Jumat, 23 November 2012

Warpostel yang tergantikan dalam perkembangan Komunikasi


Sebuah Tulisan Wawasan.

Secara harfiah Komunikasi dapat didefinisikan berdasarkan asal katanya yang berasal dari bahasa Latin communis (mengartikan: ‘sama’), comunicatio (mengartikan: ‘membuat sama’). Dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi ialah kesamaan pesan yang disampaikan dan diterima oleh pengirim pesan maupun penerima pesan tersebut. Berdasarkan ini saya mencoba memaknai dan mendefinisikan sendiri sesuai pendapat saya bahwa Komunikasi adalah kontak atau hubungan antara kedua pihak (baik itu individu atau sekelompok individu), dimana dikenal pihak komunikator selaku pengirim pesan dan pihak receiver selaku penerima pesan. Komunikasi bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung (melalui media atau channel) dan komunikasi bisa dikemas dalam bentuk lisan maupun verbal. Bagian dari komunikasi secara umum terbagi atas beberapa komponen seperti komunikator, pesan yang disampaikan, receiver, saluran komunikasi (channel), dan tanggapan pesan (feedback). 

Komunikasi lentur dan fleksibel dalam perkembangan zaman hal ini jugalah yang menjadi arus aliran perkembangan komunikasi. Hal nyata yang bisa dilihat sekaligus yang akan dibahas pada tulisan ini adalah meredupnya era pengadaan Warpostel (Warung Pos dan Telekomunikasi)  dalam perkembangan komunikasi saat ini. Secara verbal, perkembangan komunikasi dimulai pada masa sejarah manusia mengenal tulisan yang mana pada awalnya manusia hanya menggunakan berbagai macam simbol sederhana. Secara lisan yang artinya komunikasi disampaikan langsung, atau lebih mudahnya dibicarakan langsung oleh komunikator berkembang pesat dan bisa dilihat dari alat komunikasi (media) yang digunakan. Cikal bakal alat komunikasi yang kita kenal ‘telephone’ berasal dari penemuan ‘Sound of Telegraph’ oleh Antonio Meucci dipatenkan pada tahun 1871 lalu kemudian pada tahun 1876 Alexander Graham Bell juga mematenkan telepon electro-magnet nya yang menggunakan magnet permanen, diafragme besi, dan dering panggilan.

Keberadaan Warpostel pada masa akhir tahun 1990an hingga awal abad 20 dirasakan besar manfaat nya dan sempat menjadi suatu trend untuk penggunaan saluran telepon baik itu Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), Sambungan Langsung Internasional (SLI) dan sama halnya dengan pengiriman surat yang mana pada warpostel ini juga tersedia perangko, amplop surat / dokumen, materai dan benda – benda pos lainnya. Kondisi ini terjadi dimana handphone belum banyak beredar bahkan masih menjadi sebuah barang mewah tersier yang masih hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu, sementara untuk keadaan tertentu telephone rumah pun masih sulit dijangkau apalgi untuk sambungan SLJJ dan SLI tadi. Warpostel sudah tergantikan dengan Wartel (Warung Telekomunikasi) atau Kiospon (Kios Telepon) yang juga menyediakan jasa telekomunikasi. Dan saat inipun sudah jarang saya temui adanya Wartel (apalagi Warpostel), ini sedikit gambaran akan ketergantikannya Warpostel dan Wartel. Bagaimana tidak, saat ini handphone sudah banyak beredar dan banyak dimiliki oleh semua individu sehingga untuk berkomunikasi, mengirim pesan sudah diperbantukan. Apalagi dengan berkembangnya Smartphone (contoh: iPhone dari Apple) yang mana semakin memanjakan penggunanya dalam berbagai aplikasi dan fitur yang disediakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar