Sabtu, 23 April 2011

Manusia dan Kegelisahan

Semua orang pasti pernah merasa tidak nyaman, takut, tidak percaya diri, terancam, rasa itulah yang meliputi kegelisahan. Gelisah adalah pertentangan batin yang terjadi dalam hati sehingga dapat digambarkan bagaimana bila hati tidak tenang, pasti selalu khawatir terus bawaannya, cepat lambat akan mempengaruhi tingkah laku karena pada umumya orang gelisah bertingkah laku / gerak gerik aneh, gugup, muka muram / tidak bersahabat, frustasi, cemas, mondar-mandir, melakukan hal yang kurang bermanfaat, sehingga dapat diketahui orang itu gelisah dari perilakunya. Cemas, ya memang menurut saya inilah faktor utama dari timbulnya kegelisahan
adalah rasa cemas, khawatir akan suatu keadaan, kemampuan dan kejadian masa depan / masa lalu. Cemas adalah reaksi emosional terhadap penilaian dari stimulus yang biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif dari seseorang, kerap kali cemas berhubugan dengan maasa depan. Kecemasan pada umumnya berhubungan dengan adanya situasi yang mengancam atau membahayakan. Dengan berjalannya waktu, keadaan cemas tersebut biasanya akan dapat teratasi sendiri. Namun, ada keadaan cemas yang berkepanjangan.

Saya berusaha menafsirkan bagaimana seseorang menjadi gelisah (sebab seseorang menjadi gelisah)
1. Seseorang merasa tidak nyaman akan keadaan lingkunan sekitar (proses adaptasi yang
bermasalah)
2. Sifat / kelemahan diri yang membuat seseorang menjadi cemas dan gelisah,
3. Trauma mendalam sehingga memunculkan kecemasan dan akhirnya kegelisahan, apabila hal
yang mengakibatkan trauma itu terjadi lagi / muncul lagi.
4. Ketakutan yang melebih proporsi yang sebenarnya atau lebih dikenal sebagai phobia.
5. Persaingan (baik itu sehat atau tidak sehat) yang tidak dapat dipugkiri memanggil suatu
kecemasan semacam kegelisahan dari persaingan itu sendiri
6. Kegelisahan muncul pada diri seseorang yang terancam dalam segala tipenya (terancam mati,
kehilangan materi, kehilangan keluarga) yang dapat dimanifestasikan
sebagai suatu intimidasi yakni tindakan yang mengarah pada suatu pemberian ancaman
terhadadap korban dalam bentuk kejiwaan (rohani/spritual)
7. Cita cita atau harapan yang belum tergapai bahkan terancam pupus

Cara Menanggulanginya,

Yang pertama dan terutama yan harus dibiasakan untuk mengatasi dan menanggulangi kegelisahan dengan menenangkan diri. Membuat diri kita setenang mungkin sehingga bisa uuntuk berfikir jernih, logis bisa berupa penyebab masalah yang memicu kegelisahan, persiapkan resiko terburuknya, dan menerima dengan rasa tabah, memikirkan bagaimana seharusnya jalan tengah diambil agar kegelisahan itu hilang meskipun resiko yang akan datang lebih besar dari resiko terburuk yang dipikirkan sebelumnya.

Cara lain, jangan biarkan rasa gelisah itu terus hinggap bertengger dalam diri anda, apalagi sampai - sampai merugikan. Pengalihan berupa mencari kesibukan dan tidak terlalu memikirkan kegelisahan itu bisa menjadi solusi.

Secara tidak langsung dengan kegelisahan membuat seseorang merasa terasing yaitu tersisih dari pergaulan, hubungan pertemanan, terpisahkan yang lain, komunikasi terputus,
menurut saya jangan seperti itu karena pada dasarnya kita makhluk sosial yangtidak bisa hidup sendiri, dibuat biasa saja. Kita introspeksi apa ada kesalahan atau perbuatan yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan (contohnya; angkuh, sombong, besar kepala, tidak menghormati, egois, licik). Lalu kita ubah menjadi baik, apabila memang orang itu sudah memang bermaksud mengasingkan kita jangan hiraukan, tetaplah berbuat baik toh nantinya mungkin dia yang kebalik membutuhkan kita yang diasingkan. Maka dari itu intinya adalah berbuat baik, saling mengasihi pada sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar