Tulisan ini sebagaimana dibuat untuk pemenuhan tugas
softskill mata kuliah Bahasa Indonesia. Pada Tulisan kali ini saya akan
bercerita mengenai pengalaman saya sewaktu masih berada di tingkat sekolah
dasar. Ada begitu banyak cerita di masa kecil saya namun satu diantaranya yakni
cerita ini merupakan cerita yang tidak akan saya lupakan
Saya amat menyukai Kuda. Hewan mamalia berkaki empat
ini selalu mempunyai nilai plus dalam penilaian saya akan ketertarikan diantara
hewan lainnya. Kuat, gagah, elegan, macho
memperbanyak unsur estetika dari pendefinisian Kuda. Suatu pagi di pagi
yang agak berbeda dengan pagi lainnya saat saya masih duduk di bangku Sekolah
Dasar. Hampir setiap sabtu pagi saya diajak oleh Ayah pergi ke Pacuan Kuda
Pulomas. Dahulu ditempat tersebut selalu bisa dipastikan ramai setiap paginya,
banyak pedagang – pedagang kaki lima berjejer layaknya sebuah pasar malam namun
ini dikondisikan saat pagi hari. Sedangkan untuk malam harinya, daerah sekitar
pacuan kuda tersebut digunakan sebagai area untuk belajar mengemudikan mobil. Selain
untuk meluangkan waktu bersama keluarga (karena kami selalu pergi bersama
setiap sabtu pagi ini dan ada ibu dan ketiga kakak saya) tujuan Ayah saya
mengajak ke tempat tersebut untuk memenuhi ketertarikan saya terhadap kuda dan
memang kebetulan lokasi pacuan kuda tersebut tidaklah begitu jauh dari rumah
saya. Sehingga ditempuh menggunakan mobil pun tidak lebih dari 10menit.
Singkat cerita, saya, ayah saya, ibu saya, dan
ketiga kakak saya pada hari sabtu tersebut sudah berada di pacuan kuda
tersebut. Dan seperti biasa juga ketika sampai disana saya pun langsung
merengek layaknya anak kecil untuk minta naik kuda yang mana terdapat banyak
sekali abang – abang penyewa jasa
menunggang kuda (meskipun hanya memutar dan mengelilingi arena pacuan kuda saja
dengan dituntun abangnya dengan berjalan kaki). 2 putaran serasa kurang untuk saya kembali
merengek untuk meminta 3 putaran lagi untuk menunggangi kuda tersebut. Setelah
selesai Ayah saya datang menghampiri saya untuk menjemput dan membayar uang
kepada abang tersebut, saya mengamati dengan mengeliilingi kuda tersebut dan
ketika saya berada persis dibelakang kuda dan kondisinya saai itu abang
penyedia jasa menunggang kuda keliling tersebut lengah. Secara respon kuda itu
menendang saya dan saya terpental hampir sejauh dua meter.dan itu terasa sangat
menyakitkan dimana diketahui sebuah hewan yang tidak dapat mengontrol
kekuatannya dan sesukanya dalam menggunakannya belum lagi ditambah dengan tapal
sepatu kuda yang terbuat seperti lempeng logam / besi. Saya sempat sesak nafas
yang kemudian langsung jatuh pingsan. Ketika sadar saya sudah berada di sebuah
rumah sakit. Untung semuanya baik – baik saja dan ada sedikit tanda seperti
tulang meneluk pada rongga dada saya,
saya berusaha menghilangkan bekas tanda ini dengan menggemukan badan
saya namun belum pernah tercapai hingga saat ini dan badan saya pun masih
kurus. Sedikit tips yang bisa saya berikan untuk pelajaran yakni: jangan
terlalu dekat ketika berada di belakang kuda karena Anda tidak tahu apa yang
bisa dan apa yang akan dilakukan kuda tersebut kepada Anda.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar