Minggu, 10 April 2011

Penentuan Pandangan Hidup

Pandangan hidup mencerminkan diri seseorang karena pandangan hidup berasal dari hati seseorang, banyak orang ragu akan pandangan hidupnya dan tidak sedikit pula orang yang menggembar-gemborkan pandangan hidupnya untuk suatu tujuan entah itu sebagai doktrinasi atau memeragakan (memberi contoh bagaimana pandangan hidup itu sendiri).
Ada beberapa cara yang mungkin dilakukan seperti

Mengenal, Kodrat untuk mengenal dan yakin akan aktivitas hidupnya. Apa yang telah mereka kenal menghasilkan suatu Pedoman yang mereka kenal dan bisa dijadikan sebagai pandangan hidup mereka. Dan bagaimana pandangan itu bisa mejadi baik dan dimengerti tentunya setelah mengenal kita harus Memahami hal yang dikenal tersebut, serta menghayati hal tersebut menjadi sebuah pandangan, bagaimana nilai - nilai yang terkandung. Disinilah diibaratkan sebagai mengupas habis pandangan hidup tersebut yang pada akhirnya kita yakini itu sebagai pandangan hidup kita. Dengan mengenal, mengerti, menghayati, barulah kita bisa meyakini sebuah pandangan hidup yang kita kenal, mengerti, dan kita kupas kebenarannya dengan menghayati tadi. Pada proses ini kita telah mendapat suatu kepastian dengan 3 hal yang kita lakukan sebelumnya, dengan keyakinan mengokohkan kita akan apa yang menjadi pedoman kita untuk dipatuhi, dilaksanakan, dijaga, dihormati dan lain sebagainya. Secara otomatis pandangan hidup itu sendiri mulai terlihat bentuk nyatanya dari perilaku, tutur kata, perbuatan kita. Hal ini dilanjutkan dalam suatu bentuk pengabdian pada pandangan hidup itu keyakinan yang kuat menuntun kita pada suatu bentuk pengabdian untuk menghargai pandangan hidup itu.
Mengamankan, dengan pengabdian ada bentuk kongkritnya yaitu penyelamatan dan pengamanan, pandangan hidup antar individu berbeda antara 1 dengan yang lain. Dengan seperti ini tentunya akan menimbulkan cekcok dan mungkin akan mengusik pandangan hidup suatu orang (apalagi dengan doktrinasi).
Jadi sebaiknya ya maklumin saja, pandangan hidup tiap orang berbeda ya biarkan saja asalkan
tidak mengusik orang lain dan pandangan hidup tidak harus dipaksakan! tiap orang bebas menentukan pandangan hidupnya.
Yang perlu kita lakukan adalah jangan terprovokasi yang nantinya justru menghancurkan pandangan hidup kita (membuat suatu keburaman).

Dapat digambarkan seperti ini :
Pandangan hidup bahwa Tuhan Adalah yang Empunya Kerajaan Sorga, kita tau itu dengan mengenal. Kita diamanatkan untuk berbuat baik, menyenangkan Hati-Nya, Takwa, Patuh, Hormat. Kita mengerti akan hal itu bahwa pada dasarnya semua agama itu baik dan selalu mengajarkan yang baik, dan kita mengerti bahwa tidaklah rugi menjadi orang baik. Pada esensinya pandangan hidup adalah berbuat baik. Hal tersebut kita hayati dengan pengetahuan - pengetahuan akan kebaikan itu sendiri, serta alasan - alasan mengapa kita harus berbuat baik, dengan contoh suatu alasan "oh ternyata apabila kita berbuat baik maka tidak heran apabila individu di sekitar kita juga akan berbuat baik sehingga tercipta suatu hubungan yang harmonis, Damai dan Sejahtera antar sesama individu". Siapa yang tidak menginginkan hal indah tesebut dan itu mungkin salah satu alasanNya untuk terus memberi contoh yang baik agar kita bisa mengikuti seperti yang dicontohkan. Serta alasan "oh Ternyata Tuhan sayang pada diri saya dan tidak ingin saya jatuh kedalam dosa" dan banyak hal - hal lain cara kita mengupas
pengetahuan yang lebih dalam pada penghayatan pandangan hidup ini.


Setelah penghayatan tersebut, tidak salah kalau kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati maka pola tingkah laku dan perbuatan pun akan senada dengan kebaikan itu. Apabila terasa bertentangan dengan hati nurani artinya ia melakukan kesalahan. Instropeksi diri timbul untuk mengaca pada dirinya sendiri.
Keyakinan bukanlah hal terakhir pada cara kita untuk membuat pandangan hidup, tentunya kita perlu melindungi agar pandangan hidup baik itu tetap terjaga dalam kita. maka apabila diusik atau terdapat perbedaan atau ketidak selarasan antar pandangan hidup,Iinstropeksi kembali muncul dengan bertanya dan saling Share antar pandangan hidup. Sehingga kita bisa memperbaiki, dengan memperbaiki pandangan hidup kita itu sudah menjaga, melindungi agar pandangan hidup kita tidak dirusak dan tetap terjaga. Hal diatas merupakan respon positifnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar