Sebuah Tulisan Wawasan.
Secara harfiah Komunikasi dapat didefinisikan berdasarkan
asal katanya yang berasal dari bahasa Latin communis (mengartikan: ‘sama’),
comunicatio (mengartikan: ‘membuat sama’). Dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi
ialah kesamaan pesan yang disampaikan dan diterima oleh pengirim pesan maupun
penerima pesan tersebut. Berdasarkan ini saya mencoba memaknai dan
mendefinisikan sendiri sesuai pendapat saya bahwa Komunikasi adalah kontak atau
hubungan antara kedua pihak (baik itu individu atau sekelompok individu), dimana
dikenal pihak komunikator selaku pengirim pesan dan pihak receiver selaku
penerima pesan. Komunikasi bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung
(melalui media atau channel) dan komunikasi bisa dikemas dalam bentuk lisan
maupun verbal. Bagian dari komunikasi secara umum terbagi atas beberapa
komponen seperti komunikator, pesan yang disampaikan, receiver, saluran
komunikasi (channel), dan tanggapan pesan (feedback).
Komunikasi lentur dan
fleksibel dalam perkembangan zaman hal ini jugalah yang menjadi arus aliran
perkembangan komunikasi. Hal nyata yang bisa dilihat sekaligus yang akan
dibahas pada tulisan ini adalah meredupnya era pengadaan Warpostel (Warung Pos
dan Telekomunikasi) dalam perkembangan
komunikasi saat ini. Secara verbal, perkembangan komunikasi dimulai pada
masa sejarah manusia mengenal tulisan yang mana pada awalnya manusia hanya
menggunakan berbagai macam simbol sederhana. Secara lisan yang artinya
komunikasi disampaikan langsung, atau lebih mudahnya dibicarakan langsung oleh
komunikator berkembang pesat dan bisa dilihat dari alat komunikasi (media) yang
digunakan. Cikal bakal alat komunikasi yang kita kenal ‘telephone’ berasal dari
penemuan ‘Sound of Telegraph’ oleh Antonio Meucci dipatenkan pada tahun 1871
lalu kemudian pada tahun 1876 Alexander Graham Bell juga mematenkan telepon
electro-magnet nya yang menggunakan magnet permanen, diafragme besi, dan dering
panggilan.
Keberadaan Warpostel pada masa akhir tahun 1990an
hingga awal abad 20 dirasakan besar manfaat nya dan sempat menjadi suatu trend untuk
penggunaan saluran telepon baik itu Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ),
Sambungan Langsung Internasional (SLI) dan sama halnya dengan pengiriman surat yang
mana pada warpostel ini juga tersedia perangko, amplop surat / dokumen, materai
dan benda – benda pos lainnya. Kondisi ini terjadi dimana handphone belum banyak beredar bahkan masih menjadi sebuah barang mewah tersier yang masih hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu, sementara
untuk keadaan tertentu telephone rumah pun masih sulit dijangkau apalgi untuk
sambungan SLJJ dan SLI tadi. Warpostel sudah tergantikan dengan Wartel (Warung
Telekomunikasi) atau Kiospon (Kios Telepon) yang juga menyediakan jasa
telekomunikasi. Dan saat inipun sudah jarang saya temui adanya Wartel (apalagi
Warpostel), ini sedikit gambaran akan ketergantikannya Warpostel dan Wartel. Bagaimana tidak, saat
ini handphone sudah banyak beredar dan banyak dimiliki oleh semua individu
sehingga untuk berkomunikasi, mengirim pesan sudah diperbantukan. Apalagi dengan
berkembangnya Smartphone (contoh: iPhone dari Apple) yang mana semakin
memanjakan penggunanya dalam berbagai aplikasi dan fitur yang disediakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar