Jumat, 27 Juni 2014

Etika dan Dampak dari Penggunaan Gadget


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kian tumbuh pesat didukung dengan minat dan tingkat konsumtif pengguna nya. Kendati demikian, dengan penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak mengenal situasi kondisi sadar tidak sadar justru membahayakan, merusak komunikasi dan merugikan pihak sendiri maupun pihak lain. Sehingga perlu perhatian khusus dalam etika dari penggunaan gadget tersebut.

Sebuah istilah tidak asing dikenal dengan 'mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat'. hal ini dirasakan dalam hubungan komunikasi langsung dengan lingkungan sekitar yang terabaikan dengan kesibukan komunikasi yang justru berjarak jauh dan menjadikan kita menjadi antisocial.


 beberapa kasus kecil dan etika dari solusi mengatasinya dijelaskan


  • Penggunaan Gadget saat di antrean.
    Memang penggunaan Gagdet sewaktu di antrean membunuh waktu namun perlu diperhatikan pula agar jangan sampai antrian justru terhenti dikarenakan kita terlalu asyik menatap layar dan memainkan gadget kita dan sehingga kita tidak maju ke depan.

  • Penggunaan Gadget sewaktu berjalan / mengemudi.
    Dengan menggunakan gadget saat berjalan tentunya akan menyita atensi dan fokus kita, hal ini bukan saja merugikan namun juga membahayakan. Kemungkinan kecil yang terjadi adalah kita bisa terpentok / tersandung. Kemungkinan besar lainnya mungkin anda akan tertabrak kendaraan lain yang sedang melintas. Sama hal nya dengan penggunaan gadget pada saat mengemudi, teralihkannya konsentrasi atas gadget dapat menyebabkan kecelakaan. Dan memang kecelakaan karena asyik dengan ponsel saat mengemudi sudah banyak terjadi. Maka dari itu hindarilah memegang ponsel atau perangkat mobile lain selama mengemudi, demi keselamatan Anda dan orang lain.
  • Bersikap antisocial.
Dalam suatu keadaan dimana anda sedang berkumpul dan berwacana (apalagi berdiskusi) bukan lah hal yang etis apabila anda terlalu sibuk memainkan gadget anda. Hal ini cenderung merusak komunikasi dan suasana, dan membuat orang di sekitar anda tidak dihargai kehadirannya. Apabila memang dalam suatu keadaan yang memang saat genting minta ijin untuk sejenak menyingkir dan mencari lokasi yang lebih privasi

  • Berbicara / menerima komunikasi melalui gadget di ruang public.
Dengan penggunaan gadget di ruang public pada kondisi kita menerima panggilan, adalah hal yang cukup etis apabila kita lebih memperhatikan suara kita maupun volume speaker yang keluar dari gadget . Mungkin kita bisa menggunakan earphone / handsfree agar komunikasi bias lebih efisien dan tidak mengganggu lingkungan sekitar atau bisa juga mencari tempat yang lebih sepi.
  • Hindari pengunaan gadget dalam emosi yang kurang stabil.
Pada suatu kondisi dimana emosi sedang meluap dan belum mampu untuk diredam, ada baiknya kita menenangkan diri justru tidak dengan gadget kita,  yang ditakutkan terjadi adalah komunikasi yang kurang sehat dengan tidak  memperhatikan keadaan sekitar dan ruang komunikasi. Contohnya: kita sadar tidak sadar memicu pertikaian, emosi, dengan mengirim pesan / chat / menulis status yang mana justru akan mempermalukan diri sendiri, menyakiti pihak lain dan memicu emosi orang lain atau emosi kita sendiri yang  semakin terpancing.

Tujuan diciptakannya gadget pada mulanya untuk memudahkan manusia dalam segala hal, dalam hal ini untuk memudahkan komunikasi dan penyebaran informasi jarak jauh. Kita harus bisa membedakan, kapan kita bisa menggunakan gadget tersebut dan kapan kita harus melakukan aktivitas sosial.
Adapun dampak dari penggunaan gadget dapat dijelaskan dengan melihat dari sisi negative dan positifnya yakni:
-Membantu dan mendukung produktivitas pada kegiatan manusia.
-Mempermudah pekerjaan manusia hampir sama hal nya dengan computer.
-Membantu dalam kelancaran komunikasi jarak jauh, apalagi dengan munculnya berbagai aplikasi chatting dan videocall.

Sementara dari dampak negatifnya apabila gadget tersebut digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak berdasarkan etika:
-Menciptakan pribadi yang egois dan anti social
-Merusak hubungan komunikasi (terhadap lingkungan sekitar / lingkunga terdekat)
-Menciptakan pribadi yang manja dan tidak mandiri (malas karena sering dibantu gadget).
-Memicu emosi ketika digunakan pada emosi yang tidak stabil.

CONTOH KASUS

 Di Indonesia, berbagai kasus kecelakaan yang terjadi akibat penggunaan gadget pun sudah tidak asing didengar. Yang paling sering kecelakaan terjadi di jalan raya, pada saat pengguna mobil dan sepeda motor yang punya kebiasaan untuk menggunakan gadget pada saat berkendara serta kecelakaan di mana seorang pejalan kaki yang tertabrak KRL di Jakarta karena pada saat itu dia mendengarkan musik dan sibuk akan gadgetnya.