Sabtu, 26 Februari 2011

Wujud Kebudayaan

WUJUD KEBUDAYAAN
berbagai hal mengenai kebudayaan telah disingung dalam wacana dibawah. kini Kebudayaan dijabarkan bagaimanakah Wujud Kebudayaan iu sendiri dan memang berdasarkan dimensinya,
Kebudayaa meiliki 3 wujud :

1. Gagasan
Sistemnya abstrak, namun ada dan berpusat di dalam alam pikiran manusia dimana kebudayaan yang bersangkutan hidup.
Lebih terdefinisi sebagai IDE, dari masyarakat yang tertuang dalam suatu wadah misalnya buku yang ditulis masyarakat - masyarakat yang berkaitan dengan kebudayaannya.

2. Aktifitas
Kegiatan manusia yang nyata dan sering disebut sistem sosial.
Sistem sosial terdiri dari kegiatan masyarakat yang berinteraksi satu sama lain. dalam satuan waktu tertentu yang nyata dan tetap berpatok pada pola - pola adat kelakuan.

3. Artefak
atau Hasil karya manusia selaku saksi sejarah akan aktifitas manusia dalam berinteraksi maupun aktifitas lain
guna memenuhi kebutuhan jasmani rohaninnya (bsa berupa alat, seni, pengetahuan) dalam wujud benda mati atau hidup (bergerak)


5Pokok Masalah Kehidupan Manusia

1. Hakekat Hidup Manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang mencoba lari dari kehidupan, padahal apabila kita menyikapi hal ini secara positif mungkin
kita bisa mengisi hidup ini sambil menikmatinya.

2. Hakekat Karya Manusia
Karya ada gerak hidup untuk kembali berkarya, karena karya merupakan tolak ukur sejauh mana kita telah berhasil dalam hidup kita. Karya tidak selalu bersifat material.

3. Hakekat Waktu Manusia
Hakekat waktu untuk masing - masing kebudayaan berbeda tergantung bagaimana orientasi dan pandangannya apakah itu masa lalu atau sekarang atau bahkan masa yang akan datang.

4. Hakekat Alam Manusia,
Hakekat bagi alam pun juga dipengaruhi kebudayaan yang berbeda, bagaimana akan eksploitasi alam yang terus-terusan hingga mungkin tidak bisa lagi cukup untuk generasi mendatang, atau kah solusi bijak lain yakni menggunakan secara hemat dan bertanggung jawab serta melakukan aksi penanaman pohon untuk hidup harmonis dengan alam.

5. Hakekat Hubungan Manusia
Sosialisasi berdasarkan kebudayaan menimbulkan 2 cabang yakni menjalin hubungan dengan sesama dan bagaimana
orientasi berdasarkan kepada tokoh - tokoh terdahulu, ataukah justru memilih untuk mementingkan kepentingan sendiri / bersifat individualisme.

PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya yakni :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang - orang yang berasal dari luar Masyarakat Tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata, maka penerimaan
unsur baru pun harus disaring terlebih dahulu.
3. Struktur sosial masyarakat juga berpartisipasi dalam menentukan bagaimana penerimaan kebudayaan yang baru yang justru cenderung menutup diri dan bahkan melawan perubahan.
4. Bagaimana Landasan unsur kebudayaan yang terdahulu diterima atau tidak, juga berpengaruh terhadap suatu unsur kebudayaan yang baru masuk.
5. Jika Unsur yang baru tersebut mempunyai skala kegiatas yang dibatasi, dan dapat dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan

Menurut daya pada dasarnya tidak ada kebudayaan yang statis (hanya itu - itu saja datar) melainkan bersifat dinamis bahkan siklus (terulang-ulang) sesuai dengan eranya.
Namun, Kebudayaan tidak mungkin berubah sendiri pasti ada faktor pembawa lain yang turut serta mendukung akan berubahnya kebudayaan itu sendiri.

Dua konsep utama penyebab dari kebudayaan itu bisa berubah yakni :

+Populasi akan penduduk dan masyarakat bersangkutan yang bertambah sehingga bisa memungkinkan terjadinya perubahan kebudayaan. (Intern)
+Dikarenakan adanya perubahan corak pada lingkungan fisik sehari - hari mereka hidup. (Extern)


Lalu, dapat ditarik kesimpulan tentunya mutlak adanya hubungan / kaitan antara manusia dan Kebudayaan
YA, Hubungannya adalah manusia berperan serta sebagai pembawa perubahan dan ya karena manusia itu sendirilah sebagai perilaku kebudayaan.

Contoh,
Kita ingin pintar dengan usaha kita sendiri, karenanya kita harus giat dan rajin belajar untuk mengubah pola belajar. Kalau tidak belajar dan masih bermalas-malasan
maka kebudayaan kita (budaya rajin, jujur) tidak akan tercapai. kalaupun saja kita mau mengambil jalan pintas yakni mencontek berarti kita sudah melanggar budaya jujur.
budaya rajinnya juga tidak tercapai, karena kita mendpat nilai itu juga bukan dari rajin kita.


DIALEKTIS,
Dinyatakan sebagai hubungan anatar mamasyarakat.
Prosesnya berlangsung dalam tiga tahapan, yakni ;

1. Eksternalisasi, Merupakan proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya sendiri dengan begitu masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.

2. Obyektiviasi, Merupaka proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif yaitu kenyataan yang terpisah dan berhadapan dengan manusia. Dengan ini masyarakat dan segala pranata sosialnya
cepat atau lambat akan memberi pengaruh besar.

3. Internalisasi, Untuk itu manusia harus lebih banyak mempelajari tentang masyarakatnya sendiri agar sekiranya manusia dapat hidup dengan baik dan bisa menjadi kenyataan - kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar