beberapa diantaranya yakni :

  • Kata - kata AMBIGU, yang bermakna ganda sehingga muncul berbagai tafsiran
  • Gaya Personifikasi, metafora,perbandingan alegori dan banyak lagi membuat puisi jelas dan menarik
  • Kata - kata berjiwa, dengan suasana tertentu berisi perasaan/pengalaman jiwa penyair untuk lebih terlihat memukau dan memberi kesan nyata (hidup)
  • Kata Konotatif, Kata yang diberi tambahan nilai rasa dan berbagai asosiasi
  • Pengulangan, Untuk mengintensifkan hal - hal yang dilukiskan untuk menggugah hati


Alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar

>Hubungan Puisi dengan pengalaman hidup manusia
Dengan pengalaman hidup manusia (sang penyair) diharapkan menggugah kesadar mahasiswa untuk dapat mengerti akan dirinya sendiri dan masyarakat
dapat dilakukan dengan kemampuan Imagineative Entry

>Puisi dan kesadaran individual
Puisi mengajak mahasiswa untuk menengonk hati dirinya sendiri dan sesamanya
(sebagaimana berlaku dalam The Humanities) dari puisi akan tersurat bagaimana perasaan hati manusia

Puisi dan Keinsyafan Sosial
Sebagai Makhluk Sosial, puisi juga memberikan berbagai pengetahuan dan menafsirkan akan masalah - masalah sosial. yakni
meliputi konflik dengan sesamanya, pemberontakan terhadap hukum Tuhan, Serta perjuangan - perjuangan lainnya


Selain itu puisi yang pada umumnnya bercirikan nilai - nilai moral dan etika serta kemanusiaan (cinta kasih)

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar

10110740

Pendekatan Kesusastraan

Seni, sangat sukar dijelaskan dengan kata-kata namun efeknya, maknanya terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari, tiap orang berpendapat berbeda dalam menghayati makna dalam seni begitu juga saya, saya berpendapat bahwa seni mengarah terhadap sesuatu yang merupakan
sebuah hasil karya yang terbentuk dengan unsur-unsur estetika yang tercakup di dalamnya dari berbagai ekspresi, gagasan, ide, emosi, aspirasi yang disukai orang sehingga dapat membangkitkan semangat, memberi suatu pengalaman dan menggerakan jiwa dan perasaan
bagi penikmatnya


Dalam salah satu cabang seni kita mengenal sastra, yaitu hasil dari pembentukan seni yang telah dipaparkan diatas yang diciptakan dengan bahasa yang baik.
Umum diketahui bahwa sastra terserap dari kata sastra (sansekerta), berbagai kisah mengenai kehidupan, pengetahuan guna menambah wawasan, menghibur pembacanya merupakan beberapa peran dari sastra. Namun, peran yang mencolok yakni meninjau kembali akan Budaya. Budaya yang sebagaimana diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia, ditinjau kembali dalam sastra guna membangun jiwa kemanusiaan, pembinaan serta penataan moral.

hal ini searah dengan Ilmu Budaya Dasar yang juga mengkaji tentang The Humanities yakni Ilmu membahas masalah manusia dan kebudayaan sejalan dengan sastra dan seni, bahkan Seni termasuk salah satu cakupan The Humanities (selain filsafat dan teologi). Sastra yang adalah cabang dari Seni tentunya tidak jauh kaitannya dengan The Humanities yang dibahas pada IBD.
nilai-nilai kemanusiaan yang normatif tersampaikan dalam sastra dalam bentuk pengalaman esensi kehidupan yang disampaikan dengan "indah" oleh penulisnya untuk mempertebal rasa kemanusiaan. sehingga menjalankan perannya yang telah dipaparkan diatas.


PROSA
sebagaimana kita kenal bahwa prosa berbeda dengan puisi, yang paling menonjol yaitu tidak adanya pengikatan / aturan mengenai Rythme,Rima,Jumlah baris, penyampaian puisi yang bersifat tidak langsung dan lain sebagainya
Prosa terdiri dari dua bagian
yakni Prosa Lama dan Prosa Baru

Berbagai contoh yang termasuk Prosa Lama adalah :
+)Dongeng (Cerita Fiksi yang terangkat dari dunia Imajinasi yang benar-benar tidak terjadi dalam kehidupan nyata)
+)Hikayat
+)Sejarah
+)Epos
+)Cerita Pelipur Lara

Sedangkan contoh dari Prosa Baru adalah :
+)Cerpen (Prosa berbentuk karangan pendek)
+)Novel (Karya Imajinatif yang mengisahkan problematika kehidupan)
+)Biografi (Riwayat Hidup Seseorang yang ditulis oleh orang lain)
+)Kisah
+)Otobiografi