Sabtu, 24 Maret 2012

Tulisan 1 Minggu ke 2 TOU

Kebijakan Moneter


Pendahuluan


Latar Belakang
Kebijakan moneter dikenal sebagai kebijakan otoritas moneter (yang mana dalam hal ini adalah bank sentral) dalam bentuk agregat moneter (seperti keberedaran uang, uang primer atau kredit perbankan) guna mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang dicita - citakan yang mana dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi. Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa tujuan umum dari kebijakan moneter menyangkut pada konteks menjaga kestabilan semua kegiatan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi.


Untuk membatasi masalah yang akan dibahas, penulis merasa perlu melakukan sebuah perumusan masalah agar sekiranya pembahasan dala tulisan ini sesuai dengan konteks tidak meleset. Perumusan masalahnya sebagai berikut :
  • Pengertian Kebijakan Moneter
  • Instrumen Kebijakan Moneter
  • Tujuan kebijakan Moneter
  • Jenis - Jenis Kebijakan Moneter

Teori
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.
Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.


Pembahasan

Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro ke arah yang lebih baik dan proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu misalnya menahan inflasi, melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, mencapi pekerja penuh atau lebih sejahtera, menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi, bertumbuh kapasitas untuk bank atau bahkan bertindak selaku peminjam usaha terakhir melalui persetujuan, negoisasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan mempertahankan kestabilan harga. Sehingga guna mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia selaku Bank Sentral Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara - cara pengendalian moneter berdasarkan prinsip Syariah. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia punya kewewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sarana - sarana moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utamanya menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua yakni :

  • Kebijakan moneter Ekspansi (Monetary expansive Policy), adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar
  • Kebijakan moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy), adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar atau bisa juga disebut dengan 'Tight Money Policy' (Kebijakan Uang Ketat)

Instrumen Kebijakan Politik

Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Surat berharga ini diantaranya adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Jika ingin menambah jumlah uang yang beredar pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Begitu juga sebaliknya, apabila ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, pemerintah akan menjual surat berharga tersebut kepada masyarakat luas.

Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan cara memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Kapan hal ini dilakukan? ketika bank umum yang mengalami kekurangan uang meminjam kepada bank sentral (yang sudahpasti dalam hal ini adalah Bank Indonesia). Tingkat bungan dinaikan untuk membuat peredaran uang berkurang, tingkat bunga di turunkan untuk meningkatkan peredaran uang.

Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requiretment Ratio)
Mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang haru disimpan oleh pemerintah. Rasio diturunkan untuk menurunkan jumlah peredaran uang, dan rasio dinaikan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar.

Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Mengatur jumlah uang yang beredar dengan jalan memberi himbauan kepada pelaku ekonomi, misalnya dalam syarat pemberian kredit.

Kredit
Cara mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketak pemberian kredit.

Politik
Digunakan ketika terjadi hiper inflasi. Yang mana adalah pemotongan nilai nominal. Cara ini pernah dilakukan Bank Indonesia pada 13 Desember 1965 silam dengan pemotongan uang dari Rp. 1.000,- menjadi Rp. 1,- dengan tujuan mencapai dan memelihara
kestabbilan nilai rupiah sebagaimana tercantum pada UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.


Tujuan Kebijakan Moneter.
Tujuan khusus dari kebijakan moneter, yakni untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat, guna mencapai tujuan khusus dari kebijakan moneter. Sedangkan Tujuan Umumnya untuk mempengaruhi kondisi perekonomian agar sesuai yang dikehendaki.

Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :

  • Neraca Pembayaran Internasional, Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukan stabilitas ekonomi di suatu negara, agar neraca ini seimbang maka pemerintah sering melakukan kebijakan - kebijakan moneter.
  • Kesempatan Kerja, Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi yang diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini menandakan bahwa terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan karyawan.
  • Kestabilan Harga, Apabila kestabilan harga tercapai maka akan menimbulkan kepercayaan di dalam masyarakat. Masyrakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan massa datang,
  • Mengontrol lajunya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
  • Meningkatkan kenaikan standar hidup rata - rata sehingga menandakan inflasi rendah.
  • Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran dalam perekonomian.
  • Menjaga kestabilan ekonomi yang mana mengartikan pertumbuhan barang dan jasa yang seimbang dengan pertumbuhan arus uang.
  • Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbaga sektor.
  • Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
  • Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
Jenis - Jenis Kebijakan Moneter
  • Kebijakan moneter uang ketat (Tight Money Policy) untuk mengurangi / membatasi jumlah uang yang beredar yang mana dilakukansaat perekonomian mengalami inflasi(meningkatnya harga secara umum dan terus menerus, dikarenakan salah satunya karena penurunan nila mata uang secara kontinu akibat dari terlalu banyak jumlah peredaran uang).
  • Kebijakan moneter uang longgar (easy Money Poliy)untuk menambah jumlah uang yang beredar yang dilakukan karena untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyrakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.






Senin, 19 Maret 2012

Tulisan 2 Minggu ke 1 TOU

Pasar Monopolistis


Pendahuluan

Latar Belakang
Keberadaan pasar Monopolistik yang signifikan yang mana menurut saya adalah bersifat melengkapi dari pasar persaingan sempurna, dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat luas. Hal ini karena dalam konteksnya yakni Pasar yang dimana terdapat banyak produsen yang mengahasilkan barang - barang atau produk yang berbeda corak (Differentiated Product). Tidak seperti pasar persaingan sempurna pada pasar monopolistik ini, iklan sangat berperngaruh.

Dengan landasan latar belakang diatas dan berbagai aspek lah yang membuat saya selaku penulis berkeputusan untuk membuat tulisan ini dengan tujuan mencoba menjelaskan makna dari pasar monopolistik yang mana saya pilah pokok pokok perumusan masalah yang akan saya pilah dalam tulisan ini, diantaranya sebagai berikut :
  • Pengertian dari Pasar Monopolistik
  • Ciri - ciri dari Pasar Monopolistik
  • Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopolistik
  • Makna Periklanan dalam Pasar Monopolistik


Teori
Adalah Pasar yang mana Produsen menghasilkan dan menjual barang - barang yang serupa namun berbeda corak. Pada pasar persaingan monopolistik harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan, namun bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik dalam benak masyarakat lah yang mampu membuat masyarakat mau membeli produk tersebut meskipun harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

Pembahasan

Pengertian Pasar Monopolistik.
Adalah salah satu jenis dari berbagai jenis pasar yang mana dalam Pasar Monopolistik ini barang yang diproduksi dan diperdagangkan oleh produsen adalah sama, namun hanya berbeda corak saja. Hal inilah yang mendasari dari makna pasar monopolistik. Pasar Monopolistis baru dikembangkan oleh para ahli ekonomi pada tahun 1930 oleh E. Chamberlin dan Joan Robinson. Pasar ini berada diantara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Contoh produknya antara lain seperti alat tulis (pulpen, buku, penggaris, pensil, penghapus, spidol dan lain sebagainya) makanan ringan dan barang - baran lainnya yang mana berada di sektor pertokoan dan pasar tradisional, namun tidak menutup kemungkinan barang - barang dari pasar monopolistik ini dijual di tempat dagang lain misalnya toko kelontong. Barang yang diproduksi oleh perusahaan - perusahaan dalam pasar monopolistis bukan merupakan barang bersifat pengganti sempurna (perfect subtitute) namun merupakan barang pengganti yang dekat (close subtitute).

pengaruh dari persaingan monopolistis terhadap corak permintaan, dimana kurva permintaan tidak bersifat elastis sempurna dengan kurva penjuala marginal tidak berimipit dengan kurva permintaan. Perusahaan mencapai keuntungan maksimal dalam keseimbangan jangka pendek dan keseimbangan jangka panjang. Penilaian atas persaingan monopolistis dimana efisiensi menggunakan sumber - sumber daya, efisiensi dan diferensiasi produksi, perkembangan teknologi dan inovasi serta distribusi pendapatan.

Dalam pasar monopolistis ini pada hakekatnya mengandung arti usaha - usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli terhadap barang yang diproduksi. atau yang lebih dikenal dengan Periklanan.
Persaingan bukan harga dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni Diferensiasi produksi, yakni menciptakan barang sejenis namun berbeda coraknya dengan produksi perusahaan lainnya.
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualannlah yang digencarkan.


Ciri - ciri Pasar Monopolistik
Barang yang diperjual belikan relatif sama namun berbeda corak
seperti yang telah disinggung diatas bahwa barang yang diperdagangkan dalam pasar ini adalah serupa dan sama, namun berbeda coraknya (diferentiated product). Setiap Produsen harus memiliki khas yang menjadi corak akan barang yang diproduksi yang secara fisik, serta pengemasannya yang mana mudah dibedakan antara barang yang diproduksi oleh produsen lainnya. Serta perbedaan dalam bentuk jasa perusahaan setelah penjualan (after-service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dbeli.

Banyak Penjual
Jumlah penjual amat banyak, namun tidak sebanyak penjual dalam pasar persaingan sempurna. Perusahaan dalam pasaran monopolistis ini memiliki ukuran yang relatif sama,
tak heran keadaan inilah yang menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit apabila dibandingan dengan keseluruhan dalam keseluruhan pasar.

Perusahaan memiliki kekuasaan dalam mempengaruhi harga.
Meskipun memiliki kekuasaan dalam mempengaruhi harga, namun kekuasaan ini hanyalah sedikit. Lebih sedikit apabila dibandingkan dengan perusahaan pasar oligopoli dan monopoli.
Hal ini dikarenakan karena barang yang dihasilkan
antar produsen memiliki sifat differentiated product maka kondisi inilah juga yang menyebabkan konsumen dapat memilih. Apabila suatu perusahaan menaikan harga, perusahaaan tersebut
masih mendapatkan konsumen meskipun, dan ketika perusahaan menurunkan harga juga masih mendapatkan konsumen.


Adanya Iklan
Persaingan dalam mempromosikan barang yang dijual dalam pasar monopolistis sangar aktik, hal ini dilihat dari munculnya iklan maupun promo penjualan lainnya. Sehingga
banyak konsumen yang tertarik untuk membeli barang dari suatu perusahaan tertentu.

Hambatan masuk kedalam industri biasanya Relatif Mudah.
Sebuah perusahaan yang akan masuk dan menjalani usaha dalam suatu bidang di pasa monopolistis ini tidak banyak mengalami kesulitan, umumnya hanya masalah biaya.
Karena biaya untuk mendirikan usaha dalam pasar monopolistis cukup besar.
kesulitan justru didapat pada pelemparan barang untuk dijual di pasar. karena harus memiliki suatu corak barang tertentu dari barang yang sudah ada di pasar dan harus lebih menarik
sehingga mampu memikat minat konsumen apalagi untuk membeli barang yang dijual.

Kebaikan
  1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntngan bagi konsumen untuk memilih produk yang paling baik dan paling bagus (biasanya dilihat dari harga dan kualitas)
  2. Kebebasan keluar masuk bagi suatu perusahaan (produsen) mendorong produsen untuk selalu melakukan pembaharuan (inovasi) dalam menghasilkan sebuah produk.
  3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif terhadap produk yang akan produk yang dibeli.


Keburukan
  1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persainga yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga kasian bagi produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman akan cepat tersingkir dari pasar.
  2. Selain modal yang cukup besar untuk masuk ke pasar monopolistik, karena para produsen di pasar monopolistik memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
  3. Karena inovasi dari tiap produsen, maka akibatnya konsumen yang merogoh kocek lebih dalam apabila mau membeli barang.
  4. Dibutuhkan biaya promosi yang tinggi pula


Makna Periklanan dalam Pasar Monopolistik

Sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengenai iklan adalah berita / pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Sudah jelas bahwa tujuan dari iklan tentunya adalah untuk memberikan penerang kepada konsumen mengenai barang yang diproduksi satu perusahaan, serta penekanan bahwa barang yang diproduksi adalah bagus dan berkualitas, aman, legal halal dan tidak membahayakan. sehingga terjalin hubungan baik dengan para konsumen
maka dari itu beberapa langkah penting dalam memaksimalkan iklan dirangkum penulis antara lain :

  • Iklan harus memberi keterangan yang benar dan jujur mengenai produk yang dipromosikan
  • Peraturan yang mengarahkan iklan untuk bersifat penerangan dan bukan untuk menarik pelanggan perusahaan lainnya.

Minggu, 18 Maret 2012

Tulisan 1 Minggu ke 1 Teori Organisasi Umum

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Pendahuluan


Latar belakang
Pasar dikenal sebagai sumber bagian kegiatan perekonomian (Jual-Beli Barang dan Jasa). Dengan adanya suatu persaingan dalam pasar hal ini dapat menciptakan dampak positif khususnya dalam keberagaman antara barang dan jasa yang diperjualbelikan.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam sebuah pasar bersifat Homogen. Contohnya adalah Pasar Persaingan Sempurna.

Berdasarkan latar belakang diatas serta untuk membatasi pemasalahan pokok yang akan dibahas pada tulisan ini saya selaku penulis membuat suatu agar sekiranya tidak keluar dari konteksnya yang adalah Pasar Persaingan Sempurna. Perumusan Masalahnya adalah sebagai berikut :
  1. Pengertian dan Pasar Persaingan Sempurna
  2. Karakteristik maupun Ciri Pasar Persaingan Sempurna
  3. Kelebihan / Kekurangan dari Pasar Persaingan Sempurna

Teori
Konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi dan transaksi. (Pertukaran barang atau jasa untuk uang)
Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga.
Menurut Organisasinya Pasar dibedakan menjadi 2(dua) yakni Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna.


Pembahasan

Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Suatu jenis pasar yang terklasifikasi berdasarkan organisasinya dimana barang / produk yang diperjual belikan bersifat Homogen, Homogen disini memiliki makna adanya kemiripan / kesamaan identik. Karena kemiriipan yang adalah makna dari homogen yang merupakan sifat pasar persaingan sempurna maka penjual dan pembeli pada pasar ini sangatlah banyak.

Tak heran apabila penjual dan pembeli yang sedemikian rupa banyaknya tidak bisa mempengaruhi harga dan hanya bisa menerima. Karena harga yang terbentuk dalam pasar ini dihasilkan melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan. Setiap produsen maupun konsumen memiiki informasi yang sempurna mengenai keadaan pasar baik itu perubahan harga, kualitas(mutu) dan kunantitas (jumlah), maupun informasi barang yang diperjual-belikan lainnya.

Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dala pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar. Kuantitas Output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimalkan laba yakni pada saat MR = MC. Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehinga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang harga dapat naik, tetap ataupun turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan berbagai faktor yang mempengaruhi.

Beberapa contoh produk yang diperjual belikan dalam pasar ini antara lain adalah Beras, Gula, Gandum, Kentang, Cabe, Sayur - Sayuran, Batubara.

Ciri - Ciri Pasar Persaingan Sempurna
1) Perusahaan selaku pengambil harga dimana suatu perusahaan yang ada di dalam pasar ini tidak dapat menentukan ataupun mengubah harga pasar. Dikarenakan peranan perusahaan dalam perusahaan ini tidak terlalu besar disebut tidak terlalu besar karena jumlah produk yang diciptakan hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan jumlah barang yang diperjual-belikan.

2) Akses Perusahaan untuk meninggalkan industri suatu produk atau ingn beralih ke produk lainnya bahkan meneruskan kembali industri yang ditinggalkannya dalam pasar ini cukup mudah
dan tidak ditemukannya hambatan baik secara legalitas, materi keuangan, maupun teknologi.
Begitu juga dengan perusahaan yang ingin memulai di industri suatu produk.

3) Barang / Produk yang dihasilkan suatu perusahaan untuk pasar ini tidaklah sulit untuk dibedakan karena seperti yang telah disinggung di pengertiannya bahwa produk yang dihasilkan adalah homogen (sama) barang yang dihasilkan oleh produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan oleh produsen lain.

4) Terdapat banyak sekali perusahaan dan berkecimpruh di pasar ini dengan menghasilkan berbagai produk yang identik sama. Hal inilah yang menempatkan Perusahaan / produsen di posisi penerima harga (price-taker)

5) Secara pasti pembeli dan penjual mengetahui informasi mengenai barang yang diperjual-belikan serta bagaimana keadaan pasar.

6) Karena harga ditentukan dari mekanisme pasar, pemerintah pun tidak dapat ikut campur dalam penentuan harga.


Berbagai ciri yang telah dijelaskan diatas lah yang akhirnya membangun kuat Karakter dan sifat dari Pasar Persaingan Sempurna.

1) Perusahan sebagai Price Taker
2) Mudah untuk suatu perusahaan keluar masuk pasar.
3) Barang yang diperjual belikan bebrsifat Homogen (Sama)
4) Terdapat banyak perusahaan yang bersaing di pasar.
5) Pembeli maupun Penjual mengetahui informasi barang / produk yang diperjualbelikan
6) Harga Terbentuk dari mekanisme pasar, produsen yang peranannya kecil tidak dapat mempengaruhi harga apalagi Pemerintah.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna
A.) Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempura memaksimalkan pencapaian efisiensi baik itu efisiensi produktif (biaya produksi yang dikeluarkan minim) maupun efisiensi Alokatif (Harga sebuah barang yang dijual tidak jauh bebeda dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut).

Mengurangi konsentrasi adanya kekuasaan (pihak yang mendominasi) dalam pasar.
Sehingga tidak membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih dan memproduksi bergabai jenis barang. Begitu juga dengan para konsumen yang memiliki banyak pilihan akan barang (produk) dan jasa yang sekiranya dikonsumsi dan diperlukan guna memenuhi kebutuhannya.

Harga yang dijual untuk barang dan jasa relatif murah. karena kurangnya bahkan ketidakmampuan produsen untuk melakukan katrol harga.

Dengan informasi yang telah didapat oleh konsumen dalam pasar ini. Maka konsumen pun tidak merasa takut untuk ditipu baik itu untuk harga dan kualitas barang. Karena bisa beralih ke produsen lain yang mana mendagangkan produk yang identik sama.

B.) Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna
-Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi, Hal ini dikarenakan kurangnya teknologi yang dikembangkan dalam pasar ini. Pengembangan teknologi terbentur dengan ketidakmampuan perusahaan kecil mengembangkan teknologi ke arah yang lebih baik apalagi terkait masalah biaya. Teknologi mudah dicontoh oleh perusahaan lain, dengan demikian keuntungan berupa keuntungan normal meskipun dalam skala jangka panjang.

-Distribusi pendapatan tidaklah selalu rata
Tergantung dari bagaimana distribusi pendapatan menentukan bentuk dari penggunaan sumber - sumber daya yang efisien termasuk bagaimana pengalokasiannya. Karena corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu juga dalam masyarakat.

-Tidak dapat dipungkiri lambat laun konsumen akan merasa terbatasi pilihannya, bukan karena masalah dominasi kekuasaan akan tetapi karena barang yang diperjual - belikan adalah sama sehingga kesan monoton pun kian melekat.