Kehadiran Agama-Agama didunia  memberikan warna-warni terhadap kehidupan dunia. Agama memang dapat dipandang sebagai instrument untuk memahami dunia, landasan masyarakat akan perdamaian yang membangun moralitas individu serta pemersatu antar individu.
Semua Agama Baik adanya yakni menyatakan dan mengajarkan kasih sayang pada sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan, alam tumbuh-tumbuhan, hewan, Pemeluk agama-agama di dunia meyakini bahwa fungsi utama agama yang  dipeluknya itu adalah memandu kehidupan manusia agar memperoleh  keselamatan di dunia dan akhirat.
Beberapa Fungsi Agama 
Fungsi Sosial Agama
Integratif = mampu menciptakan suatu ikatan kebersamaan dengan kekuatan solidaritas yang mempersatukan. yakni menjadi meditasi konflik Masyarakat dengan mempersatukan Umat  dalam selesaikan suatu konflik di kehidupan masyarakat dan menjadi pemupuk tali persaudaraan.
Disintegratif = sayangnya Fungsi Sosial agama dapat pula sebagai kekuatan penghancur dengan provokasi - provokasi etnosentrisme dalam kehidupan bersama.
Agama juga memiliki fungsinya sebagai penyidik yakni mengajarkan akan mana yang baik dan mana yang buruk, serta hal - hal yang sekiranya patut / sangat tidak pantas dilakukan.
Sebagai Penyelamat juga termasuk Fungsi agama yakni Agama dengan ajaran akan hal yang baik dan buruk menuntun kita ke perilaku yang Dikehendaki Tuhan Yang Maha Esa sehingga
Jaminan akan Hidup Kekal Di Surga pun tidak sulit diraih.
Sebagai Kontrol Sosial dengan Fungsi ini agama menuntun seseorang berperilaku sesuai norma dan dapat dipertanggungjawabkan
Pelembagaan Agama
Memahami Lembaga agama bida dimulai dari mengapa agama ada beserta unsur - unsur pembentuknya. Pengalaman tokoh agama dan juga merupakan pengalaman kharismatik tentunya melahirkan suatu bentuk perkumpulan keagamaan lalu dilanjutkan dengan organisasi keagamaan / lembaga keagamaan. Lembaga keagamaan itu sendiri merupakan refleksi dari pengalaman ajaran kitab suci / wahyu.. lembaga - lembaga keagamaan pada puncaknya berupa peribadatan, pola ide - ide dan keyakinan. Lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide-ide, keyakinan dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi yang adalah akibat dari adanya perubahan batin / kedalaman beragama mengimbangi perkembangan masyarakat 
Studi Kasus
Unjuk rasa Hari Pangan tahun lalu
KUPANG, KOMPAS.com — Lembaga  agama harus turut mengambil bagian dalam upaya pengadaan pangan dunia.  Kasus kelaparan di berbagai belahan dunia tidak begitu saja dibiarkan  berlarut-larut oleh berbagai organisasi dunia. Hari pangan sedunia yang  diperingati pada 16 Oktober 2009 mengingatkan lembaga-lembaga agama  untuk terlibat secara konkret dalam upaya memerangi kelaparan global.
Pastor Paroki Sikumana Kupang, Pastor Kornelis Usboko Pr, ketika  membacakan surat Konferensi Wali Gereja Indonesia mengenai hari pangan  se-dunia di Kupang, Minggu (11/10), mengatakan, sebagian negara kaya  kelimpahan makanan, tetapi di sejumlah besar negara miskin dan  berkembang terjadi kelaparan di sejumlah wilayah.
Ajaran setiap agama menghendaki peran serta para pengikutnya dalam  mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan keterbelakangan itu. Agama Kristen  misalnya mengajak semua pengikut nasrani untuk terlibat langsung atau  tak langsung membantu sesama saudara yang kekurangan atau kelaparan.
"Ketika Tuhan Yesus sedang mengajar ribuan orang, dan hari sudah mulai malam,  Tuhan Yesus bertanggung jawab memberi mereka makan. Ia tidak membiarkan  orang-orang itu pulang dalam keadaan lapar. Karena itu, dengan lima  potong roti dan dua ekor ikan yang dibawa seorang anak kecil, Tuhan Yesus  memperbanyak makanan itu dan ribuan peserta makan sampai kenyang," kata  Usboko.
Para Rasul waktu itu bertanggung jawab membagi-bagikan makanan yang  telah diberkati Yesus kepada semua hadirin, tanpa ada yang kelaparan.  Roti itu tidak disembunyikan atau ditumpuk rasul untuk kepentingan  pribadi atau kelompok, tetapi dibagi sampai habis kepada peserta.  Hendaknya para pemimpin dan pengambil kebijakan tidak menimbun harta  benda, uang, dan jenis barang lainnya, yang seharusnya menjadi milik  masyarakat umum.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2009/10/11/09553814/lembaga.agama.harus.ambil.bagian.dalam.ketersediaan.pangan
OPINI
Dalam menjalankan fungsi sosialnya, sudah seharusnya agama menjadi pengikat kebersamaan dan pemupuk solidaritas, begitu juga dengan hal ini diharapkan agama dapat menjadi pemecah masalah yang dalam hal ini adalah masalah kemiskinan, mungkin dengan turunnya lembaga agama dalam atasi kelaparan akan timbul suatu ikatan solidaritas yang lebih kuat antara individu antar umat beragama atau agama - agama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar