Kesepian, berasal dari sepi sebagai asal katanya yakni perasaan sunyi, tenang, lenggang, hampa.
Biasanya Orang yang mengalami kesepian, akan merasakan kekosongan jiwa sehingga sulit berkomunikasi dengan orang lain. Berbagai perasaan sedih, putus asa, gelisah, kuatir, dan keinginan untuk dikasihi atau disayangi begitu kuat menyelimuti hati seseorang yang dilanda kesepian. Sebagai akibatnya, seseorang yang kesepian akan merasa "sendiri" meski berada di tengah-tengah keramaian banyak orang. Lebih parah lagi, ia dapat merasa diri ditolak dan ditinggalkan, ini ada hubungannya dari rasa keterasingan. Berbagai penyebab yang bisa memicunya adalah rasa percaya diri yang rendah, merasa ditolak / berbeda, kurangnya sosialisasi antar sesama, terlalu rendah diri (sehingga mengasingkan diri, bukan karena diasingkan arena perilaku kurang menyenangkan terhadap masyarakat akan tetapi memang sengaja mengasingkan diri), frustasi mendalam,
cara menanggulanginya bisa dengan jangan terlalu memiliki konsep negatif terhadap diri sendiri, instropeksi boleh asal jangan berlebihan sehingga terlalu memandang diri rendah.
Melakukan hal - hal yang lebh positif bagi anda dan orang lain menyibukan diri dengan berbagai kegiatan positif untuk menghilangkan keagalauan dan kesepian contohnya aktif dalam organisasi yang tentunya organisasi yang bersifat positif juga. Serta melakukan kesenangan hobi yang merupakan bagian dari kesibukan. Jangan menganggap dan menjadikan sepi, karena yang membuat sepi atau tidaknya suatu keadaan adalah kita sendiri, maka dari itu janganlah menanamkan kesepian pada diri kita. Bangun dari keterpurukan dan ciptakan suasana ramai dengan menghabiska waktu dengan sahabat, mencari kesibukan, mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
KETIDAKPASTIAN
Semua orang tentunya tidak ingin tinggal dalam ketidakpastian. Hubungan, pekerjaan, tempat tinggal, status. Ketidakpastian menimbulkan sesuatu yang ambigu yang berujung pada 2 jalur pilihan. Tentunya kita harus memilih salah satu dari cabang jalur tersebut tidak mengenakan bukan apabila kita tidak memilihnya atau hanya hinggap diantara kedua pilihan, dengan kita hidup, menetap diantara 2 pilihan itu tanpa memilihnya kita sudah menjalani / berada dalam ketidakpastian yakni keadaan tidak menentu, tanpa arah dan asal - usul yang jelas. Maka tidak dapat dipungkiri hasilnya pun tidak semaksimal mungkin. Karena kurang adanya kefokusan konsentrasi untuk menekuni / akan berada di pilihan cabang manakah kita bertempatn(hanya di tengah-tengah dan diantaranya saja). Keadaan ketidakpastian ini cepat lambah membangkitkan kegelisahan. ketidakpastian dengan berbagai macam cara dan sebabnya bisa disebabkan seseorang selalu ragu akan apa yang dijekrjakannya kemana ia melangkah dalam usahanya, tekanan mental yang disebabkan kekecewaan (kompulasi) sehingga tidak mampu menguasai diri adalah bentuk terparahnya yakni trauma dan phobia, yang mana mempengaruhi seseorang misalnya ganggua nafsu makan, muka merah, tekanan darah tinggi, keringat dingin tidak bersemangat, pengetahuan dan keyakinan palsu dengan tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalama sehingga menganggap keadaan sekitar lingkungannya adalah berbahaya, rendah, tidak mau berbaur menganggap dirinya orang
paling dibutuhkan, benar (Delusi keagugan).
Ketidakpastian bisa disembuhkan denga satu-satuya jalan menyembuhkan mental penderita. Bisa dengan menghadapkan dia pada pengalaman yang dulu dan membujuk supaya ia mau menyelesaikan pengalaman yang mungkin tidak menyenangkan itu. Dibuat sadar akan solusinya mungkin tidak harus melakukan hal itu atau bagaimana jalan lain tanpa adaya penghancuran diri. Selain itu bisa juga dibawa ke psikolog-psikolog untuk dikaji masalah / penyebab utamanya lalu bagaimana proses penyembuhan berikutnya / cara membenahkan mental dari keterpurukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar