Sabtu, 24 Maret 2012

Tulisan 1 Minggu ke 2 TOU

Kebijakan Moneter


Pendahuluan


Latar Belakang
Kebijakan moneter dikenal sebagai kebijakan otoritas moneter (yang mana dalam hal ini adalah bank sentral) dalam bentuk agregat moneter (seperti keberedaran uang, uang primer atau kredit perbankan) guna mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang dicita - citakan yang mana dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi. Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa tujuan umum dari kebijakan moneter menyangkut pada konteks menjaga kestabilan semua kegiatan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi.


Untuk membatasi masalah yang akan dibahas, penulis merasa perlu melakukan sebuah perumusan masalah agar sekiranya pembahasan dala tulisan ini sesuai dengan konteks tidak meleset. Perumusan masalahnya sebagai berikut :
  • Pengertian Kebijakan Moneter
  • Instrumen Kebijakan Moneter
  • Tujuan kebijakan Moneter
  • Jenis - Jenis Kebijakan Moneter

Teori
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.
Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.


Pembahasan

Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro ke arah yang lebih baik dan proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu misalnya menahan inflasi, melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, mencapi pekerja penuh atau lebih sejahtera, menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi, bertumbuh kapasitas untuk bank atau bahkan bertindak selaku peminjam usaha terakhir melalui persetujuan, negoisasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan mempertahankan kestabilan harga. Sehingga guna mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia selaku Bank Sentral Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara - cara pengendalian moneter berdasarkan prinsip Syariah. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia punya kewewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sarana - sarana moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utamanya menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua yakni :

  • Kebijakan moneter Ekspansi (Monetary expansive Policy), adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar
  • Kebijakan moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy), adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar atau bisa juga disebut dengan 'Tight Money Policy' (Kebijakan Uang Ketat)

Instrumen Kebijakan Politik

Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Surat berharga ini diantaranya adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Jika ingin menambah jumlah uang yang beredar pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Begitu juga sebaliknya, apabila ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, pemerintah akan menjual surat berharga tersebut kepada masyarakat luas.

Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan cara memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Kapan hal ini dilakukan? ketika bank umum yang mengalami kekurangan uang meminjam kepada bank sentral (yang sudahpasti dalam hal ini adalah Bank Indonesia). Tingkat bungan dinaikan untuk membuat peredaran uang berkurang, tingkat bunga di turunkan untuk meningkatkan peredaran uang.

Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requiretment Ratio)
Mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang haru disimpan oleh pemerintah. Rasio diturunkan untuk menurunkan jumlah peredaran uang, dan rasio dinaikan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar.

Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Mengatur jumlah uang yang beredar dengan jalan memberi himbauan kepada pelaku ekonomi, misalnya dalam syarat pemberian kredit.

Kredit
Cara mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketak pemberian kredit.

Politik
Digunakan ketika terjadi hiper inflasi. Yang mana adalah pemotongan nilai nominal. Cara ini pernah dilakukan Bank Indonesia pada 13 Desember 1965 silam dengan pemotongan uang dari Rp. 1.000,- menjadi Rp. 1,- dengan tujuan mencapai dan memelihara
kestabbilan nilai rupiah sebagaimana tercantum pada UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.


Tujuan Kebijakan Moneter.
Tujuan khusus dari kebijakan moneter, yakni untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat, guna mencapai tujuan khusus dari kebijakan moneter. Sedangkan Tujuan Umumnya untuk mempengaruhi kondisi perekonomian agar sesuai yang dikehendaki.

Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :

  • Neraca Pembayaran Internasional, Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukan stabilitas ekonomi di suatu negara, agar neraca ini seimbang maka pemerintah sering melakukan kebijakan - kebijakan moneter.
  • Kesempatan Kerja, Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi yang diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini menandakan bahwa terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan karyawan.
  • Kestabilan Harga, Apabila kestabilan harga tercapai maka akan menimbulkan kepercayaan di dalam masyarakat. Masyrakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan massa datang,
  • Mengontrol lajunya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
  • Meningkatkan kenaikan standar hidup rata - rata sehingga menandakan inflasi rendah.
  • Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran dalam perekonomian.
  • Menjaga kestabilan ekonomi yang mana mengartikan pertumbuhan barang dan jasa yang seimbang dengan pertumbuhan arus uang.
  • Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbaga sektor.
  • Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
  • Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
Jenis - Jenis Kebijakan Moneter
  • Kebijakan moneter uang ketat (Tight Money Policy) untuk mengurangi / membatasi jumlah uang yang beredar yang mana dilakukansaat perekonomian mengalami inflasi(meningkatnya harga secara umum dan terus menerus, dikarenakan salah satunya karena penurunan nila mata uang secara kontinu akibat dari terlalu banyak jumlah peredaran uang).
  • Kebijakan moneter uang longgar (easy Money Poliy)untuk menambah jumlah uang yang beredar yang dilakukan karena untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyrakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar