Minggu, 24 April 2011

Kepercayaan dan Kebenaran

KEPERCAYAAN DARI KEBENARAN

Mengakui dan meyakini akan kebenaranya yang didapat / ada dalam apa yang ia percaya.
Hal inilah yang mendasari keyakinan. Contohnya, dalam agama tiap orang memiliki kepercayaan akan Tuhan melalui wadah yang berbeda maka dari itu
Agama itu adalah satu dan sama yakni wadah mendekatkan diri kepada Tuhan dan terbukti bahwa semua agama itu baik adanya dan mengajarkan kebaikan bukan menjerumuskan. Itulah pandangan makna agama menurut saya. Dalam kepercayaan tentunya ada kebenaran yang harus dibuktikan hal inilah yang mendasari kepercayaan. Sebuah kepercayaan dituntut akan kebenaran yakni nilai yang diterima masyarakat sebagai nilai benar, tidak salah, penting, tidak menjerumuskan, persesuaian antara pengetahuan dan obyek, lawan dari kekeliruan.
Suatu kebenaran akan seseorang nampak dari perilaku dan tutur katanya. Hal ini juga yang membuat gelisah atau tidaknya seseorang bayangkan saja apabila seseorang tidak hidup dalam kebenaran, ketidakpastian, kerisauan akan dialamai orang itu karena tidak tau mana yang baik dan benar sehingga kegelisahan pun muncul berujung pada seseorang selalu ragu akan apa yang dijekrjakannya (kompulasi).

Tidak heran kebenaran dinilai sebagai kunci kebahagaiaan manusia dalam menjalani hidup.
Di dalam agama kita bisa mendapat kebenaran akan mana yang baik dan buruk dengan tuntunan kitab - kitab agama dan suara hati yang dituntun Tuhan.
Dalam teori kebenaran kebenaran adalah sesuatu yang dianggap benar, konsisten dari pernyataan sebelumnya yang dianggap benar, materinya saling berhubungan dengan obyek yang dituju, dapat dibuktikan / dikaji ulang dan sifat fungsional yang dikandung dalam hal tersebut.

Sebuah kepercayaan bisa menjurus kepada berbagai tipe yakni tehadap Tuhan, masyarakat dan sesama manusia lain,
Terhadap Tuhan yang Maha Esa, selaku pencipta dan penyelamat kita. Kepercayaan menghubungkan komunikasi antara Tuhan dan Manusia, dengan percaya kita berarti bukan hanya sekedar percaya akan kehadiranNya dan turut sertaNya DIA dalam kehidupan kita namun percaya dalam arti menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. usaha - usaha yang terus bisa dilakukan agar tidak mudah terpengaruh oleh bisikan menjerumuskan setan adalah dengan mendekatkan diri kepadaNya, membaca kitab berdoa dan menjalankan perintahya.
Terhadap sesama manusia yang dilihat dari keselerasan akan ucapan dan tutur katanya. Pengetahuan dan ilmu, pengalaman yang di share harus dicerna sebaik-baiknya jangan salah mencerna atau mengartikan sehingga menjerumuskan diri kita.
Terhadap Diri sendiri, bukan berarti harus egois dan mau menang sendiri tapi lebih kepada mengikuti suara hati antara mana yang mampu kita lakukan, belum atau tidak mampu kita lakukan. Percaya akan kemampuan diri sendiri sehingga tidak selalu bergantung pada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar