Jumat, 02 Desember 2011

Tulisan 1 Teori Organisasi Umum

KATA PENGANTAR

Berkenaan dengan tugas Softskill Teori Organisasi dalam pembuatan tulisan pertama, pada tulisan pertama ini saya mencoba memberikan contoh sebuah perusahaan yang mengalami konflik dalam organisasi.

Tulisan pertama ini berisikan mengenai pemberian contoh suatu perusahaan yang mengalami konflik dalam organisasinya. Sebagaimana diketahui bahwa organisasi adalah alat bantu dari manajemen.
tidak ada maksud lain ataupun tujuan tertentu dalam tulisan ini agar sekiranya tidak disalahartikan sehingga timbul kesalahpahaman.

Penulis menyadari tulisan ini masih belum sempurna, dan masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diperlukan. Akhir kata, kiranya tulisan ini dapat berkenan, dan dijadikan wacana serta menjadi media penambah wawasan.



Konflik dalam Organisasi Perusahaan :
Sedikit mengulas pembahasan pada tulisan sebelumnya mengenai konflik yakni sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Faktor umumnya menurut saya antara lain adalah : perselisihan, perbedaan keputusan, prinsip, pendapat, pola pikir, pendirian, persepsi dan pandangan serta kepribadian seseorang (maupun kelompok). Misscomunication yang berujung pada kesalahpahaman sehingga memunculkan kuat terjadinya konflik.

Sebagaimana pernah diberitakan pada VIVAnews.com hari Sabtu, 29 Oktober 2011, 16:45 WIB
( http://dunia.vivanews.com/news/read/259862-sengketa-pegawai--qantas-berhenti-beroperasi )

Sebuah maskapai penerbangan Australia, Qantas Airways sempat terancam berhenti beroperasi akibat pemogokan pegawai. Perselisihan terjadi antara pihak Manajemen dan Serikat Pekerja. Serikat Pekerja menuntut pembayaran lebih, para pegawai juga meminta manajemen untuk memangkas biaya yang terus meningkat. Akibatnya seluruh penerbangan domestik dan internasional dihentikan dan Qantas memperkirakan kerugian yang ditelan perusahaan bisa mencapai 20 juta dolar Australia.

Kesimpulan dan Opini :

Adalah bahaya ketika konflik semakin membesar dan menumbuhkan suatu ancaman. Untuk itu diperlukan pengawasan dan penanggapan yang tidak main - main mencegah meluasnya konflik. Mungkin bisa dengan Mediasi (suatu proses keterlibatan pihak 3 sebagai upaya penyelesaian konflik. kedua pihak yang bersengketa menyerahkan / mempercayakan konflik kepada pihak ketiga sehingga pihak ketiga mengadakan pertemuan antara kedua pihak yang bersengketa tersebut). Saling memahami, pengertian dan bertoleransi dalam mencapai tujuan bersama yang dalam kasus ini adalah antara Pihak Manajemen dan Pihak Serikat Pekerja mencari jalan keluar agar tidak merugikan / menguntungkan satu sisi. Dan penanganan mediator yang tepat dalam mencari solusi yang mufakat dan musyawarah.

Dan memang, pada tanggal 1 Desmeber 2011 saya membaca berita bahwa ternyata konflik tersebut sudah padam. Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas Airways, menyatakan operasinya kembali pulih setelah sebuah dewan tenaga kerja pemerintah memberi perintah kepada serikat pekerja untuk mengakhiri sengketa. Sebuah pengadilan tenaga kerja telah memerintahkan Qantas dan tiga serikat pekerja untuk mencapai kesepakatan dalam waktu 21 hari atau menghadapi arbitrase yang mengikat.

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar