Jumat, 14 Desember 2012

Membenahi Artikel

Tugas 2 SoftSkill Bahasa Indonesia 1:
Membenahi Artikel / Wacana



Jangan Pamer KTP-Kartu Kredit di Twitter & Instagram!
Ardhi Suryadhi - detikinet
Rabu, 05/12/2012 13:44 WIB

Jakarta - Belakangan, perusahaan cloud security Trend Micro, melihat bahwa kejahatan di dunia maya mungkin tidak lagi harus menggunakan Trojan untuk mengumpulkan informasi data dari pengguna.

Sebab kecenderungan terbaru saat ini yang dibidik oleh pelaku kejahatan cyber adalah memanfaatkan pengguna sosial media yang dengan sengaja atau pamer memposting kartu kredit hingga KTP di akun Twitter dan Instagram.

Peneliti di Trend Micro memperhatikan bahwa kelakuan konyol ini dilakukan oleh beberapa anak muda dan bahkan orang dewasa di Amerika Serikat dan Asia.

Beberapa dari pengguna sosial media, yang kebanyakan anak muda yang narsis ini, bahkan memposting SIM mereka dalam tampilan penuh dan tanpa sadar mengekspos informasi sensitif seperti nama lengkap, alamat rumah, tanggal lahir, dan lainnya.

"Kami juga telah melakukan pencarian sederhana di Google, dan telah menemukan banyak gambar kartu kredit di internet," kata Trend Micro, dalam keterangannya yang dikutip detikINET, Rabu (5/12/2012).

Bahkan, melalui penelusuran khusus kini penjahat dunia maya mengintip sebuah akun di Twitter yang khusus berbagi gambar tentang kartu kredit. Nama akun Twitter @NeedADebitCard tersebut kini telah memiliki lebih dari 11.000 follower.

"Apa yang telah dilakukan oleh pengguna sosial media, terutama anak-anak muda berusia 16-18 tahun, yang tidak menyadari dampak dari kecerobohan tindakan mereka ini adalah akan direkamnya data-data pribadi mereka oleh para penjahat cyber," tegas Trend Micro.

Hal ini tentunya sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan oleh penjahat cyber untuk mengambil keuntungan pribadi.

"Sekali lagi, Trend Micro, mengingatkan pada Anda, terutama pengguna sosial media yang selalu ingin dianggap keren dan update, Anda boleh saja memposting gambar apapun, kecuali kartu kredit atau kartu identitas Anda," pungkasnya.

Pembenahan Artikel

·         Kata melihat pada paragraf 1 seharusnya diganti dengan mengamati.
·         Sedangkan bagian kalimat pada paragraf 2 yakni "memanfaatkan pengguna sosial media yang dengan sengaja atau pamer memposting kartu kredit hingga KTP di akun Twitter dan Instagram." menurut saya kurang tepat.

Pembahasan:
Sosial media bukanlah kata serapan, melainkan penerjemahan dari kata social media (bahasa inggris), maka seharusnya dalam bahasa indonesia diartikan dan ditulis sebagai media sosial. Dan bagian kalimat berikutnya kurang tepat atas kata 'dengan sengaja atau pamer'. dan secara keseluruhan kalimat pada paragraf kedua ini ditulis :

‘Sebab kecenderungan terbaru saat ini yang dibidik oleh pelaku kejahatan cyber adalah memanfaatkan pengguna media sosial yang sengaja memamerkan  kartu kredit hingga KTP dengan memposting di akun Twitter dan Instagram.'

begitu juga dengan kata sosial media pada paragraf lain dalam wacana ini yang mana 
seharusnya ditulis media sosial.














Senin, 03 Desember 2012

Kekerasan Anak dalam sifat Agresifnya dan hubungannya dengan Pola Asuh Orangtua


Kekerasan Anak Dalam Sifat Agresifnya Dan Hubungan Antara Pola Asuh
Berbagai macam kasus kenakalan remaja sudah tidak jarang lagi kita temukan bahkan meningkat akhir – akhir ini seperti perkelahian antar remaja ataupun tawuran, menyalahgunakan uang administrasi (uang SKS), serta perpeloncoan mahasiswa atau bisa kita mengkategorikan sebagai bullying.  Menurut saya kasus remaja seperti itu didasari oleh sifat agresif yang tidak tersalurkan dan yang tidak terlepas dari pola asuh orangtua serta bagaimana lingkungan menjadi faktor sosial dalam proses tumbuh berkembang sifat tersebut. Penyebab umum seorang mahasiswa melakukan tindakan agresif biasanya dipengaruhi beberapa faktor, beberapa diantaranya seperti:
  • Meniru model – model kekerasan (adegan kekerasan di layar kaca televisi maupun dunia maya),
  • Pola asuh dan tingkah laku orangtua dalam cara menghukum anaknya atau proses pendisiplinan yang salah yang kemudian  memicu sifat agresif berlebihan.
  • Amarah yang terpendam, amarah yang selalu tertahan karena ketidakmampuan meluapkannya sehingga pada saat melebihi batasannya bisa mendorong sifat agresif untuk menyalurkannya ke arah tindakan yang tidak masuk akal dan berunsur kekerasan (violence).
  • Faktor lingkungan sekitar yang turut mempengaruhi perkembangan sifat agresif
  • Faktor keluarga sebagai tempat awal pembentukan sifat


Saya akan menjabarkan mengenai beberapa poin penting dalam faktor pengaruh sifat agresif seperti; 

Keluarga adalah lingkungan dimana tempat sosialisasi primer dilakukan maka keharmonisan dalam sebuah keluarga patut dijaga. Kebanyakan keluarga yang harmonis lahir dari komunikasi yang baik antar anggotanya, saling menghormati. Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya sifat agresif. Kurangnya komunikasi, penerapan kedisiplinan yang tepat dan efisien, kurangnya kasih sayang orangtua dapat menjadi pemicu timbul dan berkembangnya sifat agresif karena dari keluarga saja sudah tidak mendapat dukungan positif.

Karena bisa cukup sinkron apabila dihubungkan dengan berbagai pola asuh yang kita kenal seperti:
  • Pola asuh permisif, dimana orangtua memberikan pengawasan yang lebih longgar tanpa melakukan pengawasan yang cukup dan cenderung memanjakan
  • Pola asuh penelantar, tidak jauh berbeda dengan pola asuh permisif dimana yang menjadi pembedanya adalah pengawasan yang tidak cukup dikarenakan kesibukan kedua orangtua akan pekerjaan dan urusannya sehingga nantinya berkembang menjadi mahasiswa kurang perhatian, nakal, salah bergaul, kurang menghargai sesamanya.
  •  Pola asuh otoriter, layaknya diktator harapan dan cita – cita serta proses kedisplinan bersiat memaksa, selalu menuntut, memerintah sesuai keinginan tanpa memperdulikan perasaan dengan alasan berusaha melindungi anaknya semaksimal mungkin sehingga mengarah kepada overptotektif. Sehingga membangun jiwa kurang kreatif dan inisiatif dalam mengembangkan bakatnya dan tidak menutup kemungkinan mereka (anak) menjadi penakut dan lebih memilih mengambil sifat pasif.
  • Pola asuh demokratis, suatu kata yang tergambar pada pola asuh ini yakni “Bebas yang bertanggung jawab”. Pola asuh ini berlawanan dengan pola asuh otoriter dimana pola asuh ini cenderung lebih mementingkan kepentingan anak dan memahami anak. Orangtua memberi kebebasan kepada anak namun tetap sesuai dengan norma dan aturan dan sanksi yang diberikan atas pelanggaran sesuai dengan kesepakatan bersama (anak dan orangtua). Sehingga orangtua lebih bisa memahami kemampuan anak. Dan anakpun lebih mandiri,  mudah menggali potensi dan mengenali jati diri mereka.

Dengan berbagai pola asuh diatas terlihat bahwa pola asuh demokratis jauh lebih baik. pembentukan sifat agresif anak tidak terlepas dari pengaruh orangtua maka dari itu diharapkan orangtua dapat mengasuh anak mereka sebaik mungkin serta membimbing dalam perkembangan sifat agresif.





Korelasi antara mengkonsumsi alkohol berlebihan dengan sifat pemarah


Saya pernah menonton sebuah film bagus di saluran tv kabel yang kalo tidak berjudul “Stuart Saves His Family” dimana ada adegan kisah dalam film itu ketika ayah Stuart yang dalam keadaan mabuk menembak kakak kandung stuart (Donnie) saat piknik dan sedang berburu kancil. Pada cerita film itu juga diposisikan ayah stuart yang adalah seorang pemabuk berat selalu tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dan cenderung menjadi egois serta pribadi yang pemarah sehingga semakin memperburuk keadaan hubungan keluarga stuart yang sedang tidak harmonis.
Berdasarkan film tersebut saya tertarik untuk membuat tulisan ini yakni mengambarkan apakah benar bahwa seorang pemabuk yang terlampau banyak mengkonsumsi alkohol bisa memperbanyak sifat pemarah dalam dirinya.

Secara umum tujuan peminum minuman beralkohol didasarkan pada keinginan menghangatkan tubuh. Di luar negeri pada musim dingin, alkohol diminum untuk menghangatkan tubuh serta untuk jamuan pada sebuah acara makan malam. Namun pada konteks yang dibahas pada tulisan ini adalah penggunaan minuman alkohol yang dikonsumsi terus – menerus dalam jangka waktu yang  berdekatan dan berlebihan. Karena apabila terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi minuman beralkohol tentunya munculnya berbagai gangguan fisik seperti:  Gangguan pada otak (Sulit berkonsentrasi, berkurangnya daya ingat / mudah pikun), gangguan pada ginjal , gangguan reproduksi (impotensi), Gangguan Saluran Pencernaan (peradangan kronis lambung, ), mempercepat Osteoporosis , Kanker payudara pada wanita. Alkohol menyebabkan dehidrasi, mulut dan tenggorokan pun terasa kering dan cairan tubuh berkurang juga sehingga nyeri dan sakit kepala.

Dalam waktu singkat, penggunaan minuman beralkohol menyebabkan intoksikasi (keracunan) alkohol  dimana jumlah alkohol yang dikonsumsi diatas ambang batas toleransi seseorang atau yang biasa kita kenal istilah ‘Mabuk’. Seseorang yang sedang dalam keadaan mabuk biasanya disertai dengan kemampuan berekasi yang melambat, sulit  konstentrasi (tidak fokus) dan koordinasi otot,  dan  tidak menyadari apa yang diperbuatnya.  Hal ini lah mungkin yang membuat ayah stuart menembak Donnie dalam film yang saya tonton dan itu karena ketidaksadaran ayah stuart.  Minuman beralkohol dikategorikan dalam beberapa jenis diantaranya seperti Anggur, Bir, Brendi, sake, sampanye, rum, chianti. Pada tulisan ini saya akan lebih membahas mengenai minuman keras jenis bir. Bir adalah minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati dengan kadar alkohol secara umum dalam bir berkisar 4 – 6 % abv (alcohol by volume). Bir juga adalah minuman beralkohol yang cukup populer dan tidak begitu asing. Bagaimana tidak, bir sudah dibuat sejak jaman Mesir Kuno dan Mesopotamia.

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan gangguan dalam fungsi berpikir dan berperilaku seperti selalu berkeinginan berkelahi dan melakukan tindakan kekerasan lain tanpa menilai kenyataan, mudah sekali tersinggung, sehingga terganggu fungsi sosialnya bahkan pekerjaannya. Gangguan ini  dikenal dengan Gangguan Mental Organik (GMO) akibat reaksi langsung alkohol pada sel – sel pusat syaraf.  Dengan sifat adiktif alkohol maka mereka yang mengkonsumsi bir tanpa sadar menambah takaran pengkonsumsian bir tersebut hingga benar – benar terlalu banyak intoksikasi alkohol.

Saran dari saya jangan terlalu sering dan berlebihan dalam mengkonsumsi minuman beralkohol. Anda sendiri yang tahu batas toleransi tubuh anda terhadap alkohol sehingga tidak begitu terpengaruh intoksikasi.

Minggu, 02 Desember 2012

Pandangan Mengenai Insomnia


Sebuah Tulisan
Manusia tentunya membutuhkan istirahat, bila dikaitkan dengan komputer yang tidak memiliki batasan sehingga bisa terus menerus digunakan tanpa mengenal lelah manusia tidak demikian. Manusia memiliki batasan dalam tenaga, tenaga tidak hanya menyangkut pada fisik,  dalam jangkauannya juga menyangkut pada kondisi psikis. Istirahat bisa berupa refreshing (atas penat),  dan terlelap atau tidur. Tidur biasa digunakan manusia untuk mengistirahatkan fisiknya dari segala aktivitas dan pengisian tenaga. Apabila dalam kebutuhan tidur saja sulit untuk terpenuhi karena gejala kelainan tidur maka dipastikan kebutuhan pengisian tenaga belum tercapai secara maksimal dan berpengaruh juga pada kondisi psikis yang penat.

Gejala kelainan tidur yang disebutkan tadi dikenal dengan Insomnia, satu hal yang menurut saya perlu ditekankan pada definisi insomnia bahwa insomnia bukanlah suatu penyakit. Dalam pengetahuan dan pendapat saya mengenai insomnia hanyalah sebatas ganguan tidur, gejala kelainan tidur karena perilaku atau kebiasaan dari penderitanya seperti kebiasaan mengkonsumsi alkohol berlebihan, ketergantungan obat – obatan terhadap suatu penyakit, padatnya aktivitas pada malamm hari, kurang teratur dan kebiasaan tidur yang salah.

Secara umum Insomnia memang disebabkan oleh problema pada psikis. Bisa berupa stress yang berkepanjangan, depres. Namun tidak menutup kemungkinan dengan gaya hidup seperti berlebihan mengkonsumsi alkohol, rokok, cafein, obat penurun berat badan, serta kehidupan malam juga dapat menyebabkan insomnia apalagi ditambah dengan faktor lingkungan yang kurang mendukung suasana hening dan bahkan lingkungan yang terlalu bising sehingga mengganggu tidur merambat jadi kebiasaan dan menjadi ganguan tidur. Berdasarkan rentan waktu penderita gejala ini, jenis dari insomnia terbedakan atas 3 kategori yakni Insomnia sementara (2 atau 3 hari hingga 1minggu), Insomnia akut(hitungan bulan, 1-6 bulan), Insomnia kronis (betahun – tahun pada suatu waktu). 

Berbagai kiat dan tips dalam melakukan perbaikan maupun pengobatan insomnia bisa dilakukan dengan banyak cara. Beberapa diantaranya seperti menciptakan suasanya nyaman di tempat tidur (baik itu dari kebisingan dan kalau bisa lampu dimatikan), dan mengatur pola jam tidur secara teratur, tenangkan pikiran serta serahkan berbagai kekhawatiran maupun tekanan dengan berdoa dan   optimis dengan berdoa dan berusaha anda bisa melewati tekanan dan apa yang dikhawatirkan akan hari esok sehingga stress dan depresi bisa berkurang. Tanpa harus menggunakan obat antidepresan. Selain diluar ketiga hal tesebut cara lain yang mendukung pengobatan insomnia dengan menjaga kesehatan fisik anda seperti berolahraga seara teratur, makan / minum teratur jangan membiarkan perut kosong sebelum tidur (tapi diusahakan juga jangan makan terlalu banyak dan jangan meminum kafein apalagi alkohol),


Sabtu, 01 Desember 2012

Egoisme, dihilangkan atau dibiarkan ?



Sebuah Tulisan

Mutlak ada dalam setiap pribadi individu tertanam sifat ego yang berhubungan dengan konsep diri.  Pribadi yang unik terbentuk dari ego yakni bagian yang terogranisir realistis  berkenaan dengan moral.
Secara umum penyebab umum sifat egoisme tumbuh pesat dan besar dalam diri seseorang terutama ditentukan dari bagaimana dia diperlakukan orangtua semenjak masih kecil dan dalam proses perkembangan dirinya. Seseorang yang terlalu dimanjakan dimulai dari usia dini cenderung lebih memiliki sifat egoisme yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya pandangan dari anak tersebut bahwa setiap keinginannya pasti selalu dipenuhi oleh orangtuanya, maka pada prosesnya juga akan tertanam bahwa segala hal yang diinginkannya harus terpenuhi. Sehingga tidak jarang individu ini terlalu mementingkan diri sendiri untuk terpenuhinya keinginan tersebut. 

Hal yang berkesinambungan dengan konteks bagaimana perhatian didapat oleh anak   juga bisa berupa bagaimana dia mendapat perlindungan dari orangtuanya. Tentunya setiap orang tua tentu ingin memberi yang terbaik untuk anaknya apalagi dalam hal perlindungan namun tanpa disadari memberikan perlindungan yang berlebihan (bahkan hingga overprotektif)  juga menurut saya kurang signifikan. Secara tidak langsung membuat individu atau anak tadi menjadi tipikal manusia manja sertta tidak dapat dipungkiri dapat  menumbuhkan sifat egois yang tinggi. kurang dalam hal memberikan perhatian terhadap anak juga berdampak buruk pada perkembangan diri seseorang yang mana nantinya terbiasa untuk mencari perhatian di luar lingkungan primernya baik itu dengan bentuk kekerasan (violence) ataupun bukan dalam bentuk kekerasan (non-violence) dengan tujuan terpenting adalah dirinya diperhatkan, dihargai tanpa memikirkan cara pencapaiannya meskipun itu menggunakan sifat egois.   Maka saran saya perlu diperhatikan dalam kadar atau ukuran porsi dalam memberikan perhatian dan perlindungan kepada anak.

Menurut saya sifat egoisme ini tidak akan bisa dihilangkan, cara yang bisa dilakukan hanyalah bagaimana kita mengurangi sifat egois ini. Sifat ego bukanlah suatu kekurangan dalam diri manusia namun juga bukan kelebihan dari diri manusia. Ini semacam pelengkap dalam suatu kompleksitas kesempurnaan manusia. Tinggal bagaimana kita mengaturnya dalam menggunakannya berdasarkan waktu, keadaan, situasi, dan kondisi. Dapat dicontohkan seperti ini;
dalam sebuah ujian seorang mahasiswa dengan waktu ujian terbatas tidak sempat memikirkan temannya yang ingin mencontek atau meminta jawaban (apalagi menerangkan) hal ini tidaklah salah ketika harus menggunakan ego karena situasi tepat yakni dalam ujian yang mana bukan hanya akan mendapat sanksi apabila tertangkap basah pengawas selain itu juga membodohi teman sendiri karena ujian menguji tolak ukur ketidakpahaman seseorang akan materi yang diberikan, ketika tidak paham mungkin bisa menjadi bahan pelajaran. Apabila ingin menerangkan tentunya adalah sebelum ujian ketika situasinya adalah dalam kerja kelompok atau belajar kelompok. Tentunya berbeda juga situasinya dalam belajar kelompok dan kerja kelompok dimana kita harus membaur kerja bersama mengurangi individualitas sehingga bukan saja hasil yang maksimal atas kerja kelompok namun setiap anggota kelompok juga menjadi paham akan materi maupun teknis dari hasil kerja kelompok tersebut.

Akhir kata, selamat menggunakan sifat ego dengan bijak.